Bertemu lagi dengan
artikel yang bertajuk #IbuBijakBerbagi. Gimana perasaan ibu-ibu setelah membaca
artikel saya sebelumnya, hasil workshop Visa
Financial Literacy Series pertama bersama Finacial Educator Prita Ghozie?
Belajar Menjadi Ibu Bijak Dalam mengelola Keuangan
Mungkin nano-nano ya, seperti saya saat pertama mengikuti workshop #IbuBijakBerbagi. Terpampang semua dengan nyata bahwa saya sering salah memposkan keuangan rumah tangga, menjadikan ATM sebagai uang elektrik, menyatukan tabungan investasi dengan dana mendadak. Hasilnya?
Belajar Menjadi Ibu Bijak Dalam mengelola Keuangan
Mungkin nano-nano ya, seperti saya saat pertama mengikuti workshop #IbuBijakBerbagi. Terpampang semua dengan nyata bahwa saya sering salah memposkan keuangan rumah tangga, menjadikan ATM sebagai uang elektrik, menyatukan tabungan investasi dengan dana mendadak. Hasilnya?
Uang di ATM sering
kebobolan ludes, tabungan yang dalam pemikiran saya sebagai simpanan (investasi)
sering keambil untuk kebutuhan mendadak, yang seharusnya bisa diambil di
tabungan dana mendadak. Morat-marit banget kan? Padahal sebagai ibu kita ini
sebenarnya tidak beda jauh dengan bagian keuangan di sebuah perusahaan, kalau
ibu tidak bijak dalam mengatur, otomatis ekonomi keluarga gonjang-ganjing. Ini
pengaruhnya besar loh terhadap kesejateraan keluarga.
Salah satunya selain
kebutuhan jadi ada yang tidak terpenuhi, hubungan suami istri bisa terancam
tidak harmonis. Kenapa? Karena pasti deh, suami yang kerja keras bakal protes
kalau ada beberapa kebutuhan yang bolong padahal gaji cukup besar, atau kalau
istri ikut berperan menghasilkan akan uring-uringan karena tetap saja tidak
cukup. Berdua kerja keras tapi uang menguap tidak jelas.