Ketika
memiliki bayi, siapa yang senang memijat Si Kecil?
Kalau
saya karena mengikuti tradisi bayi harus dipijat, maka ketika anak pertama
lahir hingga ke empat semua dipijat. Tapi yang mijat tukang dadah (tukang urut
bayi) yang cukup terkenal di tempat ibu saya tinggal, kebetulan tidak begitu
jauh dari rumah saya sekarang. Pokoknya banyak ibu-ibu yang percaya jika bayi
atau anak-anak yang dipijat di situ akan merasa nyaman, tidurnya tenang, tidak
rewel.
Memang
bayi-bayi atau anak-anak yang dipijat di situ, termasuk anak-anak saya tidurnya
akan lebih tenang. Mungkin karena capek-capeknya berkurang, karena anak-anak
polahnya masih belum terarah. Energi mereka hanya digunakan untuk bermain,
sampai yang menemani atau mengasuhnya capek. Serius, setiap memiliki bayi maupun
anak balita badan saya rasanya rontok, hehehe.
Tapi
ketika anak ke lima (Binar) lahir saya memilih untuk memijatnya sendiri, karena
Binar akan menangis keras ketika dipijat tukang dadah. Beberapa bayi atau
anak-anak memang ada yang tenang, ada yang mengamuk seperti Binar ketika
disentuh tukang dadah. Meski sudah dibujuk,, dialihkan dengan mainan, tetap
saja sepanjang dipijat menjerit-jerit. Malamnya justru jadi tidak tenang,
mungkin masihh trauma dengan kejadian dipijat orang tidak dikenal ya.
Jadilah
Binar (1 tahun) tidak pernah dipijat tukang dadah, tapi saya sendiri yang
memijatkan. Tidak seteliti tukang dadah,
tapi setidaknya Binar justru terlihat tenang dan nyaman setiap saya pijat. Biasa saya menggunakan minyak telon untuk
memijat Binar, agar tubuhnya terasa hangat. Karena biasa saya memijatnya
sehabis mandi sore.
Dan,
ternyata memijat ibu yang memijat sendiri bayinya itu lebih bagus ketimbang
dipijat orang lain loh. Tidak percaya? Yuk, baca terus cerita saya tentang manfaat
bonding ibu dan anak.