Hampir
dua bulan sejak diumumkannya kasus virus Corona atau Covid 19 ada di Indonesia,
kini pasien Covid 19 sudah mencapai 9.096. Jumlah yang tidak saya bayangkan
sebelumnya. Bahkan di lokasi saya tinggal yakni Depok sudah menjadi zona merah,
dan merupakan wilayah yang pertama kali didapatkan pasien Covid 19. Sempat
trending topik di twitter waktu itu, sekitar awal Maret dengan hastag lockdown
Depok.
Saat
itu saya ingat betul, bagaimana perasaan kawatir yang merujuk kecemasan
luarbiasa melanda saya. Maklum selama ini saya mengikuti berita Virus Corona di
Wuhan, dan tidak membayangkan sama sekali kalau akan terjadi di Indonesia.
Begitu ada kasus pasien Covid 19 di Indonesia, cepat saya googling sehingga
perasaan cemas jadi semakin bertambah. Terlebih semua group WA yang saya
ikutin, hampir semuanya membahas wabah corona.
sumber pic:: Pixibay |
Saya langsung waspada dengan membeli suplemen kesehatan, masker, sabun cuci tangan, keluar dan masuk rumah melalu ritual cuci kaki-tangan, mandi, dan ganti baju. Pokoknya semua imbauan dari pemerintah maupun tenaga medis saya ikuti, tapi suatu hari saya merasa tenggorokan sakit.
Awalnya
hanya seperti tidak nyaman, lalu menyusul sakit saat menelan makanan dan
minuman. Wah, saya langsung teringat salah satu ciri-ciri terkena Covid 19
yaitu sakit tenggorokan. Mengingat itu,
lemas rasanya seluruh tubuh. Saya sampai mengingat-ingat sudah pergi kemana
saja selama bulan Februari-Maret itu, jadi semakin lemas saat ingat sekitar
akhir Februari dan awal Maret saya menghadiri beberapa acara, berinteraksi
dengan banyak orang, juga naik commuterline
yang berdesak-desakan. Apakah saya terkena Covid 19?