Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log



Saya sering mendengar keluhan para ibu, yang sebagian juga teman dekat saya, tentang susahnya menghadapi anak alergi. Salah satunya dari seorang teman saya yang memiliki dua anak mengalami beragam jenis alergi makanan, dari mulai susu , telur, ikan, kacang-kacangan, bahkan beberapa jenis sayur dan buah. Alergi yang ditimbulkan efeknya beragam, tidak hanya satu.

Pernah suatu hari saya main ke rumahnya, dan melihat wajah kedua anaknya penuh dengan bentol merah semacam bisul kecil karena alergi makanan. Pernah juga dia telepon, menceritakan anaknya yang hampir setiap saat batuk-pilek karena alergi. Akibat makan ini-itu alergi, akhirnya anak-anaknya sering hanya makan kentang rebus, jagung rebus, dan berat badannya tidak sebagus anak-anak pada umumnya.

Saat itu saya hanya berpikir, betapa tidak mudah memiliki anak alergi. Ibu dibuat bingung dan cemas mencari menu yang tepat agar tidak terjadi alergi. Efek dari alergi membuat gatal-gatal, batuk-pilek, anak jadi rewel, mudah sakit, berat badan juga tidak bisa maksimal karena makannya sangat terbatas.

Tapi ternyata mata saya terbuka lebih luas lagi ketika kemarin tanggal 23 Agustus mengikuti webinar #BicaraGizi bersama Nutrisi Bangsa dan Danone, dengan tema Pentingnya Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Mengurangi Risiko Alergi pada Anak.

Dampak penanganan alergi pada anak yang salah itu, tidak hanya menyebabkan timbulnya bentol, ruam, batuk-pilek, diare, sesak nafas, rewel, berat badan tidak maksimal, tapi juga ke saluran cerna yang bisa mengakibatkan beragam masalah mulai dari fisik dan psikologis yang terbawa hingga anak dewasa nanti. Untuk lebih jelasnya, baca detil ulasan saya tentang webinar ini ya.

Pentingnya Serat Terhadap Kesehatan Saluran Cerna dan Mengurangi Risiko Alergi pada Anak

Webinar yang dihadiri oleh narasumber:




  1. dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K) - Konsultan Alergi dan Imunologi Anak
  2. Anastasia Satriyo M.Psi., Psi - Psikolog anak
  3. Arif Mujahidin - Corporate Communication Director Danone Specialized Nutrition Indonesia
  4. Oktavia Sari Wijayanti -  Seorang ibu yang memiliki anak dengan kondisi alergi

Webinar ini  diadakan  oleh Danone Specialized Nutrition Indonesia sebagai kegiatan edukasi yang bertujuan agar masyarakat menjadi lebih memahami tentang pentingnya peran serat bagi kesehatan saluran cerna dan mengurangi risiko alergi pada anak. Karena memang masih banyak masyarakat yang belum paham, sehingga menangani anak alergi dengan pemahamannya sendiri yang  berakibat anak tidak tercukupi nutrisinya, termasuk kebutuhan seratnya.

Sementara serat sangat dibutuhkan untuk kesehatan saluran cerna, dan saluran cerna merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh si Kecil yang berperan dalam pertumbuhan, perkembangan, daya tahan tubuh, dan kesehatan si Kecil secara keseluruhan, sehingga menjadi sistem perlindungan terdepan sekaligus cermin kesehatan anak.

Dengan memiliki saluran cerna yang sehat maka sistem kekebalan tubuh anak akan baik dan dapat terhindar dari gangguan kesehatan, termasuk memengaruhi kejadian alergi pada anak. Untuk mendukung optimalisasi kesehatan saluran pencernaan khususnya untuk anak di atas usia 1 tahun yang merupakan bagian dari golden period tumbuh kembang anak, dibutuhkan konsumsi serat yang cukup sebagai salah satu golden nutrition atau nutrisi penting bagi tubuh.

Sebagai konsultan Alergi dan Imunologi Anak , dr. Endah Citraresmi  mengatakan pentingnya serat, “Asupan makanan berserat tidak bisa diremehkan. Selain dapat membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatannya, asupan serat harian yang cukup juga dapat memengaruhi terjadinya gangguan kesehatan, salah satunya kejadian alergi pada anak. Sebab, penelitian menyatakan bahwa pola makan rendah asupan serat merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alergi. Untuk itu, orang tua perlu memiliki pengetahuan yang cukup serta kejelian dalam memilih dan memberikan asupan nutrisi yang sesuai dengan kondisi anak, memiliki gizi yang seimbang serta juga kaya kandungan serat agar dapat mendukung mengoptimalkan tumbuh kembang anak, khususnya bagi anak yang memiliki kondisi alergi.”

Memilih Jenis Makanan yang Tepat untuk Anak Alergi Agar Tetap Mendapat Nutrisi Seimbang

Saya jadi ingat teman saya, rupanya dia salah pemahaman dalam menangani alergi anaknya dengan memberi asupan yang sangat dibatasi. Kebayangkan, jika anak sejak usia golden nutrition hanya mengasup makanan yang tidak lengkap nutrisinya? Tapi bagaimana, jika anaknya alergi dengan makanan yang mengandung serat?




dr. Endah Citraresmi   memberi penjelasan, “Dengan mengonsumsi serat dalam jumlah cukup, bisa memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan anak, seperti memperbaiki keseimbangan sistem imunitas tubuh, mengurangi inflamasi akibat alergi dan bermanfaat bagi mikrobiota di dalam saluran cerna yang akan membuat nutrisi makanan terserap dengan optimal. Kondisi disbiosis atau ketidakseimbangan komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna dapat berhubungan dengan kejadian alergi pada anak. Bagi anak yang menderita alergi memiliki jumlah dan keberagaman mikrobiota saluran cerna yang lebih sedikit dibandingkan anak yang tidak mengalami alergi. Untuk itu, pada anak yang memiliki alergi, orangtua harus dapat memilih jenis makanan yang tepat dan tidak mengandung zat-zat yang menyebabkan alergi, menjaga asupan gizinya tetap seimbang dan juga bisa diberikan makanan atau minuman yang difortifikasi serat,” jelas dr. Endah Citraresmi, Sp.A(K).

Jadi memang penting orangtua memahami kondisi anak yang mengalami alergi, dan sebaiknya tidak panik saat reaksi alergi pada anak muncul. Tapi segera konsultasikan pada dokter ahli untuk mengetahui penyebab alergi pada si kecil, sehingga tidak salah dalam penanganannya sehingga menyebabkan anak kekurangan serat serta semakin parah alerginya.

Seperti yang diceritakan Oktavia Sari Wijayanti, bagaimana dia menghadapi anaknya yang memiliki alergi makanan agar tidak kekurangan serat dan tidak memicu alerginya,  “Sebagai  Bunda yang memiliki anak dengan kondisi alergi makanan, saya dituntut untuk ekstra dalam menangani gejala akibat alergi dengan menghindari faktor pemicunya. Selain itu, saya sangat memperhatikan asupan nutrisi yang saya berikan kepada anak, serta memastikan asupan serat harian anak tercukupi untuk memastikan si kecil tetap sehat dan gejala yang muncul akibat alerginya berkurang. Saya juga ingin mengajak para orang tua lain yang memiliki anak dengan kondisi alergi untuk tidak perlu  khawatir dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.”

Anastasia Satriyo juga mengingatkan dampak fisik dan psikologis bagi anak yang mengalami gangguan alergi. Berpeluang terjadi oleh anak-anak dengan kondisi alergi seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas, sehingga anak akan menjadi cenderung kurang percaya diri saat bersosialisasi dengan teman sebayanya.

Namun sekali lagi orang tua sebaiknya tidak panik saat reaksi alergi pada anak muncul. Segera konsultasikan pada dokter ahli untuk mengetahui penyebab alergi pada si kecil dan menekan risiko dampak buruk tidak terjadi. Selain itu, orang tua dengan anak yang memiliki kondisi alergi juga harus tetap bisa mendukung anak dengan golden stimulation atau memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan tahapan pertumbuhan anak agar anak dapat tumbuh menjadi anak hebat.

Tetap semangat ya, untuk para ibu yang memiliki anak dengan alergi makanan, terus mencari info dan berkonsultadi dengan ahlinya, sehingga semua anak Indonesia dapat tumbuh menjadi Anak Hebat yakni anak yang cerdas emosi, cerdas sosial, cerdas intelektual, serta sehat, aamin.

August 25, 2022 17 komentar


Sebelum saya menulis salah satu resep menu sehari-hari favorit keluarga saya, saya mau cerita sedikit tentang kesukaan keluarga saya akan buah-buahan. Karena saya sekeluarga termasuk gemar makan buah-buahan, buah apa saja. Apalagi buah lokal di Indonesia sangat beragam, dan harganya cukup terjangkau. Biasanya saya belanja di toko buah terdekat dari tempat saya tinggal, belanja buah salak, jambu kristal, pepaya, pisang ambon, sampai anggur. Belanja sebanyak apapun cepat habis, karena anak-anak suka ngemil buah dibanding snack sejenis kue atau biskuit.


Resep Ayam Teriyaki


Makanya kalau ada buah-buahan dengan kualitas bagus, tapi harganya terjangkau karena ada promo atau diskon, langsung deh pengen borong semua, hehehe. Bayangkan, kalau sedang  ada promo dengan uang seratus ribu rupiah, saya bisa membeli berbagai buah-buahan, atau dengan uang seratus ribu saya bisa membeli buah, sayur, dan lauknya.

Sebab buah-buahan selain sebagai camilan anak-anak, juga saya hidangkan di meja  makan. Jadi sebelum makan besar, makan buah dulu sepotong dua potong. Selain memudahkan sistem pencernaan dengan makan buah dulu, baru kemudian makan besar, ini bisa jadi solusi diet loh. Karena perut kita sudah terisi buah, maka makan besar jadi tidak berlebihan.

August 22, 2022 24 komentar

 

Siapa yang senang belanja online? Saya yakin tidak hanya ibu-ibu seperti saya doyan belanja online, bapak-bapak pun banyak yang ketagihan belanja online. Bahkan seorang teman pernah cerita kalau suaminya sering dapat kiriman paket dari kurir COD. Entah, itu paket berisi peralatan motor, sampai sandal kekinian.




Karena memang belanja online praktis banget, dari rumah saja bisa melihat-lihat barang yang kita butuhkan atau istilahnya shopping window. Kalau malas ke ATM atau tidak punya alat transaksi digital, bisa pilih kurir COD yang pembayarannya di tempat dengan uang chas. Saya sendiri sudah beberapa kali menggunakan jadi kurir COD untuk dalam berbelanja online.

Alasanya saya karena memang saya lebih sering memegang uang chas, hehehe. Selain itu sebenarnya  pembelian dengan sistem ini membuat lebih berhemat, sebab uangnya chas, dipegang langsung. Jadi kalau mau belanja banyak seperti diingatkan, beda dengan belanja sistem transfer. Uang tidak  saya pegang, jadi kadang sulit dikontrol kalau sudah jatuh cinta sama barang  yang saya lihat. Kalian begitu nggak sih?

August 16, 2022 21 komentar


Apa kabar pembaca kesayangan? Semoga sehat selalu, kali ini saya ingin sharing tentang literasi digital masa kini. Sesekali bahas tentang digital ya, hehehe. Karena memang saat ini kita hidup di era digital, di mana kehidupan  dipermudah dengan adanya teknologi, salah satunya adalah internet yang membuat dunia serasa dalam genggaman. 




Nah, saya mau tanya nih,  khusus untuk para ibu. Menurut kalian, era digital ini lebih banyak memberikan dampak positif atau negatif bagi keluarga?  Kalau membawa dampak negatif, apa saja dampaknya, dan kenapa bisa memberikan dampak negatif? Lalu jika memberikan dampak positif, apakah dampak positif tersebut, dan bagaimana kalian bisa membuat menjadi berdampak positif dalam keluarga?

Sebab, sering saya mendengar cerita seorang ibu atau statusnya di media sosial, bahwa dampak era digital ini banyak yang negatif. Diantaranya anak yang jadi kecanduan gadget untuk bermain game, menonton di youtube, terutama saat pandemi ini. Sehingga anak menjadi pasif, terpapar tontonan yang belum waktunya, atau orang tua yang jadi keasyikan nonton dan tidak berinteraksi dengan anak-anak.

August 11, 2022 12 komentar

Pekan ASI sudah lewat dua hari lalu ya, tapi para ibu pejuang ASI masih terus berjuang demi si buah hati. Karena itu untuk memberi penghargaan pada ibu menyusui setiap tanggal 1 Agustus diperingati Hari ASI Sedunia, dan berlangsung selama satu minggu, yakni tanggal 1 sampai 7 Agustus dengan nama Pekan ASI Sedunia.

Sebagai ibu 5 anak (1 anak meninggal saat berusia 5 bulan), jika dihitung saya telah menyusui selama 10 tahun. Ini tentu jadi moment spesial dalam hidup saya, terlebih moment menyusui anak pertama yang tidak berjalan mulus. Karena kurangnya pengetahuan saya sebagai ibu menyusui saat itu, dan ketika menyusui alm anak ketiga saya, Gibran. Meski waktu sudah lama berlalu, saat mengingatnya beragam perasaan muncul.

August 08, 2022 20 komentar

 

Kali ini saya mau bercerita tentang anak saya yang sudah remaja, Mba Lintang (17 tahun, November nanti). Banyak orang bilang, enak  kalau anak sudah gede, sudah mandiri, ibu bisa bebas dan memiliki segudang me time (Ssttt… ini tidak berlaku buat saya yang masih punya batita ya, hehehe). Banyak juga yang  bilang, hadirnya  anak remaja perempuan, ibu jadi punya temen dekat yang bisa mendampingi dan berbagi cerita.




Jujur, tidak semua hal itu benar. Apa yang dikatakan orang awam pada umumnya, tidak semudah atau sesuai dengan kenyataan di lapangan. Karena semakin anak bertumbuh, semakin komplikasi masalah yang timbul, sebab remaja tidak lagi bertumbuh di ruang rumah, di sekitar rumah, seperti ketika mereka masih anak-anak. Bahkan kadang, remaja sulit kita rengkuh lagi.
August 07, 2022 4 komentar

 

Saat era digital memasuki Indonesia, semua masyarakat nyaris seratus persen melakukan Beragam aktivitas seperti bersosialisasi, membaca, menuntut ilmu, bahkan juga bisnis. Lihat saja bisnis online yang semakin meruyak dengan beragam latar belakang pelaku bisnis online, dari mulai pelajar, mahasiswa, pekerja kantor, selebriti, hingga ibu rumah tangga.

Bisnis yang dilakukan mulai partai besar hingga kecil-kecil, macam reseller atau pedagang yang menjualkan barang maupun produk milik pihak lain. Karena memang bisnis secara online amat sangat menjanjikan  banyak keuntungan, bahkan nyaris tanpa modal. Hanya dengan ponsel dan kuota internet, sudah dapat melakukan bisnis yang menghasilkan cuan.

Awal Mula Menjadi Pelaku Bisnis Online



Saya sendiri merupakan pelaku bisnis online sejak tahun 2008, waktu itu sebenarnya secara tidak sengaja. Kebetulan selain seorang ibu rumah tangga, saya juga penulis novel, dan membuka akun media sosial facebook untuk berinteraksi dengan pembaca novel-novel saya. Awalnya tentu saja para pembaca tersebut mengenal saya dari novel saya, yang mereka beli di toko buku.

Mereka yang semula mengenal saya dengan membaca novel-novel saya, lalu menghubungi saya via email (maklum belum era digital, hehehe), berlanjut ke facebook. Saat itu memang facebook sedang booming, media sosial belum semeruyak saat ini. Jadilah komunikasi saling sapa, obrolan ringan tentang buku, konsultasi menulis, berlanjut ke membeli novel saya langsung di akun facebook saya.

Alasan mereka karena bisa langsung dapat tanda tangan dan ucapan dengan tulisan tangan saya, hehehe. Jadilah saya sibuk membeli novel saya sendiri ke penerbit atau distributor, para pembaca yang sudah pesan menunggu dengan tidak sabar proses pengiriman. Kesibukan mulai order buku, tanda tangan dan menulis pesan dan kesan, packing, sampai mengantarnya ke kurir ekspedisi, jadi keseruan tersendiri.

Apalagi ternyata dengan membeli ke penerbit atau distributor, saya mendapat keuntungan mulai 20%. Kalau yang pesan ratusan, sangat lumayan untuk ditabung. Maka tanpa sengaja saya dan suami lantas mulai memasarkan buku-buku teman penulis lainnya, sampai akhirnya menjual buku-buku dengan harga di bawah harga toko, dan sangat laris. Masyallah.

Tips Memilih Ekspedisi untuk Bisnis Online




Ternyata selain kualitas barang atau produk yang kita jual bagus, masalah pengiriman ini penting banget buat konsumen. Mereka bisa merasa puas, senang berbelanja di toko online yang kita kelola jika pengiriman barang aman dan cepat. Makanya memilih ekspedisi dalam usaha toko online itu penting banget.

Sekedar berbagi pengalaman dalam memilih ekspedisi yang sudah saya gunakan jasanya sejak awal menjual novel saya, hingga merambah ke toko online buku murah, berikut ini tips dalam memilih ekspedisi yang tepat untuk bisnis online:

  1. Ekspedisi tersebut memiliki web resmi yang memberikan beragam informasi, seperti layanan yang tersedia, estimasi pengiriman, tarif, hingga pelacakan atau tracking pengiriman.
  2. Memiliki customer service/call center atau layanan complain konsumen pengguna ekspedisi tersebut.
  3. Banyak digunakan dan direkomendasikan para pengguna, seperti konsumen toko online, seller online, maupun konsumen biasa.
  4. Tarif pengiriman terjangkau, dan sering membuat promo-promo yang menguntungkan pengguna
  5. Menjalin kerjasama dengan UMKM atau toko online, seperti adanya jemput paket ke lokasi pengguna secara gratis.

Nah, untuk itu sejak awal menggunakan ekspedisi saya memilih ekspedisi JNE. Kebetulan saat itu JNE memang memiliki web resmi yang memudahkan pengguna untuk mengetahui estimasi pengiriman, tarif pengiriman, hingga saat saya mengalami masalah paket yang belum sampai pun dapat dengan mudah komplain ke call center’nya.

Support JNE Pada UMKM dan Program CSR

Dalam perkembangannya JNE pun sangat mensupport para UMKM, beberapa programnya juga pernah saya tulis ya. Bagaimana JNE memberdayakan UMKM di beberapa kota, diantaranya Sorong, Jember, sebagai partner untuk konsultasi bisnis UMK. Termasuk juga berkolaborasi dengan Bank BNI.

Tidak hanya mensupport UMKM, tapi juga JNE memiliki program CSR untuk kebaikan masyarakat, mulai dari bidang ekonomi, kesehatan, olahraga, pendidikan, hingga kebudayaan. Bahkan di saat pandemi peran JNE begitu banyak, sehingga JNe tidak bukan sekedar pengiriman paket, tapi juga berbagai aspek di masyarakat.

Dan, beragam program CSR yang berkolaborasi dengan berbagai institusi membuat JNE mendapat penghargaan sebagai Perusahaan dengan CSR Terbaik oleh BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dalam BAZNAS Award 2020.  Sebagai salah satu pengguna jasa JNE, saya ikut bangga JNE sudah menjalankan taglinenya “Connecting Happiness” yakni mengantarkan kebahagiaan.

Mengenai berita yang marak saat ini tentang kasus penimbunan beras di Depok oleh JNE, pihak JNE sudah memberikan klarifikasi di beberapa  media. Harapan saya sebagai masyarakat,pelaku UMKM, dan juga pengguna ekspedisi JNE, kasus  ini dalam diselesaikan denga baik. Masyarakat bisa bijak dalam menerima berita, sehingga tidak melupakan peran besar JNE di masyarakat.

August 03, 2022 15 komentar

 

Sebelum menulis panjang lebar, eh sebenarnya saya sih ingin menulis sedikit saja, hehehe. Apa yang saya tulis mungkin tidak seratus persen benar, tapi setidaknya tulisan ini berdasarkan apa yang ada di sekitar saya, dan mungkin juga di sekitar kalian, atau mungkin tengah dialami. Dan artikel ini ditulis dari beberapa curhatan wanita, juga dari pengamatan saya di sosial media maupun dunia nyata.



Apa Pengertian  Julit?

Jadi apa sebenarnya julit menurut kalian? Boleh dong dishare di kolom komentar,  mungkin setiap orang memiliki perbedaan dalam menafsirkan julit. Saya pribadi memandang julit sebagai sikap yang tidak baik, dimana seseorang menanggapi sesuatu, bisa saja itu kecantikan seseorang, kemesraan seseorang, kesuksesan seseorang, dan lain sebagainya, dengan sinis.

Semua dilihat dengan kacamata TIDAK SUKA. Sehingga meskipun itu hal-hal baik, atau tidak mencampuri kehidupannya, tidak merugikan dirinya, tetap membuat seseorang gerah  melihatnya, mendengarnya. Apakah kalian pernah merasakan ini, lalu tergoda untuk berkomentar negatif, misal melihat pasangan mesra dikomentari: Pamer aja kerjanya, lihatin aja kalau pasangannya di belakang selingkuh!

Padahal, coba pikirkan, apa yang merugikan kalian dengan seseorang yang mesra dengan suaminya, kekasihnya? Apakah itu merugikan? Ada lagi yang memberi komentar negatif dengan foto atau video seseorang memakai fashion yang  branded, padahal apakah ini memakai uang kalian? Hehehe

Memang dalam kamus KBBI pun, julit diartikan sebagai bentuk iri hati atau dengki. Perasaan tidak senang melihat kebahagiaan oranglain meski itu tidak ada hubungannya dengan dirinya, dan ini sebabnya apa? Kalian percaya nggak, kalau wanita yang sudah berpasangan sering julit, maka salahkan pasangannya. LOH?

Mengapa Pasangan Berperan Dalam Sikap Julit Wanita?


Menurut seorang psikolog, seseorang yang hatinya dipenuhi kebahagiaan, kasih sayang atau cinta kasih, orang itu tidak lagi memiliki ruang negatif yang meluap-luap, atau dalam arti ruang negatif yang mendominasi dirinya tidak ada lagi. Sebab ruang itu begitu penuh cinta kasih, hatinya didominasi kebahagiaan. Sehingga semua yang terlihat di matanya membuatnya senang,  termasuk kebahagiaan oranglain.

Sementara seseorang yang hatinya kosong, nyaris tidak tersentuh cinta kasih, akan sibuk mencari sesuatu yang bahkan tidak terlihat akan menjadi terlihat, dan diolah dengan pikiran negatif. Sebab ruang cinta kasihnya kosong, istilahnya jiwanya kering dan merana. Bagaimana dia bisa peka dengan kebahagiaan oranglain, sementara tahu arti bahagia saja tidak?!

Di sini peran suami atau pasangan dipertanyakan?

Sebab hubungan cinta kasih tidak sekedar berhubungan intim, selesai tanpa komunikasi, tanpa pujian, tanpa penghargaan. Memberi gaji bulanan kepada istri, selesai yang penting kebutuhan rumah tangga tercukupi, TIDAK! Istri butuh perhatian, butuh ditanya, apakah lelah, apakah butuh bantuan?

Pasangan tidak harus kaya dan menghujani istri dengan berlebihan, tapi mencintai tidak sekedar hubungan seksual, memperhatikan tidak sekedar memberi gaji bulanan, menemani tidak sekedar saat akan tidur malam, bicara tidak sekedar tanya total tagihan listrik-SPP anak, dan sebagainya. Dan, jangan lupa sering-sering saling pelukan, memberi ciuman kasih sayang di kening, di pipi.

Insaallah, jika wanita atau istri sudah diisi penuh ruang cinta kasihnya, dia tidak akan sempat mengomentari orang lain dengan julit atau negatif. Kalau julitnya sudah hilang, Insaallah juga terlihat lebih awet muda, aura kebaikannya dominan ketimbang aura negatif. So, yuk… komunikasi dengan pasangan, isi ruang cinta kasih kalian agar penuh dengan hal-hal yang positif. STOP JULIT!

August 02, 2022 7 komentar

 


Sabtu, 23 Juli 2022 kemarin, saya dan Binar menghadiri acara Bunbun Sensory Playadate 2022, yang diadakan oleh Mama’s Choice di Terrace Pejaten, Jakarta Selatan. Acaranya seru banget, tidak hanya Binar yang happy tapi saya yang mendampinginya juga merasa terhibur banget. Apalagi sejak pandemi saya tidak pernah mengajak Binar seseruan seperti di Bunbun Sensory Playadate 2022 ini.

Kalau tidak salah, terakhir Binar senang-senang bertemu dengan teman sebayanya, menikmati beragam permainan anak-anak, ketika dia berusia 1 tahun. Kemudian karena pandemi Covid 19, kami sekeluarga banyak melakukan aktivitas di rumah saja, Binar bertumbuh benar-benar di lingkungan rumah, baru ketika pandemi landai akhir-akhir ini sesekali saya bawa keluar rumah, wisata tipis-tipis yang tidak jauh dari rumah.

Jadi kebayang bagaimana gembiranya Binar bisa datang dan menikmati keseruan acara Bunbun Sensory Playadate 2022. Di mana dia bertemu begitu banyak teman sebayanya, bermain, melakukan aktivitas edukatif yang menyenangkan, bertemu Bunbun, sampai tidak mau pulang, hehe. Semua keseruannya akan saya ceritakan ya.

July 28, 2022 3 komentar

 


Pernah nggak mengalami ditegur seseorang atau tenaga medis tentang berat badan si kecil, atau tinggi badannya? Misalnya saat membawa anak ke Posyandu, atau pun imunisasi. Atau  bisa juga saat ngobrol bareng tetangga, dan mendapat komentar si kecil terlalu kurus, si kecil tingginya tertinggal jauh dari teman-temannya.

Kebetulan saya pernah nih, waktu itu anak kedua saya, Pijar. Waktu lahir berat badannya ideal, perkembangannya juga bagus banget, menggemaskan sekali. Namun ketika memasuki tahap MPasi sulit sekali, semua jenis MPasi yang saya olah sering ditolak, sehingga seiring bertambah usia berat badannya turun dratis sekali.

Tahap usia 2 tahun adalah masa di mana perkembangan berat badannya mengenaskan, sampai dikomentari tetangga, besar kepala ketimbang badannya. Asli, saat itu saya cukup down dan emosi, juga khawatir kalau anak saya mengalami stunting. Karena kan usia 2 tahun masih masa golden age, bagaimana kalau masa ini dia kekurangan nutrisi?

Apalagi ketika saya browsing tentang stunting, stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak atau 1000 HPK. Nah, 1000 HPK ini fase kehidupan yang dimulai dari terbentuknya janin pada saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun.

Semakin khawatir saya, melihat berat badan Pendar yang sampai dikira terkena TB, dan memikirkan dampak stunting yang membahayakan. Diantaranya tumbuh kembangnya tidak optimal, sehingga tinggi badannya jauh lebih pendek, mudah terpapar penyakit. Duh, saat itu saya benar-benar berada pada puncak kecemasan.

Alhamdullilah, saya akhirnya bisa menenangkan diri dan kemudian konsultasi ke dokter. Sehingga tidak sekedar baper, atau masa bodo dengan komentar orang tentang berat badan Pijar. Namun mencoba mencari solusi, karena bagaimana pun perkembangan anak ada di tangan orangtua yang mengasuhnya.

July 26, 2022 21 komentar

 



Pernah dengar Rumah Sakit Premier Bintaro? Pasti pernah dong, karena memang rumah sakit ini cukup terkenal. Bahkan saya sebelum ke sana tanggal 19 Juli kemarin, sudah tahu rumah sakit ini dari teman yang memang menjadi langganan pasien bumil di sana. Alasan temen saya, karena pelayanan dan peralatan medisnya sangat terpercaya.

Padahal lumayan jauh loh jarak rumah teman saya dan RS Premier Bintaro, Depok-Bintaro. Buat bumil dengan perut yang semakin membesar, pasti jarak itu terasa cukup jauh. Namun demi mendapat pelayanan dan penanganan yang bagus, teman saya dua kali hamil dan melahirkan memilih RS Premier Bintaro.

Maka ketika saya diundang dalam acara Blogger dan Vlogger Gathering di RS Premier Bintaro bersama teman-teman blogger jadi sangat atusias, seperti apa si rumah sakit yang merupakan bagian dari Ramsay Sime Darby Health Cara, salah satu group rumah sakit swasta terbesar di dunia, yang memiliki lebih dari 100 rumah sakit dan fasilits di Eropa, Autralia, dan Asia ini.

July 24, 2022 6 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose