Pengalaman Saya Minum Suplemen Zat Besi Ketika Hamil
Ketika
hamil anak pertama saya masih ingat suplemen zat besi yang diberikan oleh Ibu
Bidan di Puskesmas waktu itu. Butiran pil kecil berwarna merah yang aromanya
cukup bikin perut mual, saya menelannya cepat-cepat dengan bantuan air putih
agar aromanya tidak hinggap di lidah, maupun tenggorokan. Namun efeknya tidak
bisa saya hindari, yakni setiap minum suplemen zat besi pasti menderita
sembelit. Sehingg saya yang saat itu tidak memiliki wasir, jadi gejala wasir karena
sembelit terus, dan janin yang semakin membesar menekan area anus. Rasanya jadi
tidak nyaman.
Tapi
kalau tidak meminum suplemen zat besi sangat riskan untuk ibu hamil, bahkan Ibu
Bidan sampai memberi peringatan tegas. Waktu itu seingat saya, Ibu Bidan bilang
kalau tidak minum suplemen zat besi akan membuat ibu hamil kekurangan
persediaan darah saat melahirkan. Karena proses melahirkan membuat ibu hamil
banyak kehilangan darah. Saya jadi kawatir dan tidak berani tidak memakan
suplemen zat besi yang diresepkan Ibu Bidan.
Kemudian
saat saya hamil Binar kemarin, dokter
kandungan pun mewanti-wanti agar suplemen zat besi yang diresepkannya
harus diminum rutin. Suplemen zat besi berbentuk kapsul yang diresepkan tidak
memiliki aroma, tapi tetap memiliki efek yang sama, yakni membuat BAB menjadi
pekat dan liat, sehingga jika saya kurang asupan buah, sayur, air putih, akan
mengalami sembelit. Apalagi menjelang dua minggu sebelum HPL, dokter kandungan
meminta saya untuk menambah dosis suplemen zat besi dari sehari 1 kapsul
menjadi sehari 2 kapsul.
Karena
membuat tambah sembelit, kadang saya meminumnya hanya 1 kapsul sehari. Tapi
kemudian dokter kandungan menjelaskan, karena faktor jumlah melahirkan, dan
faktor usia, kebetulan saya melahirkan anak ke lima ini sudah memasuki usia kepala empat, cukup beresiko. Jadi benar-benar harus dipersiapkan baik-baik,
salah satunya dengan zat besi yang cukup.
Aduh,
jadi cemas dong saya dan mau tidak mau harus nurut apa kata dokter,
daripada terjadi yang tidak diinginkan. Tidak hanya masalah sembelit, selama
mengasup zat besi saya juga dilarang banyak minum air teh, padahal kebiasaan
saya minum teh manis di pagi dan sore hari sudah seperti candu. Namun demi
kelancaran proses melahirkan, saya rela menderita sembelit dan kehilangan
kebiasaan minum teh sementara.
Sebenarnya
seberapa penting zat besi bagi ibu hamil sampai diwajibkan harus minum zat besi
rutin? Apakah hanya sebatas agar tidak kekurangan darah saat melahirkan?
Mari
kita mencari tahu lebih lanjut mengenai zat besi ini, kebetulan kemarin tanggal
2 Mei 2019 saya ikut seminar kesehatan yang diadakan oleh Maltofer di
Kementerian Ketenagakerjaan di Gatot Subroto - Jakarta Selatan dengan tema : Pentingnya Zat Besi di 1000 Hari Kehidupan
Pertama dengan narasumber utama dokter anak Herbowo A.F.Soetomenggolo,Sp.A
(K).