"Setelah melahirkan anak ke lima kemarin kenapa ya, telapak kaki dan tangan kalau bangun tidur sering sakit seperti kaku-kaku. Padahal dulu secapek apapun, bangun tidur badan terasa enak," keluh saya pada seorang teman, sebut saja namanya Dina. Jika saya ibu dari 5 anak (1 alm), maka Dina ibu dari tiga anak. Kami sama-sama ibu rumah tangga dan pekerja free lancer yang mengasuh dua anak usia balita dan bayi. Bisa kebayang capeknya?
Ibu banyak anak seperti saya butuh suplemen yang tepat |
"Sama,
rasanya seluruh badan mau rontok. Itu tandanya kita kurang kalsium, Bubi.
Jangan lupa konsumsi kalsium biar badan nggak sakit, vitamin C biar daya tahan
tubuh kita kuat. Seorang ibu strong," kata Dina, dia memang memanggil saya
dengan sebutan Bubi yang merupakan kepanjangan dari Ibu Binar. Binar nama anak
bungsu saya yang baru berusia 13 bulan.
"Kalau
saya selalu minum vitamin C, kalau nggak terasa banget badan kurang fit.
Makanya nggak boleh absen minum vitamin C. Kalau Mba Eni minum suplemen
apa?" ini pertanyaan teman saya lainnya, Nani. Dia ibu empat anak yang
juga freelancer seperti saya dan Dina.
Saya
bingung mau jawab apa, karena sejujurnya saya tidak rutin konsumsi vitamin atau
suplemen. Jika sedang hamil saja saya rajin konsumsi suplemen dari mulai
vitamin E, Vitamin B, Zat Besi, sampai Kalsium. Semua demi janin yang saya kandung
agar lahir dengan sehat, tapi sepertinya saya melupakan kebutuhan suplemen
untuk diri saya sendiri.
Tapi
sesekali saya konsumsi suplemen juga, biasanya vitamin C untuk menjaga stamina
agar tidak mudah terkena flu, masuk angin. Vitamin E untuk kesehatan kulit
mengingat usia saya sudah kepala 4, selebihnya sesekali juga saya olahraga
untuk menjaga agar tetap bisa beraktifitas aktif. Karena pekerjaan saya sebagai
penulis dan blogger sering menuntut untuk mobile di luar dan tidur hingga larut
malam
Lalu
pertanyaannya, apakah yang saya lakukan sudah benar untuk mencapai impian
sehat? Benarkah pilihan saya dengan sesekali minum vitamin C dan vitamin E?
Sesekali olahraga bila ingat? Sebenarnya, saya tidak gigih berolahraga karena
fisik saya tidak mudah menyerap lemak. Sehingga meski sudah melahirkan 5 kali, berat badan saya tidak memiliki
perubahan yang dratis. Mungkin tepatnya, langsing sejak gadis. Tapi apakah
olahraga hanya untuk yang tidak langsing?
Pertanyaan-pertanyaan
seputar itu sering melintas dalam pikiran saya, kadang diskusi kecil dengan
teman yang kasih saran ini-itu saya ikuti, seperti ikutan konsumsi kalsium.
Siapa tahu cocok dan bisa menghilangkan rasa sakit di telapak tangan dan kaki
setiap bangun tidur, karena bisa jadi saya memang kurang kalsium. Mengingat
saya masih menyusui dan tidak konsumsi suplemen yang mengandung kalsium.
Kenapa
tidak konsultasi dokter? Males, hanya soal kecil. Masa untuk memilih suplemen
saja saya harus ke dokter. Rekomendasi temen-temen seperjuangan, senasib,
kayaknya cukup deh. Begitulah isi kepala saya, hingga tanggal 5 Desember
kemarin saat saya ikut acara launching Jovee di Jatomi Fitness Indonesia,
terbukalah pengetahuan saya tentang suplemen dan olahraga yang menunjang
kesehatan kita dengan tepat.