Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log


Sebentar lagi Ramadan tiba, persiapan apa nih yang sudah dilakukan para ibu? Biasanya saya akan stock daging sapi, daging ayam, aneka camilan untuk berbuka dan sahur. Meski tidak jarang dalam prakteknya lebih sering beli. Sebab Ramadan biasanya banyak pedagang aneka kuliner berjajar di sekitar rumah, menunya lezat dan cukup mewah. Sehingga menggoda iman yang puasa untuk beli.

Tapi Ramadan tahun ini berbeda karena hampir seluruh dunia terkena wabah virus Corona atau Covid 19. Dampaknya? Selain keluar rumah dibatasi untuk mencegah penyebaran virusnya, keadaan ekonomi pun dalam kondisi down. Krisis ekonomi dimulai sudah, termasuk kondisi suami yang sudah tidak bekerja lagi.


Tapi lagi nih, saya dan suami, anak-anak, butuh asupan nutrisi biar puasa kuat dan tubuh bertahan dari hempasan wabah virus. Untuk itu saya usahakan membuat menu harian bernutrisi meski bahan-bahannya hemat, yang juga akan saya jadikan menu berbuka  puasa dan sahur. Oya, karena saya bukan ibu-ibu yang jago masak bagai seorang Chef, maka menunya yang mudah diolah dan didapatkan bahan-bahannya.

Moga menu yang saya share dapat bermanfaat dan memberi ide para ibu yang berjihad menyediakan menu saat berbuka dan sahur Ramadan ya. Insaallah semua mudah dipraktekan karena saya juga tidak jago masak banget, hehehe. Sekedar info semua menu yang saya buat setiap harinya meski sederhana, harus memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein hewani dan nabati, sayur, dan lemak.
April 22, 2020 4 komentar



Meski di rumah saja merupakan pilihan yang terbaik untuk mencegah menyebarnya virus Covid 19, buat saya dan teman-teman yang aktif menulis di blog, membuat konten di media sosial seperti instagram, tentu saja menjadi tantangan tersediri. Bagaimana mencari ide untuk menulis di blog, membuat foto yang menarik untuk di instagram dengan media yang terbatas, yakni hanya di rumah aja atau di sekitar rumah.

Bagaimana pun blog dan media sosial harus tetap aktif agar terjaga hubungan dengan klien. Karena semua memang terkena imbas ekonomi, termasuk para pekerja seperti saya yang aktif di blog dan media sosial lainnya. Tapi tentu saja tidak boleh pantang menyerah, bahkan sesungguhnya kondisi di rumah aja membuat kreativitas semakin terasa.
April 18, 2020 28 komentar


Kolang-kaling atau atap biasa banyak dijual di warung-warung sayur sekitar rumah, terutama ketika akan menjelang bulan Ramadan. Karena kolang-kaling meski tidak memiliki rasa, tapi tekstur dagingnya, terutama untuk kolang-kaling muda yang kenyal-kenyil sangat disukai oleh masyarakat. Kolang-kaling biasanya diolah menjadi camilan yang bercitra rasa manis.


Masyarakat Indonesia mengolah kolang-kaling mulai sebagai campuran dalam es buah yang manis, dimasak menjadi kolak manis, hingga manisan kolang-kaling. Tidak hanya saat Ramadan, pada hari Idul Fitri banyak masyarakat Indonesia yang mengolah kolang-kaling sebagai manisan untuk hidangan para tamu yang berkunjung, sebagai hantaran atau oleh-oleh. Buah kolang-kaling yang berwarna putih bening diberi pewarna makanan agar menarik, ada yang bewarna kuning, merah, dan hijau.

Tetapi saya lebih suka membuat manisan kolang-kaling tanpa pewarna, karena  kolang-kaling yang putih bening sangat menarik dan menggugah selera, hehehe. Cara mengolah kolang-kaling juga mudah sekali, dan murah harganya. Sekilo hanya Rp14.000 hingga Rp20.000, mau saya kasih resep manisan kolang-kaling ala saya?

Buah Aren, kolang-kaling merupakan biji buah aren
Saya buat resepnya simpel saja ya, tapi Insallah rasanya sangat enak. Terutama dinikmati saat cuaca panas. Modal untuk  membuatnya juga tidak banyak, sangat cocok jadi camilan dalam kondisi krisis ekonomi atau keuangan sedang paceklik, hehehe. Serius loh, kalau dalam kondisi keuangan tipis agar anak-anak bisa tetap ngemil sehat, biasa kolang-kaling jadi salah satu pilihan saya.
April 16, 2020 1 komentar


Siapa yang pernah mengalami kejadian, ketika terluka karena jatuh langsung mengoleskan luka tersebut dengan ludah?

Entah, kepercayaan dari mana mengoleskan ludah ke luka terbuka konon bisa menyembuhkan luka. Saya pun dulu pernah loh terpengaruh kebiasaan mengoleskan ludah ke luka, kalau ingat jadi merasa bodoh sendiri. Karena ludah mengandung sekitar 600 bakteri yang dapat menyebabkan infeksi, jadi bisa dibayangkan efek dari mengoleskan ludah ke luka yang terbuka.

Makanya anak-anak dulu sering banget mengalami korengan atau luka yang bernanah, padahal semula hanya luka kecil akibat jatuh dari sepeda, atau jatuh saat bermain lari-larian. Selain bernanah, luka jadi melebar dan sulit sembuh. Setelah luka sembuh pun meninggalkan bekas yang dalam hingga dewasa. Hal ini sepertinya karena salah dalam menangani luka ya, luka ringan jadi luka serius.

Waktu kecil adik bungsu saya pernah mengalami kecelakaan ringan, jarinya terkena jeruji jari atau spokes di ban sepeda, langsung jarinya berdarah.  Mungkin karena orangtua saya salah dalam menangani luka tersebut, sehingga jari adik mengalami luka yang bernanah, dan masa penyembuhannya lama sekali.
April 15, 2020 20 komentar

Sejak wabah virus Covid 19 melanda Indonesia, banyak hal yang dihimbau oleh para ahli medis mulai dari mengkonsumsi makanan yang sehat, tidur teratur, berolahraga, berjemur di bawah sinar matahari pagi hingga minum suplemen seperti vitamin C, D, dan E. Karena kondisi wabah ini membutuhkan tubuh yang sehat untuk melawan virus Covid 19.



Karena bisa jadi di sekitar kita terdapat penderita Covid 19 yang penularannya bisa melalui benda yang disentuh oleh pembawa virus Covid 19, melalui droplets, dan penderita ini ada yang tidak bergejala. Terlihat fit tanpa gejala karena penderita memiliki sistem imun yang baik, namun jika kita tidak memiliki imun yang bagus dan tubuh tidak fit akan langsung tertular. Sungguh mengerikan bukan?

Tapi ternyata sejak wabah virus Corona Covid 19 ini segala hal mengalami lonjakan harga, terutama hal yang berhubungan dengan kebutuhan saat terjadi wabah Corona seperti masker, hand sanizer (HS), alkohol, sampai suplemen maupun multivitamin. Tidak hanya harga jadi melonjak, barangnya juga sulit dicari. Kalau stock ada biasa di toko-toko online dengann harga tidak masuk akal. Lalu bagaimana dengan masyarakat yang memiliki budget terbatas, tapi juga butuh sehat?
April 09, 2020 2 komentar

Aroma Ramadan sudah tercium, karena sebentar lagi umat Muslim akan menyambut datangnya bulan Ramadan. Meski kondisi sedang prihatin di tengah pandemi virus Corona atau Covid 19, tidak hanya di Indonesia. Tapi di seluruh dunia tengah berperang melawan virus Corona dengan tetap di rumah saja, kecuali memang benar-benar terpaksa harus keluar rumah. Sebab, peran kita dengan di rumah saja merupakan pencegahan penyebaran virus Corona.



Dan, walaupun Ramadan di rumah saja, banyak hal yang  bisa kita lakukan loh. Misalnya berbuka di rumah bersama keluarga, sholat terawih berjamaah bersama keluarga, dan mengisi kegiatan selama Ramadan dengan masak atau membuat kuliner bareng anak-anak. Kuliner yang simpel-simpel, dan menggugah selera untuk dinikmati saat berbuka seperti membuat es campur atau es buah, membuat donat dan menghiasnya.

Semua memang dibutuhkan kreativitas, dan semangat agar bisa berperan aktif dalam mencegah penyebaran virus Corona. Karena sekecil apapun yang kita lakukan selama mengikuti imbauan dari pemerintah maupun tenaga medis, akan memberikan dampak yang positif. Setuju dong, ya? Saya dan anak-anak sudah hampir sebulan ini tetap di rumah saja, dan mulai merencanakan untuk membuat agenda Ramadan agar puasa tetap berjalan lancar dan syadu. Bagaimana pun Ramadan adalah bulan suci yang paling ditunggu-tunggu umat Muslim sedunia.
April 06, 2020 1 komentar

Ramadan tinggal menghitung hari, biasanya masa-masa menuju Ramadan ini banyak hal yang dilakukan masyarakat Indonesia, khususnya yang muslim. Seperti merencanakan menu Ramadan, menyiapkan perlengkapan sholat untuk terawih. Karena Ramadan begitu istimewa, bulan yang paling membuat rindu semua umat muslim di dunia, termasuk saya. Meski sejak menikah hampir setiap Ramadan saya tidak bisa puasa penuh, selalu ada hal yang membuat saya hutang puasa. Entah karena hamil, menyusui,  melahirkan, nifas, atau haid.



Pengen sih puasa full saat Ramadan, tapi mungkin itu bagian dari pahala seorang ibu juga. Makanya setiap Ramadan tiba, saya selalu mengusahakan untuk membuat hidangan istimewa agar suami dan anak-anak yang berpuasa merasa lebih semangat lagi. Setelah seharian berpuasa, lalu berbuka dengan yang tidak biasa rasanya luarbiasa. Meski hidangan yang saya buat sederhana seperti opor ayam, ayam kecap, nasi uduk dengan lauk lengkap. Tambahan kolak, es buah atau es campur yang menjadi sedikit lebih istimewa dari hari biasa.



Meski saat Ramadan biasanya semua kebutuhan sembako harga-harganya menjadi naik lebih mahal, tapi tidak menghalangi para ibu untuk masak istimewa di bulan ramadan. Insaallah rejeki selalu ada untuk memenuhi kebutuhan berbuka dan saat sahur. Padahal menyediakan makanan saat bulan ramadan jauh lebih lengkap dan banyak dari biasanya, tapi berkahnya atau rejekinya juga terasa lebih banyak. Iya, kan?
April 05, 2020 No komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose