Menulis
novel buat saya seperti panggilan jiwa, betapa pernah saya merasakan gelisah
karena tidak bisa menuliskan ide yang sudah memenuhi kepala. Dan, ketika bisa
menuliskannya ada perasaan longgar yang menyenangkan. Maka dari itu saya pernah
mengatakan, bahwa sesungguhnya menulis adalah candu. Tapi ketika kebiasaan
menulis itu ditinggalkan, atau semakin ditinggalkan candunya bisa mengikis
perlahan. Tidak percaya?
Saya
mengalaminya, dimana semua berawal secara perlahan. Meski pun ada rindu tidak
sekuat dulu. Pernah pula rindu itu seperti hilang, dan terlupakan. Namun jika
memang penulis adalah panggilan jiwa, yang hilang pasti akan kembali. Kuncinya
adalah tetap setia berusaha untuk menulis. Meski mungkin setelah lama
meninggalkan akan terasa kaku dalam menyusun kata demi kata.
Jadi
jika kalian memiliki jiwa menulis novel, tidak hanya menulis novel sih, tapi
juga bisa passion yang lain seperti membuat komik atau menulis cerita dalam
bentuk komik misalnya, jangan pernah membiarkannya lama tidak melakukan
aktivitas menulis novel atau pun membuat komik, dan aktivitas lainnya. Karena
sewaktu-waktu bisa saja menghilang dari diri kalian, hehehe. Apalagi sekarang
di era digital ini sudah banyak media yang mendukung passion di bidang menulis
novel dan menulis cerita dalam komik.
Jauh berbeda pada masa saya dulu, dimana era digital belum seperti sekarang, menulis adalah kerja keras untuk bisa menjadi sebuah buku dan dibaca banyak orang. Saya harus bisa menembus editor penerbit yang melalui berbagai tahap, tidak sekedar naskah yang diedit tanda bacanya. Tapi juga alurnya, diksinya, konfliknya, hingga apakah naskah tersebut memiliki tema yang menjual di kalangan pembacanya atau tidak?
Maka
ketika sebuah karya akhirnya menjadi buku atau diterbitkan oleh penerbit besar,
berjajar di rak buku, apalagi masuk dalam barisan buku laris merupakan
kebanggan tersendiri. Dibalik itu semua banyak penulis pemula yang gugur
ditengah jalan karena kerasnya perjalanan menjadi penulis yang memiliki buku
dan diterbitkan oleh penerbit mayor. Namun kini, tidak lagi demikian sulit,
karena era digital lebih mempermudah mimpi seseorang menjadi penulis. Salah
satunya adalah platform media sosial bernama Kwikku.
Yuk,
kita lebih lanjut mengenal Kwikku!