Jika menghitung dari kalender, maka hampir sepuluh bulan saya, tepatnya saya sekeluarga, beraktivitas di rumah saja. Melsayakan semua kegiatan mulai dari belanja, nonton, belajar, bekerja, silaturahmi, dan lainnya. Suatu aktivitas yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan sama sekali. Sejak pandemi Covid-19 ini, semua aktivitas di luar rumah dipindahkan menjadi online. Alhasil, tuntutan internet untuk di rumah juga gede. Harus pinter-pinter memilih internet untuk di rumah dengan tepat.
Percaya deh, internet
yang tidak mendukung aktivitas itu membuat runyam. Dan ini saya alami. Provider
yang saya pakai terlalu banyak syarat dan ketentuan. Misal, kuota internet
provider ini memang bisa dipakai semua jaringan, tapi ternyata waktunya
dibagi-bagi alias tidak bisa di semua jaringan selama 24 jam.
Kemudian, katanya
memiliki banyak paket hemat, tapi tenyata begitu saya gunakan, sinyalnya
menuntut banyak kesabaran. Serius, hanya untuk mengisi form harus memakan waktu
lama. Sinyal tersendat membuat sulit mengetik huruf-huruf, sulit browsing untuk
bahan kerjaan saya dan suami.
Anak-anak yang belajar
daring pun mengalami kesulitan, seperti saat virtual meet dengan guru kerap
putus nyambung sehingga apa yang dijelaskan guru tidak bisa ditangkap dengan
lengkap. Begitupun saat akan membuka dokumen berisi materi pembelajaran, sulit
sekali dibuka. Proses belajar seperti ini membuat anak-anak semakin tertekan,
yang memberi efek malas belajar. Apalagi mereka akan ujian semester ganjil,
ambyar kalau tidak segera mengambil keputusan soal internet ini.
Percuma juga kan,
banyak paket hemat kalau ternyata tidak bisa untuk beraktivitas maksimal.
Banyak waktu terbuang untuk menunggu proses sinyal berjalan lancar, banyak
membuang energi emosi karena pekerjaan tidak selesai. Bahkan anak saya yang
nomor dua sampai menangis karena terlambat masuk virtual meet akibat sinyalnya
putus nyambung yang berujung kena tegur guru, dan dapat nilai minus.
Selain itu, kegiatan
saya mencari hiburan keluarga, seperti streaming video dan musik , atau main game
juga jadi terhambat. Karena efek koneksi sering terputus. Untuk menonton film
sangat memakan waktu. Itu pun tidak tuntas, karena adegan terpending-pending
karena koneksi. Kalau begini bukannya terhibur, malah jadi pemicu stres kan.
Secara di rumah saja, hiburan nonton, dengerin musik, dan main game seharusnya
dapat mengurangi rasa jenuh.