Kolang-kaling
atau atap biasa banyak dijual di warung-warung sayur sekitar rumah,
terutama ketika akan menjelang bulan Ramadan. Karena kolang-kaling meski tidak
memiliki rasa, tapi tekstur dagingnya, terutama untuk kolang-kaling muda yang
kenyal-kenyil sangat disukai oleh masyarakat. Kolang-kaling biasanya diolah
menjadi camilan yang bercitra rasa manis.
Masyarakat
Indonesia mengolah kolang-kaling mulai sebagai campuran dalam es buah yang
manis, dimasak menjadi kolak manis, hingga manisan kolang-kaling. Tidak hanya
saat Ramadan, pada hari Idul Fitri banyak masyarakat Indonesia yang mengolah
kolang-kaling sebagai manisan untuk hidangan para tamu yang berkunjung, sebagai
hantaran atau oleh-oleh. Buah kolang-kaling yang berwarna putih bening diberi
pewarna makanan agar menarik, ada yang bewarna kuning, merah, dan hijau.
Tetapi
saya lebih suka membuat manisan kolang-kaling tanpa pewarna, karena kolang-kaling yang putih bening sangat menarik dan menggugah selera, hehehe.
Cara mengolah kolang-kaling juga mudah sekali, dan murah harganya. Sekilo hanya
Rp14.000 hingga Rp20.000, mau saya kasih resep manisan kolang-kaling ala saya?
Buah Aren, kolang-kaling merupakan biji buah aren |
Saya
buat resepnya simpel saja ya, tapi Insallah rasanya sangat enak. Terutama
dinikmati saat cuaca panas. Modal untuk
membuatnya juga tidak banyak, sangat cocok jadi camilan dalam kondisi
krisis ekonomi atau keuangan sedang paceklik, hehehe. Serius loh, kalau dalam
kondisi keuangan tipis agar anak-anak bisa tetap ngemil sehat, biasa kolang-kaling
jadi salah satu pilihan saya.