Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log


Kuliner Ngehits di Kota Semarang

Bercerita tentang kuliner di Indonesia seakan tidak ada habisnya, ya? Yakin deh, ada banyak cerita mulai dari namanya, rasanya, sampai filosofinya. Jadi tidak sekedar kuliner yang dimakan selesai. Tapi justru hal ini  yang menarik untuk dibahas dan menjadi ciri khas setiap kota di Indonesia seperti kuliner Tahu Pong dari Semarang.

Tahu Pong termasuk kuliner legendaris dan menjadi kuliner khas dari Kota Semarang yang sudah dikenal sejak tahun 1930. Merupakan resep peninggalan budaya peranakan, dinamakan Tahu Pong karena dalam tahunya kosong, tidak padat seperti tahu kebanyakan. Namun ada juga yang mengatakan Pong merupakan bahasa Hokkian Selatan, Phong yang memiliki arti sebenarnya yakni menggembung. Tahu Pong memang bentuknya menggembung meski dalamnya kosong.

Istimewanya Tahu Pong Kota Semarang, karena disajikan dengan tahu emplek, telur, gimbal udang dengan saos petis udang yang rasanya khas banget, eksotik. Petisnya ini yang konon membuat citra rasa sendiri sehingga Tahu Pong Kota Semarang masuk jajan kuliner hits yang legendaris dan menjadi salah satu kuliner khas Kota Semarang. Selain Tahu Pong ada lagi Lumpia, sangking hitsnya sampai Kota Semarang dikenal juga dengan Kota Lumpia.
April 20, 2019 15 komentar


Ibu menyusui wajib makan banyak, maklum ibu menyusui. Soal berat badan belakangan, ibu menyusui tidak perlu memikirkan timbangan karena makannya untuk dua orang. Supaya ASI melimpah ibu menyusui harus  makan segala rupa.

Sering dengar gurauan kalimat-kalimat di atas?

Saya akui memang demikian adanya, karena sedang menyusui apa saja saya makan dalam porsi besar. Awalnya memang demi ASI melimpah, tapi lama-lama seperti aji mumpung, mumpung lagi menyusui, mumpung gak ada yang mengomentari,  mumpung boleh makan ini itu, mumpung body ibu menyusui melar dianggap wajar, hajar bleh, hahaha.

Tapi ingat jangan kebablasan dan menganggap apa yang kita makan tidak ada hubungannya dengan ASI. Makan mie instan, minum kopi, makan pedas, minuman bersoda, tidak dilarang dengan nyata, tapi jangan dikonsumsi berlebihan sih menurut saya. Karena semua itu bukan mitos sangat berpengaruh ke bayi jika bayi menyusu ASI, ini fakta dan saya mengalaminya.
April 19, 2019 No komentar


Puncak Terkenal Sebagai Destinasi Wisata Alam

Siapa pernah ke Puncak? Saya rasa hampir semua masyarakat di Jakarta dan sekitarnya pernah mengunjungi Puncak sebagai destinasi liburan. Karena Puncak memang daerah wisata yang cukup menarik, selain memiliki beragam pilihan dari kuliner, penginapan seperti hotel di Puncak yang berharga cukup mahal sampai hotel murah di Puncak dengan harga yang ramah. Bahkan sering tujuan wisata ke Puncak hanya untuk menginap di villa-villanya.

Villa di Puncak sangat beragam design bangunannya. Ada yang model bangunan baru, namun banyak juga yang model bangunan kuno ala kolonial atau tradisional khas bangunan Jawa Barat. Rata-rata bangunan villa di Puncak menghadap ke pemandangan alam yang sangat indah dan menyejukan mata, sehingga wisatawan yang menginap dapat menikmati alam dan menghirup udaranya.

sumber pic: wikipedia
Memang sangat cocok Puncak yang berada di wilayah Kabupaten Bogor dan Cianjur ini dijadikan destinasi wisata yang bikin suasana hati tenang. Karena pemandangan alamnya indah dan udara sekitarnya sangat sejuk, bersih. Maklum Puncak terletak di kaki dan lereng pegunungan Gede-Pangrango, dua gunung yang sering dijadikan tujuan para pendaki gunung, baik pendaki lokal maupun mancanegara.

Ditambah kawasan Puncak termasuk kawasan Taman Nasional Gede Pangrango, dan diselimuti oleh hamparan perkebunan teh yang hijau royo-royo. Bisa dibayangkan keindahan pemandangannya dan kesejukan udarannya, kan. Makanya Pucak sejak dulu terkenal sebagai tempat peristirahatan, terutama warga Jakarta yang memang cukup dekat jika menuju Puncak.

Dan, kini seiring dengan hitsnya media sosial di kalangan masyarakat, Puncak pun semakin mempercantik diri dengan memiliki destinasi wisata yang layak untuk diupload ke instagram, dengan bahasa kerennya 'instagramable'. Tentu tertarik dong, kalau dengar info instagramable. Bahkan banyak masyarakat yang rela berburu kemana pun untuk mencari lokasi yang bisa dijadikan tempat pepotoan hingga hasilnya sangat instagramble.
April 18, 2019 22 komentar


Bicara tentang sekolah, pasti merupakan sesuatu yang tidak lagi dianggap remeh, sekedar memasukkan anak ke sekolah, sekedar tuntas kewajiban menyekolahkan anak. Terlebih saat ini semakin meruyak efek dari pergaulan di sekolah yang salah, efek dari pendidikan yang hanya konsen pada materi teori-teori pelajaran umum. Saya pribadi merasa sangat prihatin dan miris dengan beberapa kondisi lingkungan sekolah saat ini yang melahirkan generasi muda bermasalah.

Sehingga mencari sekolah untuk anak-anak menjadi PR penting bagi orangtua, apalagi saat ini banyak sekali lembaga swasta yang menawarkan sekolah dengan beragam fasilitas yang menarik. Namun penting tetap mempelajari akan kualitasnya lebih jauh, seperti bagaimana sistem mengajarnya, guru-gurunya, nilai-nilai keagamaan yang ada, dan lain sebagainya. Sehingga anak-anak dapat bersekolah tidak sekedar pintar, tetapi juga memiliki karakter dan norma-norma yang baik.

Dan, kemarin tanggal 9 April 2019 saya berkesempatan untuk hadir di acara Forum On Islam Education and Global Peace yang diadakan oleh KLIS di Ballroom Lantai 5, K-Link Tower, Jakarta Selatan. Dalam acara ini membuat saya jadi tahu kalau teryata Klink meluncurkan sekolah bertaraf Internasional yakni KLIS. Untuk lebih jelasnya lanjut baca habis artikel ini ya, semoga bermanfaat.
April 11, 2019 25 komentar


"Ibu, Abang boleh main hujan-hujanan sebentar aja?"
"Gak boleh, nanti Abang batuk pilek gimana?
"Ibu, Abang boleh pegang kucing?"
"Gak boleh, bulunya berbahaya. Apalagi kucing liar,  kotor."
"Ibu, Abang boleh main siang-siang di luar?"
"Gak  boleh, panas, nanti Abang hitam."

Jangan Asal Bilang 'Tidak Boleh' Pada Si Kecil

Keeanu anak Mama Nunu

Ups! Benar gak sih, para ibu-ibu sering banget bilang 'Gak boleh', ketika si Kecil ijin sesuatu seperti contoh di awal tulisan saya ini? Itu baru tiga permintaan si Kecil yang sebenarnya masih banyak lagi, dari mulai main tanah, main air, dan lain sebagainya. Dimana kita sebagai ibu-ibu berpikir itu gak boleh, alasannya kira-kira apa ibu-ibu kalau kita bilang 'Gak boleh'?

Alasannya seperti yang saya tulis itu ya, yang nanti sakit, nanti kotor, dan lain-lain. Tapi sebenarnya betul gak sih, kita melarang si Kecil seperti itu? Terus-terang saya pun sering sekali mengatakan 'Gak boleh' ketika Abang Pendar (4.5 tahun) ijin untuk melakukan ini-itu. Dia tidak pernah putus asa untuk meminta ijin ini-itu setiap hari, bahkan kadang melanggar larangan saya seperti ijin main air.

Padahal saya melarang karena malas membersihkan lantai yang kotor oleh air, efeknya Abang Pendar malah jadi anak pembangkang melanggar larangan saya. Dududu, berarti apa yang saya katakan tidak benar atau tidak tepat seperti dikatakan oleh Drs. Hendra Jamal, M.Si, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraa Kementerian pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia saat saya hadir di acara Dancow Advanced Excelnutri+ Merayakan Kesuksesan Gerakan '1 Juta Iya Boleh' dan Luncurkan Modul 'Iya Boleh' Untuk Anak Unggul Indonesia, 6 April 2019  di Citos:




 "Orangtua adalah pihak yang paling bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter generasi mendatang."

Lalu apa yang sudah saya lakukan sebagai ibu, melarang anak melakukan hal-hal yang sebenarnya merupakan tahap keingintahuan mereka. Melarangnya karena sebenarnya saya malas membersihkan efek dari apa yang dilakukan anak seperti lantai yang kotor, kecemasan yang berlebihan seperti bulu kucing liar yang kotor, terik matahari yang membuat kulitnya hitam, main air hujan yang bisa menyebabkan batuk pilek.

Padahal sebagai orangtua kita tidak boleh asal melarang apa yang anak lakukan atau anak ingin lakukan. Kata Prof. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K),M.Si,  ada saatnya orangtua mengatakan tidak boleh pada anak, tapi dalam kondisi yang tepat karena memang berbahaya bagi anak. Itu pun diungkapkan orangtua dalam bahasa yang tepat, bukan langsung mengatakan 'Tidak boleh' atau 'Gak boleh'.

Sukses deh saya banyak salah dalam mendampingi anak-anak selama ini,  bagaimana dengan ibu-ibu? Apakah sama seperti yang saya alami?

Rayakan Kesuksesan Gerakan '1Juta Iya Boleh'

Mulai Biasakan Ucapkan 'Iya Boleh' Ke Si Kecil



Makanya senang banget bisa ikut hadir di acara Dancow Advanced Excelnutri+ Merayakan Kesuksesan Gerakan '1 Juta Iya Boleh' dan Luncurkan Modul 'Iya Boleh Untuk Anak Unggul Indonesia ini. Sayang, Abang Pendar  tidak jadi ikut karena malamnya demam dan paginya harus istirahat. Jadi deh saya datang tanpa Si Kecil, untung ada Keenu atau yang biasa saya panggil 'Embul', anak Mama Nunu yang menghibur hati, hehehe.

Acara Dancow kali ini menghadirkan para narasumber yang senior-senior di bidangnya seperti Prof. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K),M.Si, Prof.Dr.dr.Saptawati Bandosono, M.Sc, Psikologi Ratih Ibrahim, jadi materi yang disampaikan sungguh bermanfaat sekali untuk disimak para undangan yang mayoritas ibu-ibu seperti saya, yang mungkin saja tidak menyadari sering berkata 'Tidak boleh' atau 'Gak boleh'. Kalimat yang justru membatasi, bahkan  menghalangi tahap eksplorasi si Kecil.

Gerakan 'Iya Boleh' yang dikampanyekan Dancow memang bertujuan untuk mendukung pentingnya orangtua memahami tahap eksplorasi dan sosialisasi si Kecil agar dapat tumbuh berkembang menjadi Anak Unggul Indonesia. Lydia Sahertian, Brand Manager Dancow Advanced Excelnutri+ mengatakan, "Sebagai mitra terpercaya orangtua, Dancow Advanced Excelnutri+ sennatiasa mengedukasi dan mendorong para  orangtua Indonesia untuk berkata 'Iya Boleh' demi mendukung si Kecil bebas bereksplorasi dan mengembangkan potensi mereka."



Jadi membiarkan anak bereksplorasi untuk mengembangkan potensi mereka, jika apa-apa kita larang maka segala hal yang sebenarnya menjadi potensi mereka tidak berkembang dengan baik. Coba ingat kembali masa  kecil kita, saya ingat betul kedua orangtua saya membiarkan saya bermain tanah dan menjadikan media tanah sebagai adonan dodol. Saya berimajinasi menjual dodol, meniru pedagang dodol yang mengadoni dodol.

Saya juga dibiarkan berguling-guling di padang rumput saat hujan deras, merasakan tetes air dan rerumputan di kulit saya. Saya diijinkan mencari ikan-ikan kecil di selokan, merasakan bagaimana gembiranya menangkap ikan, dan ketika dewasa semua itu membuat saya mudah berimajinasi untuk dituangkan ke dalam bentuk novel, saya tumbuh menjadi penulis novel. Coba, kalau saja dulu saya tidak dibiarkan bereksplorasi, maka bisa saja saya kurang peka dan  kesulitan berimajinasi untuk menulis. Lalu mengapa sekarang saya jarang berkata 'Iya Boleh' kepada anak saya?

"Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi apabila generasi muda dalam usia prroduktif saat itu tidak memiliki kecakapan dan karakteristik yang unggul. Menjadi tanggungjawab kita sebagai orangtua untuk mempersiapkan anak-anak dengan berbagai kecakapan yang sesuai dengan perkembangan zaman, juga membekali mereka dengan karakter yang kuat agar dapat membawa Indonesia semakin maju." ucapan Ratih Ibrahim ini membuat saya semakin menyadari kekeliruan sering mengatakan 'Gak boleh' ke Abang Pendar.

Jadi kangen Abang Pendar yang tidak bisa ikut menemani ibu, apalagi di acara Dancow ini terdapat 5 area bermain yang merupakan area yang mewakilkan potensi anak unggul Indonesia yakni Berani, Cerdas, Kreatif, Peduli, dan Pemimpin. Akhirnya saya menemani Embul bermain perosotan di area Berani.

Sebagai contoh anak unggul Indonesia, Dancow menghadirkan penyanyi cilik Maisha Kanna atau biasa dipanggil Mimi yang juga pemain film anak berjudul 'Ku Lari ke Pantai'. Mimi membawakan lagu 'Ibuku Cantik' dan 'Selamat Pagi'. Gaya bernyanyinya mengingatkan saya dengan penyanyi cilik yang kini sudah menjadi gadis dewasa, Sherina Munaf. Kesuksesan Mimi ini tentu karena peran penting orangtuanya, dimana Ibu Mimi bercerita kalau dia  selalu berusaha mengatakan 'Iya Boleh' anaknya mencoba segala hal selama itu positif.

Dan ternyata nih, dalam jangka waktu  dua bulan sejak diluncurkan Gerakan '1 Juta Iya Boleh' dari Dancow Advanced Excelnutri+ telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta 'Iya Boleh' dari orangtua di seluruh Indonesia. Alhamdullilah, berarti orangtua sudah semakin paham pentingnya mendukung eksplorasi dan sosialisasi si Kecil.

Luncurkan Modul 'Iya Boleh' Untuk Anak Unggul Indonesia

Sebagai penutup acara pun diluncurkan modul 'Iya Boleh' yang disambut dengan meriah sekali. Modul ini dibuat oleh tiga pakar:




1. Prof. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K),M.Si
2.Prof.Dr.dr.Saptawati Bandosono,M.Sc
3. Psikologi Ratih Ibrahim

Modul ini membahas tentang Nutrisi, Stimulasi, dan Cinta yang merupakan 3 pilar utama dalam membentuk  anak unggul Indonesia.

Pakar nutrisi Prof.Dr.dr.Saptawati Bandosono,M.Sc mengatakan bahwa ketika anak bereksplorasi, ada banyak tantangan penyakit yang mungkin bisa mengganggu, seperti infeksi saluran pernafasan dan diare. Hasil riset menunjukkan 41.9% anak Indonesia sering terkena diare. Oleh karena itu anak harus mendapatkan nutrisi dan perlindungan yang tepat. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan asupan probiotik seperti Lactobacillus rhamnosus yang telat teruji klinis dapat membantu menurunkan risiko infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran cerna, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Sementera stimulasi yang baik untuk anak adalah membiarkan anak bereksplorasi, tentu saja seperti yang dikatakan Prof. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K),M.Si, si Kecil tetap perlu didampingi seperti mengenal gadget. Perbolehkan, tapi didampingi dan hanya boleh paling lama anak beriteraksi dengan gadget, televisi, total sehari selama 2 jam, selebihnya anak harus beraktifitas. Dan cinta, anak-anak dibesarkan butuh cinta dengan banyak memeluk dan menciumnya.


Bagaimana ibu-ibu tertarik dengan modul 'Iya Boleh' untuk anak unggul Indonesia? Bisa didownload gratis loh di sini. Yuk, mari menjadi bagian dari ibu yang mendukung '1 Juta Iya Boleh'.

April 10, 2019 29 komentar


Setiap Orang Butuh Suasana Baru

Setiap orang atau setiap keluarga keluar rumah rata-rata memiliki tujuan untuk mencari suasana baru. Sekedar mengisi liburan, membuang rasa bosan, maupun menikmati hal-hal baru. Entah, keluar rumah untuk nonton di bioskop, menikmati sunset di tepi pantai, makan malam romantis di bawah cahaya bulan, bersenang-sennag dengan hingar bingar di club, dan sebagainya.

Bahkan untuk mencari suasana baru di luar rumah  ini tidak hanya di dalam kota, banyak yang sampai keluar kota untuk menikmati matahari terbenam, hingga ke luar negeri. Untuk semua itu membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Tapi manusia memang butuh suasana baru agar pikiran lebih fresh, perasaan lebih senang, sehingga bisa lebih produktif lagi.

Sebab sehari-hari berkutat dengan suasana yang sama, kesibukan yang sama, tekanan hidup yang semakin kuat, akan menimbulkan kejenuhan dan berakhir stres. Sehingga kesulitan untuk kosentrasi, apalagi produktif. Namun bagaimana jika di rumah bisa menciptakan beragam suasana yang biasanya hanya kita dapat di luar?

Tentu ini sangat menyenangkan sekali, dan saya baru mendapatkan info bagaimana menciptakan beragam suasana di rumah saat menghadiri acara peresmian Philips Hue yang menjalin kerjasama kemitraan dalam hal distributor dengan Erajaya yang merupakan distributor nasional gadget berteknologi tinggi dan perangkat IoT Premium.
April 08, 2019 1 komentar


Semarak Hari Ulang Tahun CEKAJA.COM

Dalam rangka memperingati ulang  tahun CekAja.com yang ke-5 ada banyak hadiah yang menanti kamu. Mulai dari Sepeda Motor Scoopy terbaru, Kamera Mirrorless Fuji X-A 10, 8 Smarphone Samsung Galaxy M20, dan gratis ribuan asuransi perlindungan kecelakaan diri. Gimana caranya? Cukup ajukan Kartu Kredit, KTA, atau asuransi, dan masukkan kode voucer "CEKAJA5" untuk mendapatkan kesempatan rebut hadiah utama. Tunggu apalagi? Yuk, ikutan! Ajak keluarga dan teman-temanmu untuk merasakan kemudahan akses finasial di CekAja.com dan jadilah pemenang beruntung!


Bagaimana? Tertarik untuk ikutan? Jika masih maju mundur cantik, mari kita mengenal lebih jauh dulu tentang CekAja.com.
April 06, 2019 1 komentar


Kamu harus bersyukur telah dilahirkan sebagai seorang perempuan, karena menjadi seorang perempuan tidak akan membatasimu unuk terus berkarya.

Beruntungkah Menjadi Seorang Perempuan?


Kira-kira kurang lebih seperti itu kalimat yang pernah saya baca di sebuah laman web. Jika kamu sebagai pembaca artikel yang saya tulis ini adalah seorang perempuan, apakah sudah merasa bersyukur dan beruntung terlahir sebagai perempuan? Lalu  bagaimana dengan saya sendiri?

Sejujurnya saya pernah berpikir tidak beruntung terlahir sebagai perempuan, khususnya dahulu  ketika belum menikah dan memiliki anak, dimana masih aktif dibeberapa kegiatan yang berhubungan dengan kehidupan wanita. Tepatnya para wanita yang tidak  beruntung seperti mengalami KDRT, korban pelecehan, korban budaya, dan banyak lagi. Betapa dimata saya laki-laki lebih memiliki kebebasan dalam hidup dan kenyaman dalam takdirnya.

Perempuan tidak hanya dibenturkan masalah fisik secara personal, masalah ikatan pernikahan, masalah takdir dan sebagainya. Tetapi bahkan menghadapi kaumnya sendiri, perempuan tidak mudah. Lalu dimana beruntungnya lahir sebagai seorang perempuan? Jangan dulu menjawab pertanyaan ini, karena saya akan mengulas sedikit acara yang kemarin saya ikuti  bersama teman-teman yakni Lactacyd "Share Your Power" yang diadakan di Carrrefour Lebak Bulus"
April 03, 2019 2 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose