Kapan
terakhir hujan bertandang ke berandamu?
Bicara
tentang hujan mengingatkan saya akan hujan yang lama tidak kunjung datang,
entah sudah berapa bulan. Matahari
selalu bersinar penuh, debu menebal dimana-mana, termasuk di jalan-jalan,
terutama jalan beraspal yang rusak. Sampai kalau naik motor saya harus memakai masker dan
menutup helm rapat-rapat.
Pepohonan
di depan rumah daunnya dilapisi debu tebal, kalau siang melintas motor atau
angin tengah bertiup kencang, debu terlihat seperti bedak bertaburan. Saya
sampai melarang anak-anak main di depan rumah jika sedang ramai motor atau
mobil melintas, karena debunya takut terhisap. Beberapa anak tetangga sampai
terkena batuk pilek, sementara anak bungsu saya yang masih berusia 10 bulan
kulitnya terkena biang keringat akibat cuaca panas.
Bahkan
tanda-tanda kekeringan mulai tampak, air tanah yang biasanya bening jadi keruh
beberapa hari ini. Mungkin karena air tanah sudah mulai berkurang akibat
kemarau panjang, terpaksa sebelum dipakai untuk mandi, mencuci piring, mencuci
baju, airnya saya saring dan endapkan dulu biar bening. Dan, ternyata di daerah
lain banyak yang lebih parah yakni bencana kekeringan melanda, air sampai susah
didapat, pertanian, perkebunan, ternak banyak yang menerima dampak kemarau.