Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log

 

Siapa sosok pahlawan dalam hidupmu?

Jika ditanya seperti itu, kira-kira apa jawaban kalian? Tentu beragam ya, karena setiap orang memiliki figur pahlawannya sendiri, sosok yang begitu berarti dalam hidupnya. Entah ketika masih kecil, remaja, atau dewasa. Ketika kecil, saya pernah ditanya siapa sosok pahlawan dalam hidup saya?


Dengan bangga saya menjawab sosok pahlawan saya adalah Bapak dan Ibu saya, keduanya begitu berperan penting dalam hidup saya. Ibu  melahirkan, membesarkan saya, mendidik dalam agama, dan berperan besar dalam dunia kepenulisan saya. Karena Ibu memperkenalkan saya dengan buku-buku bacaan sejak kecil, dan mendongengkan setiap menjelang tidur.

Begitu juga Bapak yang membekali saya dengan ilmu pendidikan dan kehidupan. Karena Bapak saya tumbuh menjadi perempuan yang pemberani, mandiri, dan penuh percaya diri. Sebab sejak kecil Bapak selalu menegaskan pada saya, seorang perempuan harus berpendidikan dan bisa bekerja untuk bekal hidupnya nanti.

Namun ketika saya dewasa dan menikah, sosok pahlawan dalam hidup saya bertambah, yakni suami. Laki-laki yang meminang saya 17 tahun lalu, yang membuat saja menjadi seorang Ibu 5 anak (anak nomor 3 alm), dan berperan dalam karir saya di dunia kepenulisan. Meski sosoknya selalu di belakang layar.

Mengapa suami layak sebagai pahlawan dalam hidup saya saat ini?

March 27, 2022 5 komentar

 


Menjalani hidup sehat memang sangat mutlak, terlebih sekarang pandemi Covid 19 belum juga usai. Akhirnya kita hanya bisa membentengi diri dengan menjalani hidup sehat agar imun terjaga dengan baik, dan tidak mudah terpapar virus. Kalau pun sampai terpapar tidak mengalami gejala yang berat dan masa penyembuhan yang lama.

Seperti yang saya alami belum lama ini, saya sempat terpapar Omicron, begitu juga suami dan anak saya, Abang Pendar. Alhamdullilah, tidak separah yang dialami oleh beberapa orang, seperti sampai mengalami diare, sesak nafas sehingga harus dirawat di rumah sakit. Saya, suami, dan Abang Pendar cukup menjalani isoman selama 10 hari di rumah saja.

Makanya saya semakin waspada dalam hal kesehatan saat ini, tidak hanya dimulai dari rajin olahraga, mengasup makanan bernutrisi, berpikir positif, tapi juga mengusahakan tidur cukup yang masih jadi PR bange. Sebab saya ini agak susah tidur, huhuhu. Terutama jika tempat saya tidur tidak nyaman. Seperti apa tempat tidur yang tidak nyaman?

Tidak hanya kasurnya yang membuat tubuh tidak bisa berbaring dengan baik, tidak hanya bantalnya yang bikin kepala pusing, tapi alas tidur atau sprei pun dapat membuat tidur tidak nyaman, dan akibatnya jadi susah tidur deh. Bayangkan, jika spreinya memiliki bahan yang panas, tidak meresap keringat dengan baik, membuat iritasi kulit saat bergesekan. Padahal tidur nyenyak itu penting buat kesehatan.

March 20, 2022 17 komentar

 

InvestasiKu

Meski bukan pakar keuangan atau yang paham banget keuangan, tapi namanya ibu rumah tangga yang pekerjaannya juga merangkap menteri keuangan, wajib paham tentang keuangan juga. Karena meski suami yang lebih banyak bekerja, dalam prakteknya ibu rumah tangga yang berperan dalam mengatur keuangan rumah tangga. Ibu bekerja pun berperan sama, jadi tidak ada alasan tidak bisa mengatur keuangan karena bukan pakar keuangan.

Setidaknya selain uang yang dipakai untuk kebutuhan ini dan itu, masih bisa menyisihkan untuk berinvestasi. Investasi ini sangat penting untuk masa depan dan kebahagian keluarga, diibaratkan rumah, investasi adalah tiang dan atap dari sebuah rumah yang bisa melindungi penghuninya dari panas dan hujan.

March 20, 2022 No komentar

 


Apakabar para Ibu yang mendampingi anak-anak belajar di rumah? Karena masih pandemi anak-anak saya pun belum sepenuhnya offline, masih selang-seling antara pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan pertemuan tatap muka (PTM) atau offline. Di sini memang banyak tantangannya ya, terutama dalam memenuhi materi pembelajaran anak.

Sampai banyak orangtua yang mencarikan solusi dengan les online untuk anak-anaknya agar tidak ketinggalan pelajaran, karena untuk sekolah dengan sistem pembelajaran jarak jauh banyak memiliki kekurangan dalam menjelaskan secara detil. Tapi memilih les online juga butuh teliti ya, karena jangan sampai membuat anak justru terbebani.

Nah, bicara tentang les online, saya pernah cerita di blog kalau Abang Pendar (7 tahun) sedang mencoba program uji coba gratis selama lima hari di LEXO LAB yang merupakan web aplikasi belajar bicara bahasa Inggris, yang dibuat oleh perusahaan asal New Zealand dengan menggunakan sistem pembelajaran seperti proses belajar bahasa ibu, dengan pendekatan yang efektif, serta memberikan feedback yang akurat, korektif, dan real time pada kemampuan berbicara anak. 

Jujur, awalnya Abang Pendar agak ragu saat saya tawarkan untuk ikut uji coba gratis selama lima hari di LEXO LAB, maklum sehari-hari kami memang tidak menggunakan bahasa Inggris. Jadi dia takut tidak bisa melafalkan dan malu, hehehe. Tapi  karena saya tidak mau anak saya telat mengenal bahasa Inggris seperti saya, maka saya langsung mengenalkan web aplikasinya. Alhamdulllilah , dia tertarik.

Anak Bisa Belajar Mandiri di LEXO LAB

Karena memang belajar bahasa Inggris di web aplikasi LEXO LAB menyenangkan, tampilannya sangat menarik untuk anak-anak, ilustrasinya sesuai dengan karakter anak-anak, full color . Jadi mereka saat belajar tidak seperti sedang belajar, lebih terasa seperti sedang bermain game. Bisa dilakukan di ponsel, mau pun PC.


Yang menyenangkan buat saya, anak bisa belajar mandiri atau sendiri. Tidak harus didampingi full oleh orangtua seperti yang saya pikirkan, karena memang fitur-fiturnya mudah sekali dipahami anak dan diaplikasikan. Sehingga orangtua yang sudah mendampingi anak PJJ bisa sedikit bernafas longgar.

Sampai saya tanya Abang Pendar, kira-kira kalau ditinggal work from home, atau saat saya harus mengurus adiknya, membereskan pekerjaan rumah, apakah dia bisa tetap belajar bahasa Inggris sendiri di aplikasi LEXO LAB? Alhamdulillah, dia bisa dan lebih suka mengerjakan sendiri. Hanya beberapa kali tanya jika ternyata lafal yang diucapkan selalu mendapat nilai kecil atau bintang 2.

Tapi katanya seru, karena Abang Pendar jadi tahu cara membaca kosa kata bahasa Inggris atau pronunciation. Kadang, saya perhatikan dia tertawa-tawa sendiri saat melafalkan kata-kata yang ternyata dapat bintang 2, lalu diulangi lagi hingga mendapat bintang lebih banyak. Kalau masih gagal, saya lihat dia menyimak dengan baik saat mendengarkan kata-kata yang tidak bisa diucapkannya itu.

Inilah Fitur-Fitur  Aplikasi LEXO LAB Yang Memudahkan Anak Belajar #NgobrolInggris

Kenapa anak-anak bisa belajar bahasa Inggris secara mandiri di web aplikasi LEXO  LAB, tanpa harus didampingi orangtua secara full? Hal ini karena fitur-fitur di LEXO LAB sangat mudah dipahami oleh anak-anak sekali pun. Saya sendiri hanya beberapa kali mendampingi Abang Pendar saat pertama belajar bahasa Inggris di web aplikasi LEXO LAB, selanjutnya dia langsung paham dan bisa belajar sendiri.

Berikut adalah fitur-fitur di Aplikasi LEXO LAB:

Go!


Untuk memulai belajar di LEXO LAB, setelah masuk LEXO LAB silakan 
klik tombol Go! Setelah itu baru akan masuk ke dalam Chatpod, dan mulai deh belajar bahasa Inggris.

My Chatpods


My Chatpods merupakan lembar kerja anak yang terdiri dari 1 modul, dan berisi
  4 buku dengan materi yang berbeda dan tingkat kesulitan berbeda. Dimana pada pembelajarannya anak-anak bisa mendengarkan dan membaca teks, untuk selanjutnya diminta melafalkan kata dan kalimat tersebut. Di sini tantangannya, jika anak tidak tepat dalam melafalkan akan mendapat bintang 1, 2, atau 3 yang muncul di Score Scope.

Namun apabila anak tidak puas dengan perolehan bintang tersebut, anak bisa mengulang lagi dengan mengklik view details, lanjut coba lagi, dan  anak bisa mengulang lafal sampai kemudian mendapatkan bintang lebih banyak. Jadi anak-anak bisa belajar lafal dengan benar, dan mengulang sesuai keinginannya. Karena di Feedback Machine akan diketahui di mana letak kesalahan pengucapannya.


Kadang  Abang Pendar mengulang-ngulang tetap mendapat bintang 3, tapi menurut saya tidak apa-apa. Karena ini proses belajar tidak langsung bisa, setidaknya anak jadi tahu cara melafalkannya belum benar, dan tahu ketika pelafalannya sudah benar. Lama belajar di aplikasi ini juga  tidak memberatkan karena setiap selesai satu buku, bisa dilanjutkan 18 jam kemudian. Jadi tidak bosan.

Ketika anak selesai dalam satu buku akan ada Word Boom atau kuis yang diambil dari beberapa kata dan kalimat pada buku yang sudah dipelajari. Sekedar untuk menguji, apakah anak masih ingat apa yang dipelajari tadi.

My Vault


Di web aplikasi LEXO LAB  terdapat fitur My Vault yang membuat orang tua tahu apa aja yang sudah dipelajari anak, seperti buku apa saja yang sudah dikerjakan anak, kata-kata apa saja yang sudah dikuasai. Jadi meski tidak mendampingi seratus persen kita bisa memantau anak.

My Stats


Di My Stats terdapat statistik pembelajaran anak, diantaranya level belajar anak, berapa kali anak login ke web 
aplikasi LEXO LAB, jumlah Chatpods dan total nilai  yang didapat anak, dan jumlah Chatpods yang belum dikerjakan anak. Plus ada badge lucu untuk anak yang mendapat peringkat. Dari fitur ini orangtua akan tahu perkembangan anak, dari mulai kemampuan, kerajinan belajar.

My Visit

Untuk fitur ini belum bisa diklik atau digunakan, tapi fitur ini nantinya akan digunakan sebagai informasi tentang berapa banyak kunjungan anak ke web aplikasi LEXO LAB. Di situ ada warna merah, kuning, hijau, jadi semacam penilaian absen atau kehadiran anak.

Cerita Pendar Belajar Selama 6 Minggu di LEXO LAB Indonesia


Setelah mencoba secara gratis 5 hari belajar bahasa Inggris di #LEXOLABID , akhirnya Abang Pendar ikut kelas yang berbayar senilai Rp150.000 selama tiga bulan. Murah banget ya, belajar bahasa Inggris sebulan hanya bayar Rp 50.000 dengan durasi belajar yang cukup lama, dan bisa setiap hari suka-suka anak.

Apalagi jujur, saya tidak bisa mengawasi Abang Pendar seratus persen, karena padatnya kerjaan di rumah. Bangun pagi menemani Abang Pendar daring hingga pukul dua belas siang, setelah itu mengurus urusan rumah, pekerjaan saya di media sosial, menulis novel, dan mengasuh Binar. Jadi dengan sistem pembelajaran di web aplikasi LEXO LAB yang fiturnya begitu mudah, cukup membantu sekali.

Paling tidak saya tidak harus fokus seratus persen dalam mengawal pembelajaran Abang Pendar di web aplikasi LEXO LAB, hanya jika dia kesulitan melafalkan atau lupa apa yang harus dilafalkan, baru tanya saya. Atau ketika dia sampai mengulang tiga kali masih dapat bintang 2, namanya anak-anak kadang jadi bête karena itu, hehehe.

Saya tidak terlalu memaksa, karena jam sekolahnya yang dimulai dari pagi hingga siang hari, plus tugas-tugas yang banyak. Kadang membuat Abang Pendar sudah letih, di sini enaknya belajar di web aplikasi LEXO LAB bisa memilih jam atau hari kapan saja anak mau belajar. Kita bisa  me-managa sesuai dengan kemampuan.

Setelah enam minggu belajar, saya memperhatikan dan bertanya pada Abang Pendar, dia bilang jadi lebih banyak menguasai kosa kata bahasa Inggris yang semula dia tidak tahu sama sekali. Jadi bisa mengucapkan atau melafalkan kata yang semula dia tidak tahu cara membaca yang benarnya.

Meski nilainya belum sempurna, tapi saya cukup senang melihat perkembangan Abang Pendar dalam bahasa Inggris. Apalagi dia baru usia 7 tahun, dan awalnya memang belum pernah belajar bahasa Inggris sama sekali. Jadi bisa belajar dengan harga murah, di rumah saja, secara mandiri, rasanya merasa tepat memilih LEXO LAB.

Moms, juga bisa loh mengenalkan anak-anak belajar bahasa Inggris di LEXO LAB, terlebih jika ingin anak pintar #NgobrolIngris, tapi orang tua tidak bisa fokus mendampingi seratus persen seperti saya. LEXO LAB bisa menjadi solusinya, dan masih ada loh promo uji coba gratis selama 5 hari buat berkenalan dulu. Kalau ingin lanjut yang berbayar masih harga promo nih, Rp 150.000 selama 3 bulan dari harga normal Rp 220.000. Tetap murah sih ya harga normalnya. So, ditunggu ya, Moms!

 


March 20, 2022 22 komentar

 Assalamualaikum

Siapa yang semalam ikut nifsu syaban? Semoga semua doa kita dikabulkan, dan dosa-dosa kita diampuni oleh Allah SWT. Karena malam Nisfu Syaban merupakan malam pengampunan bagi umat manusia. Siapa yang berdoa di malam Nisfu Syaban Insaallah semua permintaanya akan dikabulkan. Tidak terasa ya, sebentar lagi memasuki bulan Ramadan ke tiga di masa pandemi ini.

Masih teringat awal pandemik Covid 19, Ramadan menjadi moment yang benar-benar mengharu-biru. Di mana umat muslim tidak  bisa menjalankan sholat terawih, bersilaturahmi buka bersama dengan orangtua, saudara, teman-teman. Belum lagi Ramadan berikutnya begitu pilu bagi keluarga yang kehilangan anggota keluarganya akibat Covid 19. Banyak teman-teman saya yang kehilangan orangtua, pasangan, saudara, karena terpapar Covid 19.

March 17, 2022 1 komentar

 

Bayi memiliki kulit yang sangat lembut dan sensitif, sehingga rentan terkena iritasi kulit. [1] Ketika kulit mengalami iritasi, bukan tidak mungkin si Kecil menjadi rewel, karena merasa gatal ataupun kesakitan yang membuatnya tidak nyaman. Untuk itu  orang tua harus tanggap dan sigap supaya bisa mengatasi masalahnya. 


Jenis Iritasi Kulit Bayi


Perlu diketahui, secara umum, ada beberapa jenis iritasi kulit yang seringkali ditemui pada bayi, terutama yang masih berusia 0-24 bulan. [1] Penyebabnya pun cukup beragam, tapi tentu saja dapat diminimalisir dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan buah hati. Yuk, simak iritasi kulit pada bayi apa saja yang mungkin menyerang si Kecil:

March 16, 2022 No komentar

 


Masih ingat cerita saya ketika saya, suami,  dan dua anak saya, yakni Abang Pendar, dan Bi, mengalami sakit seperti gejala Omicron yang pernah saya tulis di artikel sebelum ini? Kalau lupa atau mungkin belum baca cerita saya tersebut, bisa langsung klik di sini ya 

 Kenali Tanda-Tanda Terpapar VirusOmicron.

Jadi, karena sering baca status teman-teman di facebook yang terpapar virus Omicron, begitu saya meriang, suami deman, langsung saya berpikir ini GEJALA OMICRON. Meski jujur, saya kecolongan ketika awalnya Abang Pendar yang demam, saya pikir demam biasa karena dia kecapean atau mau batuk pilek.

Bahkan ketika saya dan suami jatuh sakit, masih berpikir virus ini dari suami. Sebab dua hari sebelum sakit, suami habis dua kali ke rumah sakit mengantar ibunya rogsen. Sementara saya sudah seminggu lebih hanya di dalam rumah, habis merawat Abang Pendar sakit juga, sehingga tidak bisa ke luar rumah.

Tapi begitu ibu mertua saya sehat-sehat saja, saya curiga ini dari demamnya Abang Pendar yang memang tiga hari sebelum sakit, rutin mengaji dan sholat jumat ke masjid. Tapi karena Abang Pendar sudah sembuh dari demam, saya dan suami tidak fokus memikirkan anak saya itu terpapar Omicron.

Pengobatan Awal Gejala Omicron


Dua hari saya dan suami sama sekali tidak bangun dari tempat tidur, Alhamdullilah teman-teman support makanan, buah-buahan, suplemen. Masyaallah, haru banget. Semoga menjadi berkah mereka, Aamiin. Hari ke tiga saya dan suami mulai bisa bangun meski suami masih demam, saya masih kedinginan. Binar yang demam saat saya tidak bisa bangun dari tempat tidur pun sudah mulai sehat.

Jadi runutannya: Abang Pendar demam dua hari, mengeluh badan sakit, kepala sakit, mata panas. Setelah dia sembuh menyusul suami saya, besoknya saya dan Binar. Dua anak itu sudah sehat, saya dan suami masih merasakan gejala terpapar Omicron. Kami hanya konsumsi vitamin C, Qusthul Hindi dari teman, parasetamol dan obat radang tenggorokan yang dibeli di apotik terdekat.

Karena meski tidak sakit saat menelan, tenggorokan saya seperti terbakar, jadi jaga-jaga saja. Saya juga mengunyah kencur  karena tenggorokan terasa gatal, takut batuk. Suami juga mengkonsumsi obat yang sama, karena kurang lebih gejala kami sama. Hanya suami lebih merasakan sakit kepala dan demam tinggi.

Hari ke lima suami masih sakit kepala, keringat dingin, dan saya masih mudah kedinginan, kami nekat ke Puskesmas karena saya mulai batuk dengan jenis batuk yang jarang, tapi jika malam bisa terbangun batuk 2-3 kali. Kami khawatir kalau beneran Omicron supaya jelas penanganannya. Khawatir anak di rumah akan terpapar semua.

PCR dan Obat Pasien Omicron Gratis di Puskesmas

Di Puskesmas ternyata untuk PCR melalui beberapa tahap, yakni diperiksa dokternya, lalu diberi rujukan PCR dengan mengisi form, baru besoknya datang lagi untuk PCR. Saya dan suami diberi obat sesuai gejala, yakni parasetamol, obat batuk, alergi atau pilek, multivitamin Zinc. Baru besoknya bisa PCR.




Jadi hari ke enam dari gejala, saya  dan suami baru PCR, hasilnya baru saya terima sehari kemudian, dan POSITIF. Setelah hasil positif keluar, keesokannya ada petugas COVID dari puskesmas yang menghubungi via WA. Memberikan beberapa pertanyaan, diantaranya keluhan pasien efek Omicron, jumlah anggota keluarga yang bergejala dan tidak bergejala. Setelah itu dikabari untuk mengambil obat besoknya.

Obat bisa diambil oranglain atau kurir, tapi suami akhirnya mengambil sendiri dengan prokes ketat. Kami dikasih obat anti virus untuk saya dan suami, vitamin-vitamin, anak-anak semua juga dikasih vitamin. Dan, karena saya dan suami POSITIF, maka anak-anak wajib PCR juga. Jadi anak-anak PCR setelah saya dan suami bergejala Omicron seminggu. Jadwal PCR ditentukan oleh petugas COVID via WA.




Hasilnya?

Hanya Abang Pendar yang positif, padahal jika menghitung sejak dia terkena demam tinggi sudah hampir sepuluh hari. Abang Pendar juga secara fisik sudah sehat, hanya setelah PCR tiba-tiba terkena sariawan parah yang membuat tubuhnya drop dan berat badan turun 2kg. Efek sariawan membuat makannya sulit, dan rewel.

Abang Pendar setelah diketahui hasil PCR POSITIF, kami langsung lapor ke petugas COVID via WA, dan mendapat tambahan vitamin, obat  sariawan, parasetamol yang diambil di Puskesmas. Tapi yang terpakai hanya vitamin, dan obat sariawannya saja karena sudah tidak ada demam.

Nah, untuk semua itu dari mulai PCR, vitamin-vitamin, obat, gratis dari Puskemas. Jadi ketika kalian bergejala Omicron, tidak memiliiki persediaan vitamin, obat, yang memadai. Saran saya, sebaiknya segera ke puskemas terdekat agar mendapat obat untuk gejala yang dirasakan, vitamin untuk imunitas tubuh, dan jika ingin PCR untuk memastikan bisa ke Puskesmas. Biasanya bagi yang POSITIF, untuk orang dewasa mendapat obat virus juga.

Semoga info saya ini bermanfaat ya, selanjutnya saya akan ceritakan perawatan selama isoman di rumah saja. Bagaimana tiga anak saya tidak ikut terpapar, bagaimana saya melakukan rutinitas sementara saya positif dan 3 anak saya negatif, padahal saya hanya memiliki toilet satu dan saya juga masak untuk anak-anak? Ditunggu cerita saya

March 15, 2022 No komentar

 

Meski Womens International Day 2022 diperingati tanggal 8 Maret 2022 kemarin, belum terlambat ya, jika saya mengucapkan Selamat Hari Perempuan Sedunia kepada pembaca blog saya hari ini. Kalian para perempuan adalah penerus kehidupan, yang  menjadikan dunia ini hidup. Sebagai perempuan, tentu saja saya bangga dilahirkan sebagai perempuan.

 



Meski masih banyak yang menjadikan perempuan sebagai nomor dua, konco wiking, dan bukan mitra. Namun seiring berkembangnya jaman, berkembangnya peradaban, perempuan mulai dapat tempat yang sejajar dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Jadi berbanggalah semua perempuan di dunia, karena sesungguhnya perempuan memilik banyak pontensi.


Bicara tentang Hari Perempuan Sedunia 2022 dan kesetaraan perempuan, jadi mengingatkan saya dengan webinar bersama Danone Indonesia di #WomenInternationalDay2022 , tanggal 8 Maret 2022 kemarin. Mengangkat tema “Perusahaan Ramah Keluarga Bantu Perempuan Indonesia Siapkan Generasi Maju”, dengan menghadirkan narasumber:




 1. Indra Gunawan, Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kemen PPP3

2. Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia

3. Maya Juwita, Eksekutif IBCWE

4. Rosdiana Setyaningkrum, MPsi MHPed, Psikolog

 

March 14, 2022 13 komentar

 

Apakabar semua? Setelah melewati masa isoman selama 10 hari, karena terpapar Omicron. Akhirnya saya, dan suami bisa bernapas lega. Meskipun Omicron dibilang tidak seberat varian Delta, tapi saya jerah dengan efek yang disebabkan virus Omicron. Memang tidak separah yang dialami teman-teman yang sampai menderita diare, sesak nafas.




Saya dan suami memiliki gejala yang mirip, yakni sakit kepala yang teramat sangat, ngilu di seluruh sendi dan badan, susah tidur, keliyengan, keringat dingin. Yang bikin jerah termasuk protokol isoman di mana kami tidak boleh berinteraksi dengan oranglain, termasuk menjaga jarak dan prokes dari anak-anak di rumah yang tidak terpapar.

Asli, ini tidak mudah karena yang positif saya dan suami. Siapa yang akan menjalani urusan di rumah kalau tidak kami berdua? Jadilah, masa-masa ini penuh dengan perjuangan, dan ketika sudah negatif, anak-anak yang tidak terpapar aman. Rasanya senang luar biasa bagai memenangkan sebuah undian atau lomba saja, hehehe.

Kalian juga pastikan, bahagia banget kalau dapat  memenangkan lomba, duh jadi kangen deh menang lomba blog seperti tahun kemarin. Ada kebanggaan tersendiri sampai bisa memenangkan lomba yang diikuti banyak peserta, apalagi kalau jurinya kece semua di bidangnya masing-masing. Makin bangga banget bisa menang.

March 13, 2022 20 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose