Saya
sering mendengar keluhan para ibu, yang sebagian juga teman dekat saya, tentang
susahnya menghadapi anak alergi. Salah satunya dari seorang teman saya yang
memiliki dua anak mengalami beragam jenis alergi makanan, dari mulai susu , telur,
ikan, kacang-kacangan, bahkan beberapa jenis sayur dan buah. Alergi yang
ditimbulkan efeknya beragam, tidak hanya satu.
Pernah
suatu hari saya main ke rumahnya, dan melihat wajah kedua anaknya penuh dengan
bentol merah semacam bisul kecil karena alergi makanan. Pernah juga dia
telepon, menceritakan anaknya yang hampir setiap saat batuk-pilek karena
alergi. Akibat makan ini-itu alergi, akhirnya anak-anaknya sering hanya makan
kentang rebus, jagung rebus, dan berat badannya tidak sebagus anak-anak pada
umumnya.
Saat
itu saya hanya berpikir, betapa tidak mudah memiliki anak alergi. Ibu dibuat
bingung dan cemas mencari menu yang tepat agar tidak terjadi alergi. Efek dari
alergi membuat gatal-gatal, batuk-pilek, anak jadi rewel, mudah sakit, berat
badan juga tidak bisa maksimal karena makannya sangat terbatas.
Tapi
ternyata mata saya terbuka lebih luas lagi ketika kemarin tanggal 23 Agustus
mengikuti webinar #BicaraGizi bersama Nutrisi Bangsa dan Danone, dengan tema Pentingnya Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Mengurangi
Risiko Alergi pada Anak.
Dampak
penanganan alergi pada anak yang salah itu, tidak hanya menyebabkan timbulnya
bentol, ruam, batuk-pilek, diare, sesak nafas, rewel, berat badan tidak
maksimal, tapi juga ke saluran cerna yang bisa mengakibatkan beragam masalah
mulai dari fisik dan psikologis yang terbawa hingga anak dewasa nanti. Untuk
lebih jelasnya, baca detil ulasan saya tentang webinar ini ya.
Pentingnya Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Mengurangi Risiko Alergi pada Anak
Webinar yang dihadiri oleh narasumber:
- dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K) - Konsultan Alergi dan Imunologi Anak
- Anastasia Satriyo M.Psi., Psi - Psikolog anak
- Arif Mujahidin - Corporate Communication Director Danone Specialized Nutrition Indonesia
- Oktavia Sari Wijayanti - Seorang ibu yang memiliki anak dengan kondisi alergi
Webinar ini diadakan oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia sebagai kegiatan edukasi yang bertujuan agar masyarakat menjadi lebih memahami tentang pentingnya peran serat bagi kesehatan saluran cerna dan mengurangi risiko alergi pada anak. Karena memang masih banyak masyarakat yang belum paham, sehingga menangani anak alergi dengan pemahamannya sendiri yang berakibat anak tidak tercukupi nutrisinya, termasuk kebutuhan seratnya.
Sementara
serat sangat dibutuhkan untuk kesehatan saluran cerna, dan saluran cerna
merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh si Kecil yang berperan dalam
pertumbuhan, perkembangan, daya tahan tubuh, dan kesehatan si Kecil secara
keseluruhan, sehingga menjadi sistem perlindungan terdepan sekaligus cermin
kesehatan anak.
Dengan
memiliki saluran cerna yang sehat maka sistem kekebalan tubuh anak akan baik
dan dapat terhindar dari gangguan kesehatan, termasuk memengaruhi kejadian
alergi pada anak. Untuk mendukung optimalisasi kesehatan saluran pencernaan khususnya
untuk anak di atas usia 1 tahun yang merupakan bagian dari golden period tumbuh
kembang anak, dibutuhkan konsumsi serat yang cukup sebagai salah satu golden
nutrition atau nutrisi penting bagi tubuh.
Sebagai
konsultan Alergi dan Imunologi Anak , dr. Endah Citraresmi mengatakan pentingnya serat, “Asupan makanan
berserat tidak bisa diremehkan. Selain dapat membantu optimalisasi kesehatan
saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya, asupan serat
harian yang cukup juga dapat memengaruhi terjadinya gangguan kesehatan, salah
satunya kejadian alergi pada anak. Sebab, penelitian menyatakan bahwa pola
makan rendah asupan serat merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan
risiko terjadinya alergi. Untuk itu, orang tua perlu memiliki pengetahuan yang
cukup serta kejelian dalam memilih dan memberikan asupan nutrisi yang sesuai
dengan kondisi anak, memiliki gizi yang seimbang serta juga kaya kandungan
serat agar dapat mendukung mengoptimalkan tumbuh kembang anak, khususnya bagi
anak yang memiliki kondisi alergi.”
Memilih Jenis Makanan yang Tepat untuk Anak Alergi Agar Tetap Mendapat Nutrisi Seimbang
Saya
jadi ingat teman saya, rupanya dia salah pemahaman dalam menangani alergi
anaknya dengan memberi asupan yang sangat dibatasi. Kebayangkan, jika anak
sejak usia golden nutrition hanya mengasup makanan yang tidak lengkap
nutrisinya? Tapi bagaimana, jika anaknya alergi
dengan makanan yang mengandung serat?
dr. Endah
Citraresmi memberi penjelasan, “Dengan mengonsumsi serat
dalam jumlah cukup, bisa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan anak,
seperti memperbaiki keseimbangan sistem imunitas tubuh, mengurangi inflamasi
akibat alergi dan bermanfaat bagi mikrobiota di dalam saluran cerna yang akan
membuat nutrisi makanan terserap dengan optimal. Kondisi disbiosis atau ketidakseimbangan
komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna dapat berhubungan dengan kejadian
alergi pada anak. Bagi anak yang menderita alergi memiliki jumlah dan
keberagaman mikrobiota saluran cerna yang lebih sedikit dibandingkan anak yang
tidak mengalami alergi. Untuk itu, pada anak yang memiliki alergi, orangtua
harus dapat memilih jenis makanan yang tepat dan tidak mengandung zat-zat yang
menyebabkan alergi, menjaga asupan gizinya tetap seimbang dan juga bisa
diberikan makanan atau minuman yang difortifikasi serat,” jelas dr. Endah
Citraresmi, Sp.A(K).
Jadi
memang penting orangtua memahami kondisi anak yang mengalami alergi, dan
sebaiknya tidak panik saat reaksi alergi pada anak muncul. Tapi segera
konsultasikan pada dokter ahli untuk mengetahui penyebab alergi pada si kecil,
sehingga tidak salah dalam penanganannya sehingga menyebabkan anak kekurangan
serat serta semakin parah alerginya.
Seperti
yang diceritakan Oktavia Sari Wijayanti, bagaimana dia menghadapi anaknya yang
memiliki alergi makanan agar tidak kekurangan serat dan tidak memicu alerginya,
“Sebagai
Bunda yang memiliki anak dengan kondisi alergi makanan, saya dituntut
untuk ekstra dalam menangani gejala akibat alergi dengan menghindari faktor
pemicunya. Selain itu, saya sangat memperhatikan asupan nutrisi yang saya
berikan kepada anak, serta memastikan asupan serat harian anak tercukupi untuk
memastikan si kecil tetap sehat dan gejala yang muncul akibat alerginya
berkurang. Saya juga ingin mengajak para orang tua lain yang memiliki anak
dengan kondisi alergi untuk tidak perlu
khawatir dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa
mendapatkan penanganan yang tepat.”
Anastasia
Satriyo juga mengingatkan dampak fisik dan psikologis bagi anak yang mengalami
gangguan alergi. Berpeluang terjadi oleh anak-anak dengan kondisi alergi
seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif
dan lemas, sehingga anak akan menjadi cenderung kurang percaya diri saat
bersosialisasi dengan teman sebayanya.
Namun
sekali lagi orang tua sebaiknya tidak panik saat reaksi alergi pada anak
muncul. Segera konsultasikan pada dokter ahli untuk mengetahui penyebab alergi
pada si kecil dan menekan risiko dampak buruk tidak terjadi. Selain itu, orang
tua dengan anak yang memiliki kondisi alergi juga harus tetap bisa mendukung
anak dengan golden stimulation atau memberikan stimulasi yang tepat sesuai
dengan tahapan pertumbuhan anak agar anak dapat tumbuh menjadi anak hebat.
Tetap
semangat ya, untuk para ibu yang memiliki anak dengan alergi makanan, terus
mencari info dan berkonsultadi dengan ahlinya, sehingga semua anak Indonesia
dapat tumbuh menjadi Anak Hebat yakni anak yang cerdas emosi, cerdas sosial,
cerdas intelektual, serta sehat, aamin.