Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log

 

Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan doa anak yang sholeh, (HR Muslim).

Masyaallah, membacanya hati ini terasa gerimis. Kalaulah kita tidak memiliki kepandaian atau ilmu yang bermanfaat, yang akan tersebar luas dan pahalanya menyelamatkan kita dari api neraka. Maka usahakan kita memiliki anak yang soleh maupun soleha, yang senantiasa mendoakan di kala kita hidup dan tiada. Karena doa anak yang soleh maupun soleha akan terus mengalir meski kita sudah di alam kubur, aamiin allahumma aamiin.



Lalu bagaimana agar memiliki anak yang soleh dan soleha? Mencontohkan hal-hal yang baik sejak dini atau menanamkan nilai-nilai kebaikan di tengah keluarga, memberikan bekal pendidikan agama. Pendidikan agama dimulai dari menjalankan kewajiban beragam, hingga memasukkan anak ke tempat pendidikan yang islami, seperti pesantren.

Namun memilih pesantren jangan asal pilih, karena kini banyak bertumbuh pesantren, kita  harus teliti agar anak-anak dapat menempuh pendidikan agama dan umum dengan baik. Jadi pendidikan agama dan umumnya berjalan seimbang, salah satu pondok pesantren terbaik yang bisa dipilih adalah Raudhatul Ihsan.

Yuk, kita kenalan dulu dengan Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan. Kebetulan berapa hari lalu saya berkesempatan berkunjung ke Pondok Pesantren Raudhatul Ihsan yang  berada di Jalan Tebet Barat 7, Jakarta Selatan. Berikut ceritanya, semoga member manfaat bagi yang sedang mencari pondok pesantren bagi putra-putrinya.

July 02, 2022 24 komentar

 

Saya pernah mengikuti sebuah talkshow financial planner, bahwa fase terberat financial ketika seseorang memasuki usia 40 tahun ke atas. Ketika itu usia saya belum 40 tahun, dan menganggap bahwa pembahasan tentang fase sulit dalam keuangan di usia 40 tahun sepintas saja. Ternyata ketika usia saya mencapai fase itu, benar adanya. Mengapa?



Jangan Abaikan Sandwich Generation

Karena ternyata ketika usia seseorang memasuki 40 tahun, mereka harus menanggung kebutuhan anak-anak yang sudah mulai dewasa tapi masih memerlukan dukungan finansial, sementara di lain pihak mereka mulai mengurus orangtua yang sudah lanjut usia. Kondisi ini disebut sebagai sandwich generation, dan nyata saya alami.

Ketika usia saya dan suami memasuki usia 40 tahun , anak-anak mulai menuju dewasa tapi masih menempuh pendidikan yang biayanya tidak sedikit, termasuk kebutuhan pribadi anak-anak yang semakin bertambah usia semakin beragam. Sementara orangtua saya dan suami dalam kondisi sudah semakin menua, membutuhkan banyak hal yang mau tidak mau adalah kewajiban kita sebagai anaknya.

Sebenarnya sandwich generation ini disebabkan karena kurang mampu atau  tidak memperhatikan pengelolaan keuangan di masa sebelumnya, gagal dalam menyiapkan finansial di masa tua baik orangtua dan juga anak. Berangkat dari Prudential memperluas akses perlindungan bagi keluarga Indonesia melalui kampanye #MadeforEveryFamily.

June 30, 2022 14 komentar

 

Meski hampir 4 tahun berlalu, masih teringat begitu nyata saat saya hamil Binar. Saat itu usia saya memasuki kepala empat alias 40 tahun. Meski secara fisik dan psikis saya sehat-sehat saja, tidak ada keluhan yang  berarti tapi mengingat usia sudah tidak muda lagi. Di mana secara medis dokter kandungan pun tidak menyarankan hamil di usia 40an, hati saya berdebar.

Hamil di Usia Empat Puluh Tahun

Saat saya hamil Binar

Berdebar antara bahagia diberi kepercayaan hamil lagi, dan berdebar karena cemas. Akankah saya hamil kali ini baik-baik saja? Maka ketika pada awal kehamilan, saya langsung konsultasi ke dokter kandungan langganan, diskusi dan juga browsing berbagai artikel kehamilan di usia rawan. Beragam pendapat secara medis membuat perasaan ini campur aduk.

Menurut artikel yang saya baca, kehamilan di usia 40 tahun dapat terjadi berbagai kemungkinan, seperti kemungkinan terjadinya tekanan darah tinggi, preeklamsia, sampai kelahiran premature dan resiko melahirkan anak dengan cacat. Pokoknya kompleks sekali resiko kehamilan di usia 40 tahun.

Namun cerita pengalaman beberapa teman yang melahirkan di usia kepala empat lebih dengan kelahiran sehat, hingga ibu dan anak kondisinya baik-baik saja. Serta dukungan dokter kandungan, membuat saya yakin menjalani kehamilan waktu itu. Bahkan merasa bahagia bisa mengandung anak ke lima di usia jelang 40 tahun.

Jadi memang tumbuh kembang si kecil berawal dari Bunda yang sehat, karena kualitas hidup manusia ditentukan sejak awal janin bertumbuh di dalam kandungan seorang ibu, yaitu di masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Untuk itu penting bagi ibu untuk memperhatikan asupan nutrisi demi mendukung kesehatan ibu dan perkembangan buah hati dalam kandungan. Berbekal pengertian ini saya pun bertekad menjalani kehamilan dengan sehat.

June 29, 2022 21 komentar

 


Mempunyai anak balita tentu saja menyenangkan, karena tingkahnya yang lucu bisa menjadi pelipur hati. Semua yang dilakukan, diucapkan, selalu terlihat menggemaskan karena seorang anak memang merupakan Qurrota A’yun atau penyejuk jiwa orangtuanya. Tapi  tentu saja orangtua memiliki PR besar dalam membantu mendidik anak-anaknya sejak dini.

Karena memberikan edukasi pada anak di periode emas, di mana perkembangan otaknya mencapai 80 persen, membuat rangsangan edukasi melalui berbagai kegiatan akan menjadi stimulasi perkembangan otaknya semakin optimal. Tapi jangan karena mempertimbangan usia emas saja, membuat kita  menjejalkan semua aktivitas edukasi pada anak.

June 26, 2022 23 komentar

 

Olahraga salah satu aktivitas yang penting, dan sebaiknya dilakukan dengan rutin,  olahraga yang rutin dapat mencegah berbagai penyakit karena olahraga dapat menurunkan kolesterol, membakar lemak, meningkatkan imunitas tubuh, mengurangi stress, meningkatkan kesejahteraan emosional, juga memperlancar darah dan membakar lemak.

Makanya saya senang berolahraga, selain dapat menjaga berat badan, kadang jika hati terasa penuh, perasaan jenuh datang akibat dari pekerjaan yang menumpuk dan belum kelar. Sementara kondisi rumah menuntut perhatian lebih, olahraga dapat membantu suasana hati jadi lebih senang. Meski hanya sekedar jalan pagi atau lari pagi bersama pasangan di sekitar perumahan.

Anak-anak  juga saya wajibkan untuk olahraga saat libur di rumah, mereka masih masa pertumbuhan, aktivitas tubuh sangat membantu meningkatkan kepadatan tulang, kekuataan otot dan koordinasi, fungsi kognitif, kesehatan jantung. Beragam olahraga yang dilakukan anak-anak saya, si sulung lebih suka lari pagi seperti saya, yang nomor dua senang main futsal, nomor tiga suka bersepeda.

Anak nomor dua begitu suka futsal, sejak SD mengambi eskul futsal di sekolahnya, bahkan beberapa kali mengikuti lomba antar sekolah. Saat 17 Agustus diadakan lomba futsal antar RW, dia dengan semangat ikut serta bersama teman-temannya, karena katanya cita-citanya ingin menjadi pemain futsal.

Dukungan JNE Dalam Bidang Olahraga di Indonesia

JNE Berikan Bonus untuk Pemain COSMO JNE FC Peraih Perak Futsal Sea Games Vietnam 2021




Memang olahraga jika ditekuni, tidak hanya membuat tubuh sehat, tapi juga bisa dijadikan karir dan menghasilkan uang. Salah satunya olahraga futsal, sampai JNE sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman dan pendistribusian ikut mendukung bidang olahraga futsal dengan  mendirikan dan menjadi sponsor utama Cosmo JNE FC.

Para pemain dan official Cosmo JNE Futsal Club yang tergabung di Timnas Futsal Indonesia meraih prestasi yang membanggakan, karena berhasil meraih medali perak pada ajang Piala Futsal AFF dan Sea Games 2021 yang lalu. Hal ini disambut hangat oleh JNE, dengan memberikan bonus puluhan juta rupiah.

Bonus ini diberikan dengan seremonial apresiasi di Rumah Makan Dapur Nusantara Pontianak pada Jum’at (17/6/2022), dan para pemain yang mendapatkan apresiasi tersebut adalah, Muhammad Iksan Rahadian (Kiper), Muhammad Rizki Xavier, Reza Gunawan, Firman Adriansyah, Dewa Rizki Amanda, Ade Lesmana (pelatih kiper) dan M. Amril Daulay (asisten pelatih) yang berhasil mengharumkan nama Indonesia pada ajang bergengsi di Vietnam.

Atas apresiasi dari JNE, para pemain dan official Cosmo JNE Futsal Club yang dijuluki The Yellow Submarine sangat senang, serta semakin terpacu untuk lebih berprestasi lagi mengharumkan nama bangsa. Siapa sih, yang tidak merasa bangga bisa mewakilkan negeri ini dalam prestasi yang cukup bergengsi, dan bertanding di luar negeri. Anak saya sampai memiliki impian bisa bermain keliling dunia, semoga terkabul ya, aamiin.

Fachri Reza Kapten Tim Cosmo JNE FC menyampaikan harapannya, “Berkat kekompakan dan kerja keras tim selama latihan, sehingga kualitas permainan terus meningkat dan semakin solid. Dukungan doa dan harapan dari semua Ksatria dan Srikandi JNE serta seluruh masyarakat agar kami terus memberikan yang terbaik dan mampu menjadi juara nanti,” pungkas Fachri. 

Sementara Eri Palgunadi selaku VP Marketing JNE, menuturkan bahwa sebagai perusahaan logistik asli Indonesia, JNE akan terus mendukung kemajuan anak bangsa bagi anak bangsa. Baik UKM, olahraga, pendidikan maupun ekonomi sesuai tagline “Connecting Happiness” dengan memberikan pelayanan terbaik dan memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat Indonesia.

 Laga Pertandingan Perdana Cosmo JNE FC Dengan Pendekar United

Nah, sekarang Liga Futsal Profesional Indonesia 2021/2022 pun akan segera digelar memasuki putaran yang kedua dan Cosmo JNE FC siap menyongsong pertandingan dengan semangat untuk mempertahankan tim futsal papan atas.

Ini merupakan laga pertandingan perdana Cosmo JNE FC akan berhadapan dengan Pendekar United tim milik youtuber kenamaan Atta Halilintar, loh. Pertandingan diadakan pada Sabtu (18/6/2022) di GOR Pangsuma Pontianak.  Selain itu Cosmo JNE FC besutan Coach Denny Handoyo akan membawa tim terbaiknya untuk menghadapi IPC Pelindo pada (19/6), Halus FC (25/6), dan Bintang Timur Surabaya (26/6).

Semoga Cosmo JNE FC kembali membawa kemenangan yang membanggakan ya, dan tagline “Connecting Happiness” yang dikampanyekan JNE telah dilakukan dengan baik semoga memberi manfaat bagi masyarakat Indonesia. Yuk, terus dukung JNE agar bisa terus berbagi dukungan bagi semua segmen di Indonesia.

 

 

June 24, 2022 22 komentar

 


“Anjani mau tinggal bersama Bu Guru Sekar, kan?”

Anjani mengangguk, kemudian memeluk pinggang wanita yang dipanggil Bu Guru Sekar itu. Pelukannya begitu erat.

Setelah dijanjikan akan mendapat hidup yang lebih layak dengan makan yang lebih baik, pakaian yang lebih bagus, dan tentu dapat duduk di bangku sekolah lagi. Anjani, gadis kecil berusia 10 tahun dengan rambut sebahu, dan poni yang mirip tirai jendela, mau  mengikuti Bu Guru Sekar tinggal di rumahnya.

Bu Guru Sekar memiliki putri, namanya Cahaya, Cahaya anak tunggal. Kata Bu Guru Sekar, Anjani akan menjadi saudara Cahaya, keduanya akan disekolahkan di sekolah yang sama, di kelas yang sama. Anjani berpikir itu pasti akan menyenangkan sekali, kehidupannya akan berubah.

Anjani tidak lagi sendiri dalam rumah Nenek yang kini sunyi, karena Nenek baru meninggal seminggu lalu  menyusul Ayah dan Ibu yang sudah berpulang lebih dahulu. Dirinya tidak akan kesepian, memandang masa depan yang segelap rumahnya, menyaksikan serombongan anak sekolah yang lewat depan rumah setiap pagi, mendengar canda dan tawa mereka diam-diam.

Anjani sudah meninggalkan bangku sekolah SD setahun lalu, sejak Nenek tidak lagi bisa bekerja, kakinya sulit bergerak diserang radang sendi akut, matanya tidak lagi dapat melihat. Kata Bu Bidan desa yang sering menolong Nenek, Nenek terkena katarak. Berhenti sekolah membuat Anjani merasa hidupnya gelap.

 


Lebih gelap lagi ketika Nenek meninggalkannya untuk selama-lamanya, beruntung Bu Guru Sekar yang datang ke desa sebagai guru tamu mendengar kisah Anjani yang sebatang kara, dan kemudian mengutarakan niatnya untuk mengambil Anjani sebagai anak asuh. Semua masyarakat, termasuk perangkat desa setuju, karena memang Anjani tidak lagi memiliki siapa-siapa.

“Kamu nanti akan menjadi anak pintar seperti anak Bu Guru Sekar, Nduk,” bisik Bu Bidan. “Bisa sekolah lagi, pintar, dan tahu banyak hal. Rumah Bu Guru pasti fasilitasnya lebih lengkap, rajin-rajin belajar ya.”

Anjani mengangguk. Bu Bidan memang begitu baik pada keluarga Anjani, dulu Nenek sering berobat gratis. Meski Bu Bidan kerjanya menolong ibu-ibu di desa melahirkan, tapi banyak juga masyarakat yang berobat ke tempatnya ketika sakit batuk, pilek, atau pusing.

Tapi ternyata rumah Bu Guru Sekar tidak seperti yang Anjani bayangkan. Semula Anjani mengira akan tinggal di kota, melihat banyak gedung-gedung, mobil-mobil bagus, toko-toko besar seperti yang diceritakan Ayahnya semasa hidup dulu. Rumah Bu Guru Sekar berada di pinggir kota dengan suasana yang tidak berbeda jauh dari desa tempat Anjani tinggal.

Anjani yang senang menulis cerita, sering berkhayal melalui tulisannya, suatu saat bisa ke kota, sekolah di kota, melihat banyak hal di kota. Impiannya pupus saat dia berhenti sekolah, tapi mimpinya bangkit kembali ketika menerima tawaran Bu Guru Sekar. Namun apa bedanya kalau sama-sama tinggal di desa?

“Selamat datang, Anjani. Aku Cahaya, mulai besok kau akan masuk sekolah. Karena Bunda sudah mendaftarkanmu di sekolahku, kita sekelas,” kata Cahaya ramah, saat Anjani tiba di rumahnya. Rupanya Bu Guru Sekar sudah mempersiapkan semuanya.

“Kata Bunda, kau hobby menulis cerpen ya? Kau bisa pakai laptopku, bisa browsing mencari bahan buat cerita. Karena meski di pinggiran kota, pakai internet keluarga IndiHome, sinyalnya sangat kencang.”

“Internet keluarga?” kening Anjani berkerut mendengar ucapan Cahaya.

“Iya,” Cahaya mengangguk, “Kau bisa menulis cerita tanpa batas, dan mengirimkannya ke penerbit mana pun. Apalagi akan ada lomba cerpen IndiHome loh, kau bisa ikutan dan dapat hadiahnya, Anjani.”

“Ikut lomba cerpen Indihome?”

“Iya. Ayo, kita browsing  bersama!” Cahaya mengajak Anjani ke kamar untuk menyalakan laptopnya, lantas keduanya asyik browsing.

 



Anjani mencari tempat-tempat wisata yang indah, tempat-tempat makan, gadis kecil itu merasa senang sekali. Apa yang dibayangkannya bisa terlihat nyata di depannya, dia tidak menyangka bisa memakai internet, bisa melihat dunia yang selama ini hanya dia dengar dari cerita Ayahnya dulu. Meski tinggal di pinggir kota, rasanya bisa menjangkau apa saja berkat intenet keluarga di rumah Bu Guru Sekar.

“Kalian sedang apa?” tiba-tiba Bu Guru Sekar muncul di pintu kamar.

“Lagi mengenalkan Anjani dengan internetnya Indonesia, Bu,” canda Cahaya.

Bu Guru Sekar tertawa, wanita itu masuk, dan duduk di sebelah Anjani serta Cahaya, “Tidak hanya browsing untuk mencari bahan-bahan menulis, Anjani, tapi IndiHome dari Telkom Group juga bisa berlangganan televisi yang acaranya bagus-bagus untuk anak-anak seusia kalian,” katanya lembut.

“Kalau kalian libur sekolah bisa nonton sepuasnya, dan ingat ya, kalau menggunakan internet harus sesuai dengan usia kalian. Tidak boleh melanggar peraturan.”

“Baik, Bunda,” sahut Cahaya sambil menyenggol bahu Anjani.

Anjani yang terdiam, langsung ikutan bilang,” Baik, Bunda.”

“Nah, gitu dong, anak-anak Bunda, sekarang waktunya kita makan malam, Bunda masak jjajangmyeon.” Bu Guru Sekar bangun dari duduk, beranjak ke luar kamar.

“Apa itu jjajangmyeon?” tanya Anjani terheran-heran.

“Browsing saja, Anjani, Bunda juga masaknya cari resep dari browsing,” jawab Cahaya sembari ketawa.

Teryata jjajangmyeon, mie yang sangat enak sekali, seumur hidup baru ini Anjani makan mie hitam seperti itu. Dan, Anjani baru tahu kalau jjajangmyeon makanan ala Korea yang disuka anak-anak. Ternyata Anjani jadi tahu banyak hal tanpa batas karena internet keluarga di rumah keluarga barunya. Hidupnya jadi tidak sesunyi dan segelap dulu, cita-citanya menjadi penulis terkenal semakin menyala.



June 21, 2022 34 komentar

 


Cuaca akhir-akhir ini terasa sekali perubahannya, tidak lagi mengenal musim, tapi bisa tiba-tiba hujan deras disertai petir, dan bisa tiba-tiba sangat terik. Kemarin waktu hujan beberapa hari saya sampai kedinginan di dalam rumah, air kran jadi sedingin air di lemari es. Tapi siang tadi saat saya keluar naik motor dan cuaca cerah, matahari bersinar terik sekali. Sampai saya mengeluh karena tidak tahan terpapar sinar matahari di sepanjang jalan.

Dampak Emisi Karbon Bagi Kehidupan

Cuaca benar-benar tidak bersahabat, semua ini dampak dari perubahan iklim. Kalau dulu hanya kita angan-angankan saja, jadi bahan diskusi perkembangan bumi di masa yang akan datang, dan sekarang menjadi kenyataan. Dampak perubahan iklim terasa sekali, terjadi akibat emisi karbon menyelubungi bumi, panas matahari pun terperangkap, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.

Kebayang tidak, jika semua emisi efek dari rumah kaca, pembakaran batu bara, minyak, gas, untuk menghasilkan energi listrik dan panas, pertambangan dan proses industri yang melepaskan gas, terus-menerus terjadi. Sementara hutan-hutan yang berfungsi untuk melindungi atmosfer dari emisi dihancurkan, ditebang dan dibakar.

Sungguh, tidak hanya dibayangkan lagi, karena perubahan iklim dampak dari emisi benar-benar nyata kita alami saat ini:

  • Musim kemarau yang berkepanjangan
  • Curah hujan tinggi
  • Peningkatan volume air akibat mencair es di kutub
  • Berkurang sumber air bersih
  • Terjadi bencana alam angin putting beliung

komitmen Danone SN Indonesia memitigasi perubahan iklim dengan mengurangi jejak karbon




Sudah menjadi kewajiban kita semua menjaga bumi ini dari perubahan iklim untuk mengurangi dampak perubahan iklim, dari mulai menghemat listrik di rumah, tidak menggunakan air berlebihan, mengurangi menggunakan kendaraan pribadi, jaga pola makan untuk mengurangi jejak karbon makan kita.

Selain masyarakat, perusahaan-perusahaan juga seharusnya bersinergi mengurangi dampak perubahan iklim, seperti yang dilakukan Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia sebagai komitmennya memitigasi perubahan iklim dengan mengurangi jejak karbonnya melalui penyediaan produk bernutrisi untuk ibu, anak dan keluarga yang diproduksi secara ramah lingkungan.

 Danone SN Indonesia Meresmikan Pembangunan Boiler Biomassa Berbahan Bakar Sekam Padi Pertama di Jawa Tengah




Pada tanggal 15 Juni, bersama kawan-kawan blogger melalui zoom, saya menyaksikan peresmian Pembangunan Boiler Biomassa Berbahan Bakar Sekam Padi Pertama di Jawa Tengah, di kawasan pabrik PT Sarihusada Generasi Mahardhika, Prambanan,  yang merupakan bagian dari Danone SN Indonesia.

Jadi Danone SN Indonesia bekerjasama dengan Berkeley Energy Commercial Industrial Solution (BECIS) membangun dan mengoperasionalkan Boiler Biomassa yang merupakan teknologi ramah lingkungan karena menggunakan bahan baku sekam padi. Sekam padi yang merupakan limbah pertanian ini didapatkan dari berbagai wilayah di Provinsi Jawa Tengah, termasuk dari lahan pertanian di sekitar fasilitas Boiler Biomassa, yang merupakan salah satu penyumbang produksi padi terbesar secara nasional.

Boiler Biomassa ini dapat menurunkan emisi karbon sebesar 8.300 Ton CO2 atau setara dengan emisi karbon yang diserap melalui penanaman 120.000 pohon, sehingga dapat mengurangi jejak karbon yang dihasilkan dari proses produksi di Pabrik Prambanan hingga 32%. Danone mengusung Visi One Planet One Health, percaya bahwa kesehatan bumi dan kesehatan manusia saling berkaitan, serta mengatasi dampak perubahan iklim adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk terwujudnya bumi dan masyarakat yang lebih sehat.

Vera Galuh Sugijanto  selaku Vice President General Secretary Danone Indonesia mengatakan, kerjasama dengan BECIS dalam penyedia layanan energi terbarukan di Asia, Danone SN Indonesia membangun fasilitas Boiler Biomassa yang akan menggunakan sekam padi sebanyak 10.500 Ton/Tahun dan mampu menghasilkan energi hingga 6 Ton Steam per jam, sehingga menjadikannya Boiler Biomassa industri berbahan bakar sekam padi yang pertama di Jawa Tengah.




Tentu saja terobosan ini disambut dengan suka cita oleh Sumarno, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. Selama ini sekam padi kurang dimaksimalkan penggunaannya, padahal sekam padi memiliki banyak potensi untuk lingkungan, salah satunya dapat bermanfaat sebagai bahan bakar Boiler Biomassa. Abu sekam yang dihasilkan dari produksi Boiler Biomassa ini juga bisa dimanfaatkan lebih jauh lagi oleh petani sebagai pupuk pertanian organik. Ini merupakan salah satu upaya yang baik untuk praktek yang berkelanjutan dan juga menimplementasikan konsep Circular Economy.

Sumarno berharap inisiatif ini turut mengembangkan produk pertanian serta menginspirasi badan usaha lainnya di Indonesia. Saya setuju sekali dengan harapan ini, karena memang jika semakin banyak perusahaan-perusahaan yang perduli dengan perubahan iklim dan bersama-sama menanggulangi dengan menekan angka emisi, bumi dapat diselamatkan.

#DanoneIndonesia sendiri berharap dengan dibangunnya Boiler Biomass ini, tujuan perusahaan sebagai penyedia produk bernutrisi, dan turut memitigasi perubahan iklim dengan penggunaan energi listrik terbarukan 100% pada tahun 2030 dan mencapai karbon netral pada tahun 2050 dapat tercapai. Aamiin, semoga harapan ini terwujud, tentu saja kita sebagai masyarakat juga bersinergi dalam menjaga bumi ini.

 

June 20, 2022 7 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Created with by ThemeXpose