Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log

Setiap saya ngobrol dengan teman yang belum memiliki anak mau pun yang sudah memiliki anak, pasti prioritas mereka dalam materi antara memiliki rumah dan pendidikan anak-anak kelak. Skalanya tergantung pilihan masing-masing, namun dua itu memang sangat penting, tapi saya pribadi lebih memikirkan pendidikan anak-anak. Mengapa?



Harta atau Pendidikan?

Karena ketika saya dan suami tidak bisa mewariskan harta seperti rumah, ada ilmu yang sudah saya berikan kepada anak-anak. Ilmu yang kelak bisa mereka jadikan sandaran kehidupan, sementara harta? Jika tidak memiliki ilmu, tidak bisa mengelolanya, akan habis dengan mudah.

Hal ini sudah terbukti dengan nyata saya lihat sendiri, salah seorang teman saya yang dilimpahi harta oleh kedua orangtuanya dan memilih menikah muda tanpa meneruskan pendidikan, karena berpikir harta sudah melimpah. Kini setelah waktu terus berjalan, harta habis, harus mengais hidup dari nol tanpa ilmu yang memadai.

Keadaannya sungguh mengenaskan, jangankan untuk memberikan pendidikan ke anak-anaknya agar kelak bisa menjalani hidup lebih baik, untuk kehidupan sehari-hari saja naik-turun. Karena tanpa ilmu, harta yang dipakai tanpa bisa mengelolanya akan mudah habis oleh waktu yang terbatas.

Berbeda dengan ilmu yang tidak ada batasnya akan terus melekat dalam diri kita selama kita mengamalkan, atau menerapkan ilmu itu dalam kehidupan. Ilmu ini tentu saja didapat dengan bersekolah atau berpendidikan, semakin tinggi pendidikan diraih, akan semakin tinggi ilmu yang dimiliki seseorang.

Begitu Pentingnya Pendidikan Bagi Kehidupan




Jika banyak orang masih berpikiran pendidikan tinggi akan sia-sia bagi seorang wanita, kalau berakhir hanya sebagai ibu rumah tangga alias di rumah saja tidak berkarir di kantor, atau di sebuah instansi lainnya. Tapi saya ingat dulu kata bapak, justru wanita wajib memiliki pendidikan tinggi untuk menolong kehidupannya, meski nanti dia menikah dan jadi ibu rumah tangga.

Dulu sebagai anak perempuan satu-satunya dari empat bersaudara, saya agak kurang paham dengan kata-kata bapak. Tapi saya turuti kata-kata bapak untuk terus sekolah meski bapak tidak mampu membiayai saya kuliah, tapi berbekal kata-kata itu saya berjuang mencari biaya untuk kuliah. Bekerja dari pagi hingga sore, lanjut kuliah malam. Terhitung saya meninggalkan rumah dari pukul tujuh pagi sampai pukul sebelas malam, setiap hari dari Senin hingga Sabtu.

Alhamdullilah, kuliah saya selesai meski penuh dengan jatuh bangun, hingga kemudian saya menikah dan menjadi ibu rumah tangga. Berbekal ilmu yang saya miliki itu saya mendampingi anak-anak di rumah, dan memberdayakan diri sesuai dengan ilmu yang saya punya. Maka ketika keadaan pandemi ini di mana anak-anak banyak yang tidak bisa sekolah dan belajar 100% dari sekolah, peran ibu sangat dibutuhkan.

Juga dimana penghasilan suami terdampak pandemi, karena kemampuan saya memperdayakan diri dari ilmu yang ada, bisa membantu semua kebutuhan yang tidak terpenuh pada saat pandemi ini.

Coba bayangkan, jika dulu saya tidak meneruskan pendidikan? Menyerah oleh stigma masyarakat bahwa ibu rumah tangga tidak perlu pendidikan tinggi. Apakah kondisi pandemi ini bisa terlewati dengan baik-baik?  Terbukti bukan, bahwa pendidikan itu perlu dan ilmu itu sangat bermanfaat bagi masa depan kehidupan.

Pentingnya Merencanakan Biaya Pendidikan

Namun berangkat dari perjalanan saya dalam menempuh pendidikan lebih tinggi, saya tidak ingin terjadi pada anak-anak saya. Dulu, bapak tidak merencanakan pendidikan anak-anaknya. Memang cita-citanya mulia dan tinggi agar anak-anak laki-laki mau pun perempuan harus sekolah setinggi-tingginya.

Tetapi bapak tidak bisa mengelolah keuangannya di masa jaya, bapak tidak memiliki pemikiran pentingnya menyiapkan biaya pendidikan sejak dini, di saat kami kecil. Sehingga ketika usahanya bangkrut di saat anak-anak belum ke jenjang kuliah, masing-masing anaknya seperti ayam kehilangan induknya untuk mencari biaya kuliah. Akibatnya kakak saya tidak bisa kuliah, berutung saya dan adik bisa bangkit dan memaksakan diri untuk bisa ke pendidikan lebih tinggi.

Kini anak-anak saya ada empat orang, pertama masih SMK, kedua SMP, ketiga SD, dan bungsu usia dua tahun. Untuk mereka saya dan suami berusaha merencanakan biaya pendidikan agak ke empatnya bisa maksimal meraih pendidikan lebih dahulu, karena selain kita tidak tahu kapan akan terjatuh, kapan akan berjaya, dan kapan akan dipanggil. Pendidikan anak-anak kadang berubah tidak sesuai target atau harapan.

Seperti kejadian anak pertama saya kemarin, target atau tujuannya masuk SMK Negeri yang otomatis biaya pendidikan lebih hemat. Tapi pada kenyataannya anak saya masuk swasta dengan biaya pendidikan yang cukup tinggi, karena sekolah swasta yang berkualitas memiliki biaya yang tidak murah. Bisa dibayangkan jika kami tidak memiliki perencanaan biaya pendidikan jauh-jauh hari?

PRUCerah Menjadi Jawaban Bekal Dana Pendidikan Tinggi

Bicara tentang perencanaan biaya pendidikan, pasti banyak pertanyaan untuk perencanaan pendidikan anak sejak dini itu seperti apa, bagaimana mengelola dana pendidikan agar tidak terpakai di tengah jalan, berapa besarannya? 

 


 

Nah, belum lama ini tanggal 8 Juli 2021, saya mengikuti peluncuran Asuransi Jiwa Syariah PRUCerah: Bekal Dana Pendidikan Tinggi Sekaligus Perlindungan untuk Cerahnya Masa Depan Buah Hati, yang diluncurkan oleh Prudential Indonesia. Apa itu PRUCerah?

PRUCerah merupakan asuransi jiwa tradisional berbasis Syariah pertama di industri asuransi jiwa Indonesia yang menawarkan manfaat dana pendidikan bulanan dan tambahan dana pendidikan.

Karena pendidikan yang memadai menjadi penentu bagi lahirnya sumber daya manusia berkualitas dan merupakan tanggungjawab setiap orangtua. Sayangnya, meski sebuah studi mengungkapkan sebanyak 74,7% masyarakat menempatkan pendidikan sebagai prioritas pengeluaran utama di saat pandemi ini, hanya sedikit yang memiliki perencanaan financial.

Untuk itu diluncurkan PRUCerah memiliki tujuan seperti yang dijelaskan oleh Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia, “Inovasi PRUCerah yang kami luncurkan hari ini merupakan produk asuransi jiwa yang diharapkan dapat membantu memastikan bahwa perjalanan panjang orang tua untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi anak-anak terus terlindungi secara optimal dari berbagai risiko. Inovasi ini juga merupakan wujud keseriusan kami dalam mendukung kemajuan sektor edukasi yang telah menjadi prioritas perusahaan sejak lama, dan bahkan menjadi salah satu pilar utama inisiatif Community Investment Prudential Indonesia.”

 


 

Ditujukan bagi siapakah PRUCerah?

PRUCerah ditujukan bagi orang tua berusia 19-55 tahun yang sedang mempersiapkan pendidikan anak mereka (usia 1-18 tahun) dengan pilihan masa pembayaran kontribusi yang fleksibel yaitu selama 5 tahun atau hingga anak mencapai jenjang pendidikan tinggi. PRUCerah tidak hanya menawarkan manfaat dana pendidikan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk pendidikan tinggi, namun juga memberikan manfaat bebas kontribusi ketika orang tua meninggal dunia, menderita cacat total dan tetap atau kondisi kritis.

Sesuai banget kan ya, PRUCerah ini dengan apa yang saya paparkan di awal cerita ini. Orantua harus merencanakan biaya pendidikan anak-anaknya kelak, sehingga ketika ada kejadian yang tidak diinginkan anak masih tetap bisa menempuh pendidikan tinggi untuk beka kehidupannya nanti. Apalagi PRUCerah berbasis Syariah dari Prudential Indoensia yang memiliki komitmen ‘Syariah Untuk Semua’

Untuk informasi lebih lanjut tentang PRUCerah bisa langsung menghubungi:

Kamelia Mohamad

Head of Corporate Communications

PT Prudential Life Assurance

Prudential Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 79 Jakarta 12910

Phone / Fax : 021 2995 8888 / 021 2995 8855

 

July 22, 2021 14 komentar

 


Hunian adalah dambaan semua orang, termasuk salah satu mimpi semua orang untuk bisa memilikinya, namun membeli atau memilih hunian tidak mudah karena sebagai tempat berteduh sehari-hari, muara melepas rasa lelah, hunian harus memenuhi berbagai syarat masing-masing orang, seperti lokasinya strategis, nyaman, harganya terjangkau. Kalau beruntung, bisa jadi investasi jangka panjang.

Nah, apa yang terbayang ketika memiliki hunian di kota?

Memang strategis untuk ke mana-mana, nilai investasi cepat naik, tapi bayangan padatnya hunian, jauh dari lingkungan hijau karena sudah banyak bangunan gedung-gedung tinggi, para penghuni yang saling tak acuh karena sibuk dengan rutinitas masing-masing, jadi hal yang membuat bayangan tinggal di kota tidak nyaman.

Tapi memilih hunian jauh dari kota, meski dengan suasana alam yang indah dan segar,  juga memiliki tantangan yang tidak mudah, karena lokasi tidak strategis atau jauh ke  mana-mana, plus nilai jual tidak berkembang cepat.

Merasa bingung dan serba salah dalam memilih hunian? Atau malah memimpikan hunian yang strategis, nyaman, dengan tetangga yang saling terbuka, dan lingkungan masih bernuansa hijau, coba langsung meluncur ke Apartemen The Parc SouthCity dan temukan impian kalian.

The Parc SouthCity Apartemen

The Parc SouthCity adalah proyek apartemen yang dibangun oleh pengembang PT. Setiawan Dwi Tunggal. Apartemen ini telah berhasil memenangkan penghargaan Indonesia Property Awards 2020 dengan kategori Best Affordable Condo (Greater Jakarta) oleh PropertyGuru di tahun 2020 lalu, dan memiliki banyak kelebihan yang bisa mewujudkan impian kalian akan hunian.

Konsep Coliving

The Parc  yang berlokasi di perbatasan dengan tiga daerah perkotaan besar yakni Jakarta Selatan, Cinere dan Pondok Cabe, merupakan proyek apartemen yang terinspirasi konsep coliving pertama di Selatan Jakarta dengan 1.701 unit dan 3 bangunan utama. Cocok untuk kalian yang menyukai kehidupan private, tapi tetap memiliki kebersamaan dengan para tetangga, karena konsep coliving mendukung untuk kebersamaan layaknya seperti sebuah komunitas.

Berada di Area Hijau




Ditujukan bagi kalian yang memiliki gaya hidup seimbang milenial masa kini, The Parc didesain dengan 75% area hijau pada lahan seluas 1,5 hektar. Arsitektur yang dirancang secara modern, dan memberikan privasi. Interiornya nampak estetis dan memberikan kenyamanan. Sehingga bukan mimpi lagi bisa tinggal di lingkungan hijau di perkotaan.

Fasilitas Lengkap

Fasilitas lingkungan The Parc SouthCity Pondok Cabe sangatlah lengkap. Mulai dari berbagai pilihan fasilitas olahraga, coworking space, akses Wi-Fi gratis dan ruang serbaguna, yang membuat semua penghuni dimudahkan untuk melakukan berbagai aktivitas bekerja, kesehatan, maupun sehari-hari.

Desain Modern

Apartemen The Parc SouthCity sendiri terbagi atas 2 bangunan yang diberi nama sesuai musim, yakni Spring Tower dan Summer Tower, dengan tipe kamar yang ditawarkan terdiri atas tipe studio, 1 bedroom dan 2 bedroom yang didesain modern. Karena sekarang desain hunian tidak sekedar untuk kenyaman dan keindahan semata, tapi dengan adanya era digital banyak masyarakat yang mendambakan hunian Instagrammable atau layak untuk foto-foto dan dishare ke media sosial. 

 





Desain The Parc SouthCity dengan sentuhan bahan alam yang memberikan kesan hangat, ditambah dengan adanya perlengkapan modern dan berkualitas dengan penataan yang apik di tiap unitnya. Sangat cocok untuk kalian yang menyukai hunian Instagrammable, dan siap untuk foto-foto.

Strategis

Seperti yang ditulis di  awal artikel ini, lokasi strategis merupakan salah satu syarat mutlak untuk sebuah hunian, dan The Parc SouthCity yang berada di perbatasan dengan tiga daerah perkotaan besar, yakni  Jakarta Selatan, Cinere dan Pondok Cabe ini  memiliki kemudahan akses menuju Tol Depok-Antasari, Tol Cinere-Serpong, dan Tol Cinere-Jagorawi.

Berbagai pilihan transportasi lainnya juga tersedia dengan adanya halte TransJakarta dengan jalur SouthCity-Kuningan dan SouthCity-Lebak Bulus, serta Stasiun MRT Lebak Bulus dan Fatmawati.  Selain itu SouthCity hanya berjarak 5 menit saja dari Sekolah Harapan Bangsa (SHB), 10 menit dari Mal Cinere dan Mal Bellevue, 15 menit dari Mal Pondok Indah, serta 20 menit dari Universitas Indonesia.

Berpergian ke berbagai tujuan lebih lancar serta mudah, termasuk ke Senayan hanya 30 menit dan BSD hanya 33 menit. Yey! Sudah bisa terbayang bukan, kalian bisa berbagai tujuan dengan mudah, dan tidak pakai lama.

Harga Apartemen The Parc SouthCity

Pasti sudah penasaran dengan harga apartemen The Parc SouthCity kan?

Untuk harga The Parc SouthCity mulai dari Rp 407.000.000-Rp 824.000.000, tapi harga tersebut tergantung cara bayar dan dapat berubah sewaktu-waktu. Cara bayar atau pembeliannya dapat menggunakan cara bayar hard cash, KPA (DP 20%/4x), installment 12x, installment 24x, dan installment 48x. Kalau mau lebih jelas lagi  dapatkan e-brosur, price list dan penawaran menarik lainnya dengan menghubungi kontak yang tersedia di situs penjualannya.

Bagaimana, apakah berminat untuk menjadi salah satu hunian di apartemen The Parc SouthCity? Perlu diketahui nih, apartemen The Parc SouthCity memiliki  nilai investasi tinggi karena berada di kawasan berkembang di selatan Jakarta yang harganya dapat terus naik.

July 14, 2021 19 komentar


 

Sering nggak mengalami anak kesulitan dalam menjawab soal-soal yang diberikan bapak atau ibu guru di sekolah? Sementara untuk bertanya lebih jauh waktunya tidak cukup untuk membedah soal sampai anak benar-benar paham. Apalagi saat kondisi pandemi dengan sistem pembelajaran PJJ (pembelajaran jarak jauh) yang waktu dan tempatnya sangat terbatas sekali, membuat anak  sering mengalami kesulitan menyelesaikan soal-soal pekerjaan rumah. Sementara sebagai orangtua, saya juga tidak bisa membantu menyelesaikan soal-soal tersebut.

Pernah loh, sampai saya kirim pesan ke teman-teman untuk meminta bantuan menyelesaikan soal-soal anak saya. Tidak hanya satu teman, tapi beberapa teman saya hubungi karena ternyata mereka banyak yang lupa juga, sampai browsing juga pernah untuk mencari jawabannya tapi sering jawabannya tidak tepat atau kurang akurat. Alhasil, pekerjaan rumah anak saya tidak selesai semua karena hanya bisa dikerjakan beberapa saja.  Kalau seperti ini terus jadi khawatir kan, apalagi pembelajaran jarak jauh ini belum tahu sampai kapan, karena sudah hampir dua tahun ini anak-anak semua belajar di rumah secara online.

Para orangtua yang mengalami seperti anak saya ini, biasanya solusinya apa? Apakah sama seperti saya, tanya teman-teman untuk minta bantuan sampai browsing untuk mencari jawaban dari soal-soal yang sulit? Merasa khawatir juga dong dengan kondisi seperti ini, kasian anak-anak kalau mereka sering mengalami kesulitan menjawab soal-soa pekerjaan rumah tanpa ada yang membantunya. Tidak hanya efeknya nilai jadi turun, tapi juga bisa ditegur guru sehingga anak tidak nyaman dalam belajar nantinya.

Tapi jangan khawatir, karena saya baru mendapat info ada produk terbaru dari Ruangguru yakni Roboguru, gratis loh! Nah, kalau Ruang guru pasti sudah sangat dikenal ya, sebagai aplikasi bimbingan belajar online terbaik dan terbesar di Indonesia saat ini. Karena memiliki banyak produk yang sudah terpercaya dapat memberikan solusi pembelajaran online untuk SD, SMP, SMA, bahkan umum, dan kali ini yang akan saya ulas produk Ruangguru Roboguru. Yuk,  kenalan dengan Roboguru!

July 12, 2021 2 komentar

 


Apakabar Ibu? Setelah anak-anak libur panjang dan kita berjibaku dengan pendaftaran sekolah tahun ajaran baru, saat ini akan tiba waktu melepas mereka ke sekolah lagi. Tentu saja karena kondisi pandemi jadi masih PJJ alias pembelajaran jarak jauh atau daring. Terbayang kembali sibuknya orangtua mendampingi anak-anak belajar di rumah, berbeda dengan ketika mereka belajar di sekolah. Saya masih bisa bernafas lega karena anak-anak berada di sekolah dalam pengawasan dan bimbingan guru, sementara sistem PJJ membuat orangtua berperan lebih banyak lagi.

Biasa jam anak di sekolah saya gunakan untuk menulis novel-novel saya, blog, dan me time, namun selama pandemi ini semua itu saya kerjakan dengan mengawasi anak-anak, sampai me time nyaris tidak ada. Apalagi sekarang anak saya yang PJJ ada tiga orang loh, sudah pasti ini butuh bantuan agar pelajaran anak-anak tidak ketinggalan. Maklum pengetahuan saya untuk materi pembelajaran anak-anak terbatas, terutama untuk yang SMP, dan SMK. Makanya saya pernah menulis tentang les online dari Ruangguru yang bisa membantu siswa dalam belajar di rumah selama masa pandemi.

Karena pada masa pembelajaran jarak jauh ini memang orangtua membutuhkan bantuan dalam  hal materi sekolah anak-anak yang tidak dikuasai dengan baik, agar anak-anak tidak ketinggalan. Tapi memilih tempat kursus atau les tentu saja jangan asal, pilih yang sudah banyak direkomendasikan para orangtua yang memiliki anak-anak sekolah. Untuk Ruangguru pasti sudah sangat familiar ya.

July 09, 2021 No komentar

 



Pandemi Covid 19 tahun ini kembali melonjak dengan varian baru yang membuat harus semakin hati-hati, karena setiap hari  ada kabar yang meninggal terpapar Covid 19, baik yang tua hingga yang muda. Bahkan pagi ini saya baru mendapat kabar beberapa kenalan meninggal  karena Covid 19, tidak hanya merasa  prihatin tapi juga menjadi ikut waswas.

Dan ternyata tidak hanya saya yang memiliki perasaan waswas atau cemas terhadap Covid 19 yang sedang melonjak saat ini, teman-teman juga mengalaminya. Sampai ada yang tidak  berani membuka sosial media yang banyak memua berita-berita Covid 19, hingga menderita psikosomatis. Merasakan sakit fisik seperti seolah sakit tenggorokan, seolah sesak, karena merasa cemas dan stres atau gangguan mental akibat cemas berlebihan.

Tips Bahagia

Saya pernah mengalaminya ketika pandemi awal 2020, merasa sakit tenggorokan dan tidak sembuh oleh obat dokter, setelah relaks dan menghilangkan pikiran  negatif, baru hilang. Tapi bagaimana cara agar  terhindar dari rasa cemas yang berlebihan menghadapi pandemi ini?

Bahagia! Iya, kita harus bahagia meski kondisi sedang tidak bahagia seperti saat ini, sehingga rasa cemas hilang. Riset telah membuktikan bahwa bahagia akan meningkatkan imun tubuh, sehingga kita jauh lebih sehat.

July 06, 2021 27 komentar

Sudah memasuki bulan Juli tanda memasuki tahun ajaran baru, semua orangtua sudah mulai disibukkan dengan mencari sekolah, berlomba mendapatkan sekolah yang dituju, dan pendaftaran sekolah, termasuk saya yang berjibaku dengan tiga anak memasuki tahun jaran baru, yakni SMA, SMP, dan SD.



Seru banget terlebih sistem penerimaan murid baru sekarang ini membuat kepala pusing, terutama yang ingin masuk negeri. Karena banyak sistem dan jalur-jalur yang harus dipahami para orangtua, seperti anak sulung saya yang tidak bisa masuk melalui jalur zonasi karena faktor usia. Sebab saat ini jalur zonasi mengutama usia lebih tua, untuk SMA bisa sampai usia 18-23 tahun. Sementara anak saya usiany baru 15 tahun.

Lepas dari persoalan perjuangan masuk sekolah negeri, saat ini orangtua harus berjuang kembali untuk mendampingi anak-anak di bangku sekolah tahun ajaran baru. Karena tahun ini bertambah satu anak yan masuk sekolah, maka untuk kakak-kakanya yang kini duduk di bangku SMA dan SMP membuat saya butuh bantuan dalam mendampingi mereka sekolah.

Apalagi untuk mata pelajaran SMA, saya banyak menyerah deh. Selain banyak yang lupa dengan rumus-rumus, inovasi perkembangan ilmu di sekolah sudah sangat meluas di luar jangkuan. Harus lebih memperluas wawasan lagi nih, makanya saya butuh bantuan semacam  les atau bimbel buat anak-anak.

Tapi masa pandemi ini membatasi, karena itu harus yang memenuhi kondisi saat ini, seperti misalnya biayanya lebih murah karena tahun ini tiga anak sekolah semua, mendukung secara online sehingga anak-anak aman ketika belajar, karena anak-anak juga masih PJJ (pembelajaran jarak jauh) efek pandemi, dan tentu saja berkualitas.

July 03, 2021 2 komentar

 


Masalah jerawat ini hampir dialami semua orang, dan menjadi masalah yang cukup mengganggu menampilan, terlebih jika memiliki jenis jerawat yang meninggalkan jejak atau bopeng di kulit. Rasanya pasti ingin menangis, selain jadi minder karena bagaimana pun wajah menjadi point fokus utama setiap orang.

Saya sendiri mengalami musibah jerawat ini ketika memasuki usia sembilan belas tahun, benar-benar bikin stres karena jenis jerawatnya besar, mengganggu penampilan, apalagi saat itu saya baru mulai suka berdandan. Jadi kebayang dong, betenya punya wajah berjerawat? Untungnya meski jerawatnya cukup besar, tidak meninggalkan jejak bopeng.

Memasuki usia dewasa perlahan jerawat besar-besar itu hilang, berganti jerawat batu. Ini juga sangat menganggu sekali karena kulit wajah jadi terlihat kasar, saat dimake-up pun terlihat tidak sempura. Jerawat batu yang saya alami berada di area pelipis, seputar wajah dekat dagu, dan jerawat batu cukup bandel alias susah hilang. Terutama jika kulit wajah saya banyak terpapar debu dan polusi, makanya naik motor jadi takut waktu itu.

June 28, 2021 No komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Created with by ThemeXpose