Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log


Ngalamin seperti saya nggak, saat hamil dan menyusui mengubah semua kebiasaan mulai dari asupan makanan dan perawatan kecantikan karena kawatir kandungan yang kita konsumsi membahayakan janin atau bayi?

Karena selain makanan, produk kecantikan yang mengandung bahan berbahaya seperti paraben,  BPA, merkuri, benzoil peroksida, asam salisilat, asam beta retinoid, dan banyak lagi, sangat membahayakan bagi ibu hamil dan menyusui yang dapat menyebabkan bayi lahir prematur hingga kecacatan di janin. Serem banget, kan?
June 07, 2020 No komentar



Tidak terasa hampir tiga bulan melewati masa social distancing sejak pandemi Covid 19. Tidak hanya pekerja kantoran yang menjalani work from home (WFH), tapi juga anak-anak sekolah jadi bersekolah di rumah secara online. Semua tugas-tugas sekolah dikerjakan di rumah, ada yang tugas-tugas mengerjakan soal, membuat prakarya dari barang bekas, semua difoto dan dikirimkan ke guru. Hingga tugas yang harus dividiokan dengan apik alias dishoot, lalu diedit.

Otomatis tugas saya sebagai ibu jadi tambah, bahkan banyak teman-teman senasib yang cerita salah satu efek pandemi ini membuat orangtua serasa kerja 24 jam tanpa hari libur. Jika yang biasanya ngantor masih bisa libur sabtu-minggu, maka dengan wfh ditambah anak belajar di rumah dengan tugas-tugasnya, plus anggota keluarga semua berada di rumah sepanjang hari elama hampir tiga bulan. Rasanya hari terasa senin semua, hehehe.
June 01, 2020 46 komentar



Ketika memiliki seorang anak dari kelahiran hingga Si Kecil tumbuh menjadi mandiri, pasti banyak tahap yang  harus dilewati. Terutama tahap 1000 Hari Pertama Kehidupannya yang merupakan masa keemasan atau golden age. Sebuah masa yang tidak akan terulang dua kali, masa ketika bunda mulai merencanakan kehamilan hingga Si Kecil beusia 3 tahun. Dari mulai nutrisi hingga stimulasi.

Bicara tentang golden age, saat ini saya tengah mendampingi Si Kecil Binar melewati masa golden age. Karena usianya menginjak 19 bulan., sedang pandai meniru segala hal yang didengar dan dilihat, dipenuhi rasa penasaran untuk mencoba aneka jenis makanan yang saya berikan, dan kemampuan motorik kasar dan halusnya sedang berkembang. Begitu juga dengan kemampuan emosionalnya. Jika sebelumnya Binar hanya bisa menangis dan tertawa bila kesal atau senang, maka kini sudah bisa mengungkapkan dengan kata-kata dan ekspresi.

Hari-hari bersamanya penuh rasa gemas dan bahagia, tapi jujur saya selalu merasa kurang mendampinginya melewati masa golden age. Selalu merasa kurang dalam memberinya nutrisi dan stimulasi. Apalagi Binar melewati masa GTM (gerakan tutup mulut) yang berulang. Kadang saya berpikir, apakah sudah cukup nutrisi yang saya berikan padanya agar dia tumbuh berkembang dengan optimal?

May 30, 2020 50 komentar


Bagaimana hari-harimu ketika pertama kali wabah Covid 19 sampai ke Indonesia?

Saya yakin hampir semua merasakan kecemasan, tidak percaya, panik, dan berharap hanya sedang mimpi buruk yang ketika terbangun semua akan baik-baik saja. Berjalan seperti hari-hari biasa,  namun ketika ternyata itu semua nyata, rasanya hari-hari dihantui ketakutan.

Seperti itulah saya menjalani hari-hari di bulan Maret, hingga mengalami reaksi psikosomatik. Akibat dari reaksi psikosomatik, saya jatuh sakit selama seminggu lebih. Tenggorokan terasa tidak nyaman, lalu menyusul leher bengkak, dan sakit ketika disentuh. Pikiran saya selalu dihantui virus Corona atau Covid 19. Takut-takut kalau ada gejala lain seperti yang disebutkan di media masa. Anehnya meski diberi obat dokter  tidak juga sembuh, membuat saya semakin takut.
May 22, 2020 24 komentar


Di tengah pandemi Covid 19 yang membuat kondisi perekonomian masyarakat tidak hanya Indonesia, tapi dunia mengalami penurunan dratis. Bahkan tidak sedikit yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) karena pemasukan perusahaan jadi tidak mencukupi untuk menggaji banyak karwayan. Tiba-tiba BPJS mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan kembali iuran BPJS sesuai  peraturan Presiden No.64 tahun 2020 tentang perubahan kedua Prepres 82 tahun 2018 tentang jaminan kesehatan.


Sehingga iuran BPJS yang semula kelas 1 Rp 80.000, kelas 2 Rp 51.000, dan kelas 3 Rp 25.500 menjadi kelas 1 Rp 150.000, kelas 2 Rp 100.000, dan kelas 3 Rp 42.500. Sementara sebelumnya Prepres No 75 tahun 2019 berisi kenaikan penyesuaian tarif BPJS  kelas 1 Rp 180.000, kelas 2 110.000, dan kelas 3 Rp 42.000 telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung. Tentu saja hal ini membuat masyarakat mengkritis habis kondisi ini, dan membuat citra BPJS menjadi buruk di mata masyarakat.

Sementara sebenarnya masyarakat masih memperoleh kebaikan atas hadirnya BPJS. Terutama yang memiliki penyakit harus berobat teratur dengan biaya yang tidak sedikit, kondisi kehamilan yang harus melahirkan secara sectio. Untuk itu mari sebelum berlanjut ke dalam opini yang subyektifitas, kita menyimak apa yang dipaparkan oleh M.Iqbal Anas Ma'ruf, Humas BPJS Kesehatan tentang penyesuaian iuran ini.
May 21, 2020 No komentar


Bicara tentang pakaian pasti buat ibu-ibu seperti saya merupakan makanan sehari-hari. Karena memang urusan cuci-mencuci hingga pakaian masuk almari sudah menjadi pekerjaan rutin. Pekerjaan yang sebenarnya bisa dibilang memusingkan, terutama jika musim hujan. Selain susah kering, pakaian jadi lembab berhari-hari, ketika kering aromanya jadi tidak sedap. Meski sudah diseterika, aroma lembabnya masih tercium. Saya paling tidak suka aroma pakaian yang  dijemur tidak langsung kering.

Kadang karena kesal dengan aromanya, pakaian saya cuci ulang lagi loh. Sebab aroma pakaian lembab akan semakin tidak enak ketika dipakai dan terpapar keringat. Bukan mustahil jadi tempat bakteri kali ya, jadi aromanya apek-apek gimana gitu. Pokoknya khas banget deh, oranglain yang mencium aroma pakaian kita juga pasti akan terganggu, hehehe.

Dan, jangan sekali-kali memasukkan pakaian dengan aroma tidak sedap ke dalam almari. Pengalaman saya pernah memasukkan pakaian yang berbau apek ke dalam almari, hasilnya pakaian lain yang tidak berbau apek jadi terpapar aromanya, huhuhu. Memang hujan bisa jadi tidak bersahabat kalau cucian sedang menumpuk deh.
May 14, 2020 No komentar

"Kabar Bapak dan Ibu baik-baik saja, Nduk. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan, lepaskan semua pikiran. Bersabar ramadan dan lebaran ini kita semua tidak berkumpul, yang penting semua sehat dan bisa silaturahmi setiap hari di telepon. Nurut himbauan pemerintah untuk di rumah saja..." Itu suara bapak, silaturahmi virtual ini memang membuat ramai sepi bersama meski jauh.



Dari layar monitor smartphone terlihat wajah bapak yang dipenuhi garis tua tampak tersenyum, tapi sepertinya dibalik senyum itu ada kesedihan yang tertahan. Kesedihan yang juga sampai ke hati saya, hingga kami menyudahi video call. Masih terngiang ucapan bapak, termasuk juga tadi ucapan ibu yang sangat berharap bisa berkumpul seperti dulu saat semuanya baik-baik saja.

Berapa kali setiap vidio call, bapak selalu mengatakan hal yang hampir sama, baik-baik saja. Mungkin agar saya merasa tenang, dan percaya bahwa semua baik-baik saja. Bapak memang selalu seperti itu, sejak dulu hingga anak-anaknya tumbuh menjadi orangtua. Tanpa ditanya, kadang setiap telepon atau video call bapak langsung bilang, keadaan bapak dan ibu baik-baik saja.
May 13, 2020 18 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose