Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log


Saya termasuk wanita yang jarang bermake-up lengkap, mungkin dapat dikatakan cara berdadan saya sangat minimalis karena saya menyukai wajah yang tidak kehilangan karakternya. Namun saya tidak suka juga bernampilan dengan wajah yang kucel, jadi make-up minimalis yang terlihat fresh itu jadi favorit saya. Minimalis dengan warna-warna natural.

Untuk mendukung make-up tersebut kosmetik yang selalu ada di pouch saya: pensil alis, blush on, bedak, dan lipstik. Bedak yang menjadi favorit saya tentu saja two way cake, buat saya two way cake itu seperti pondasi make-up. Setelah memakai two way cake, hanya dengan memakai blush on tipis dan lisptik sudah terlihat fresh loh. Selain itu two way cake simpel tanpa harus menggunakan foundation sudah cukup awet di wajah. Makanya saya senang membeli two way cake yang bagus meski harganya cukup mahal untuk ukuran saya.

Beberapa merek two way cake sudah saya coba, hal ini untuk menemukan two way cake yang sesuai dengan saya, salah satunya Dissy two way cake. Dissy two way cake ini produk kosmetik Ussy Sulistiawaty. Merek Dissy sendiri diambil dari singkatan nama Ussy dan pasangaannya, Andhika Pratama. Dissy two way cake termasuk rangkaian Dissy Reborn yang kali ini akan saya review, penasaran hasilnya kan?
May 28, 2018 19 komentar


Mengapa si Kecil butuh susu tambahan setelah lulus ASI?

Setelah si Kecil lulus ASI pada usia dua tahun, saya mulai berpikir untuk memberinya susu tambahan, bagaimana dengan Moms?
Sebelum sharing panjang lebar mau tanya dong, sebenarnya penting tidak susu buat tambahan si Kecil setelah lulus ASI? Beberapa ada bilang, sudah cukup makanan yang diasupnya karena sudah bisa mengasup makanan aneka rupa, tetapi menurut saya susu tambahan di fase golden age itu cukup penting. Mengapa?

Fase golden age yang hanya terjadi sekali pada usia 0 hingga 5 tahun. Pada fase ini adalah masa penting si Kecil untuk mengoptimalkan perkembangannya otaknya. Fase golden age disebut juga fase kritis yang apabila kita tertinggal memberi stimulasi dan asupan yang tepat akan berakibat hingga dewasa nanti. Bisa dikatakan fase ini sebagai penentu masa depan si Kecil.

Tentu saja kita tidak mau begitu saja melewatkan fase golden age si Kecil, selain pada usia 3 tahun si Kecil semakin aktif dengan sekolah dan aktifitas di luar rumah, seperti bermain dengan teman-teman sebayanya, mengenali lingkungannya. Karena bereksplorasi membantu mengoptimalkan perkembangan si  kecil juga. Untuk itu penting sekali nutrisi tambahan yang tepat untuk mendukung aktifitasnya, maka saya memutuskan memberi susu tambahan setelah si Kecil lepas ASI.
May 27, 2018 68 komentar

Setiap orang butuh piknik



Pernah dengar kan, candaan 'Butuh Piknik'? Setiap orang memang butuh piknik, tidak hanya yang masih single yang menyukai kegiatan piknik atau jalan-jalan. Untuk yang berstatus sudah berkeluarga seperti saya ini sudah pasti sangat butuh piknik. Mungkin masuk kategori sangat butuh piknik.

Bisa dibayangkan, kondisi yang sudah tidak seperti single lagi, saat single masih bisa punya banyak waktu me time bersama teman sehingga kejenuhan sedikit terobati. Sementara kegiatan ibu rumah tangga plus, plus bekerja meski freelancer, yang jika sedang datang dateline, belum lagi setumpuk kerjaan rumah tangga yang berbaris tiada mengenal waktu.

Rasanya mendadak benar-benar butuh piknik agar tetap stabil dalam segala hal sehingga semua pekerjaan bisa berjalan lancar. Tetapi untuk melakukan perjalanan piknik harus benar-benar diperhitungkan sekarang, sebab bukan single lagi berarti tambah biaya yang cukup besar. Terlebih saya memiliki tiga anak yang sudah masuk hitungan satu orang dewasa jika naik pesawat.

Selain itu untuk biaya akomodasi juga pasti lebih besar karena butuh kamar yang jumbo, maka saat akan merencanakan perjalanan harus dipikirkan masak-masak, harus menabung jauh-jauh hari agar budgetnya mencukupi. Membawa anak-anak tidak seperti jalan-jalan ngebolang yang tanpa perencanaan matang. Selain happy dalam perjalanan, mereka juga butuh nyaman saat perjalanan tersebut menempuh jarak jauh dan harus menginap, biar liburan jadi mudah.
May 25, 2018 1 komentar

Jika mengamati berita, Indonesia berapa kali dilanda kasus penipuan agen travel perjalanan haji dan umroh, berapa ribu masyarakat Indonesia gagal berangkat haji dan umroh. Baru satu kasus, terkuak kasus lainnya, hingga mencoreng nama baik travel perjalanan haji dan umroh yang tidak bermasalah oleh sebab masyarakat digoyang rasa tidak percaya.

Bukan hanya agen travel perjalanan haji dan umroh kelas teri atau level kecil-kecil yang menipu calon jemaahnya dan kemudian tutup alias bangkrut. Agen travel perjalan haji dan umroh kelas kakap yang digadang-gadang megah seperti First Travel, Abu Tours pun ternyata menipu. 27.000 calon jemaah umroh Abu Tours dinyatakan gagal berangkat.

Sementara bisa dipastikan hampir semua masyarakat muslim di Indonesia ingin melaksanakan rukun Islam ke lima, yakni pergi haji jika mampu. Bahkan pergi haji itu seperti sebuah impian yang sangat indah berapa pun mahal harganya. Untuk yang belum mampu pergi haji, diusahakan bisa melaksanakan ibadah umroh terlebih dahulu.

Banyak yang memulainya dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit kerjakeras mereka, jadi betapa hancur dan kecewanya ketika impian ke Tanah Suci hangus hanya karena ulah agen travel haji dan tour tidak amanah.
May 24, 2018 21 komentar

Sebenanrnya meski tahu BPJS sejak lama, baru bulan Februari 2018 saya sekeluarga menjadi peserta BPJS Kesehatan, mengapa? Karena awalnya saya tidak begitu memahami BPJS, terlalu banyak membaca hal negatif di media tentang BPJS. Terutama karena BPJS termasuk membayar iuran yang cukup murah, sehingga pelayanan medisnya tidak manusiawi.

Ada yang bilang antri tiada terkira, dilempar dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain, obatnya beda, sikap para ahli medis membedakan pasien BPJS dengan pasien umum, dan sebagainya. Tentu saja hal ini menyurutkan niat saya sekeluarga untuk menjadi peserta BPJS kesehatan yang kini kartunya diganti JKN-KIS.

Namun kemudian adik ipar saya menjalani operasi cecar anak pertama dengan bantuan BPJS sehingga sama sekali tidak mengeluarkan materi, yang jika ditotal mungkin sekitar Rp10.000.000. Uang sebesar ini jadi bisa dimanfaatkan untuk hal lain, misalnya tabungan si kecil kelak. Tetangga juga menceritakan habis operasi tumor jinak di sebuah rumah sakit di Jakarta dengan gratis, padahal dia peserta JKN-KIS gratis yang dibayarkan pemerintah atau Penerima Bantuan Iuran (PBI). Pelayanannya sama saja, katanya.

Seorang teman di media sosial pun sharing karena kehamilannya berisiko dan bayi yang dikandungnya juga kondisi berisiko, akhirnya setelah melalui jalur umum SPOG'nya mensarankan agar dia memakai jalur BPJS. Caranya minta rujukan dahulu ke Faskes 1 dan mengisi data apakah memang kondisinya layak untuk dirujuk atau masih bisa ditangani Faskes 1. Akhirnya karena kondisi harus ditangani dokter dan di rumah sakit, teman saya mendapat bea gratis semua melahirkan cecar dan perawatan bayi pasca lahir di rumah sakit dari BPJS.

Nyata, kan BPJS membantu masyarakat Indonesia, terutama untuk menangani kondisi gawat darurat yang membutuhkan biaya cukup besar. Hal ini semakin membuka masyarakat untuk bergabung dalam BPJS Kesehatan, data tercatat sampai akhir tahun 2017 sebanyak 187,9 juta jiwa sudah menjadi peserta JKN-KIS. Jika dihitung sampai bulan Mei 2018 malah sudah meningkat menjadi 75.64%.

Semakin tahun tentu akan semakin terus meningkat, banyak masyarakat tentu ingin tahu seberapa jauh BPJS sudah mengcover kesehatan masyarakat dan berapa banyak dana yang sudah masuk. Bagaimana pun juga dana BPJS adalah dari rakyat untuk rakyat, bagi peserta BPJS Kesehatan berbayar tiap bulan mereka membayar iurannya sesuai dengan tingkatan masing-masing.

May 22, 2018 6 komentar

Tumbuh dengan Tanggap yang Lengkap dimulai dari otak


Perut jadi otak kedua kita!

Wow, pernah dengar hal ini sebelumnya? Terus-terang saya pun sering mengikuti seminar kesehatan anak, tentang nutrisi otak, tetapi belum pernah mendengar perut jadi otak kedua. Jadi semacam pengetahuan baru loh, meski saya paham kalau perut (baca: pencernaan) adalah fondasi kesehatan anak. Tapi untuk kemudian menghubungkan ke otak, belum berpikir sejauh itu. Maka pembahasan ini jadi sangat menarik buat saya.

Di artikel sebelumnya saya mengulas tentang Tanggap yang Lengkap, hasil sharing di acara launching Bebelac baru tanggal 11 April 2018. Bagaimana Tanggap yang Lengkap itu seperti dituturkan psikolog Rosalina Verauli harus dimiliki semua anak untuk bekal masa depannya nanti, dan bagaimana Tanggap yang Lengkap itu harus didukung oleh stimulasi dan nutrisi yang tepat.

Lalu apa hubungannya perut, otak dan Tanggap yang Lengkap dalam tumbuh kembang anak?


Tahukan ibu bahwa si kecil dapat tumbuh dengan Tanggap yang Lengkap itu dimulai dari otaknya? Nah, sudah mulai terbayang hubungannya kan? Bagaimana si kecil dapat tumbuh dengan Tanggap yang Lengkap, otak berhubungan dengan pencernaan. Untuk mendapat pencernaan si kecil yang sehat maka kita sebagai orang tua harus memberikan nutrisi yang tepat.

Memberikan nutrisi yang tepat untuk perkembangan otak si kecil, tidak hanya membuat si kecil cerdas secara intelektual atau konigtif, tetapi juga kecerdasan emosional dan kecerdasan sosial yang membuat si kecil Tanggap dengan Lengkap. Kalau biasanya sebagai ibu kita memberi asupan nutrisi yang bagus-bagus tujuan utama biar anak tambah pintar belajarnya, tambah pintar olahraganya karena tubuhnya sehat dan kuat. Kini untuk menghadapi kehidupan anak di masa depan bekal kecerdasan anak dengan cerdas intelektual saja tidak cukup.
May 21, 2018 40 komentar


Awal Menjadi Ibu Rumah Tangga : Terpuruk oleh rutinitas

Ketika remaja saya bercita-cita menjadi wanita karir, sama sekali tidak bermimpi menjadi ibu rumah tangga yang hanya berkutat di rumah mengurus logistik, rumah, anak. Melihat rutinitas ibu di rumah yang membuat saya tidak ingin menjadi ibu rumah tangga, apalagi saya menyukai tantangan, sosialisasi, dan juga shopping.

Namun ketika takdir berpihak lain, saya mendapat jodoh di usia 27 tahun dan langsung diberi momongan seorang bayi perempuan cantik, Lintang. Pada awalnya masih tinggal di rumah ibu, masih ada yang ikut membantu memegang anak dan urusan ala ibu rumah tangga lainnya, karena di rumah ibu banyak famili yang siap sedia membantu. Sehingga meski sudah menikah dan memiliki anak, saya tetap bekerja di kantor dengan enjoy, masih rutin ketemu teman-teman.

Sampai kemudian suami memutuskan untuk pisah rumah dengan orangtua, kami mengontrak rumah mungil. Di sini mulai saya merasakan menjadi ibu rumah tangga yang sebenarnya, memasak, mengasuh anak, membersihkan rumah, meski dibantu suami rasanya tetap kerja keras sekali. Berangkat ke kantor tubuh sudah lelah, pulang lelah masih begadang mengurus Lintang.

Baru saya rasakan apa yang pernah ibu keluhkan, yakni tubuh luluh latak. Ampun, kalah semua rutinitas yang pernah saya lakukan sebelumnya. Sebelum menikah selain bekerja di kantor, saya hobby kegiatan alam. Bahkan malam baru turun gunung, paginya sudah berangkat ke kantor. Namun semua itu kalah dengan letihnya seorang ibu.

 Apalagi kemudian lahir anak ke dua, saya menyerah untuk resign. Resmilah saya menjadi ibu rumah tangga, terbebas dari rutinitas pagi mandi bersih, berdandan rapi dan wangi, terjebak macet, berkutat dengan target, berkumpul dengan teman-teman, tertawa setiap hari saat jam makan siang. Hari-hari hanya rumah dan rumah hingga saya merasa terkurung dalam dinding putih, bau minyak kayu putih, aroma diapers, dan susu.
May 21, 2018 8 komentar


Apakah Si Kecil tidak suka konsumsi buah meski sudah diolah atau dikreasikan dalam berbagai resep Mpasi yang menarik?

Si kecil tidak suka buah dan sayur hingga besar

Kebetulan anak ke dua saya, Pijar, dulu ketika melewati tahap Mpasi paling sulit mengasup buah. Hal ini bikin jengkel dan sedih karena sudah capek-capek menghaluskan buah, apalagi ada jenis buah yang harus dikukus dulu seperti apel, pir, lalu dihaluskan. Tetapi Si Kecil  justru menolak dengan GTM (gerakan tutup mulut) atau melepehnya.

Pijar ketika usia 7 bulan
Kadang saya mengolah buah dengan variasi agar Pijar mau mengkonsumsinya, buah dihaluskan dengan toping susu, buah yang memiliki rasa asam dicampur dengan buah yang manis, misalnya buah pisang diberi sari buah jeruk. Namun karena sering ditolak, akhirnya saya jadi malas membuat Mpasi dengan buah. Akibatnya?

Ketika Pijar tumbuh besar dia sangat memilih buah untuk dikonsumsinya, entah mengapa selain tidak suka buah jadi imbas ke sayur. Pijar juga tidak suka konsumsi sayur-mayur, tubuhnya tidak sesegar kakak dan adiknya yang doyan mengkonsumsi buah dan sayur. Kadang saya berpikir, apakah sudah terlambat membuat Pijar menyukai buah dan sayur?

Saya pernah konsultasi dengan ahli ksehatan anak, katanya anak-anak tidak boleh melewati fase Mpasi dengan gagal, dalam arti gagal kita kenalkan jenis-jenis makanan: karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin. Jadi segala jenis makanan, termasuk buah dan sayur itu harus dikenalkan sedini mungkin, yakni ketika tahap awal anak mengenal makanan padat atau Mpasi.

Ibu tidak boleh putus asa ketika Si Kecil awal-awal menolak, karena Si Kecil butuh adaptasi ketika harus mencoba aneka jenis makanan, selain ASI atau susu. Berarti ketika Pijar melewati tahap Mpasi saya sudah gagal dalam mengenalkan dia buah dan sayur, sehingga efeknya imbas sampai dia tumbuh besar.


Si kecil sejak dini harus makan buah
Padahal Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun sangat menganjurkan anak balita dan anak usia sekolah untuk mengonsumsi sayur dan buah sebanyak kurang lebih 300-400 gram per orang per hari. Ini sampai anak remaja dan dewasa loh. Lalu bagaimana solusi para ibu yang memiliki anak seperti Pijar?
May 18, 2018 7 komentar
Pada artikel:

4 Zat Penting Bagi Ibu Hamil


Ibu Hamil Jangan Sampai Kurang 4 Zat, yakni Zat Besi, Asam folat, Kalsium, Vitamin B-12 karena memang ke empat zat tersebut sangat penting untuk ibu hamil. Pasti penasarang dong, segitu pentingnya apa sih kira-kira efek atau risiko yang terjadi bila ibu hamil kekurangan 4 zat tersebut?

Berikut ini adalah risiko bila ibu hamil kekurangan Zat Besi, Asam folat, Kalsium, Vitamin B-12 :

Zat Besi

Ibu hamil yang mengalami kekurangan asupan zat besi maka akan lebih berisiko:

  • Ibu hamil atau si bayi yang lahir bisa mengalami anemia zat besi
  • Janin dan ibu hamil bisa mengalami infeksi
  • Bayi  bisa lahir premature dengan berat badan di bawah standart, yakni di bawah 2500 gram
  • Pertumbuhan janin terlambat dan pada kasus yang parah bisa menimbulkan gangguan perkembangan otak janin. Mengapa? Karena zat besi merupakan komponen penting untuk perkembangan otak janin.
  • Pada kasus kekurangan zat besi parah juga bisa menyebabkan  ibu hamil keguguran

Asam Folat

Semua ibu hamil pasti paham pentingnya asam folat, sampai bela-belain mengasup susu ibu hamil. Ibu  hamil yang semula tidak doyan susu pun, bisa saja kemudian demi perjuangan kesehatan calon bayi kelak mengasup susu hamil dengan rutin. Karena memang kekurangan asam folat bagi ibu hami sangat berisiko:

  • Rusaknya lapisan pelindung pembuluh darah, yang bisa membuat tali pusat janin terlepas sebelum waktunya. Padahal tali pusat itu fungsinya untuk mengantar asupan nutrisi yang ibu hamil asup ke janin.
  • Ibu hamil dapat terkena anemia defesiensi folat
  • Kecacatan pada otak dan sumsum tulang belakang pada bayi yang dilahirkan, ini kasus yang paling ditakutkan. Tetapi pada kenyataannya masih saja terdapat bayi lahir dengan kondisi ini (tanpa tempurung kepala).

Tentu menakutkan sekali risiko kekurangan asam folat ya, saya pun mengalami kekawatiran ini. terlebih ketika hamil Pendar saya tidak bisa mengasup susu ibu hamil. Karena begitu minum susu tersebut  langsung diare, buat penderita wasir diare adalah siksaan. Diare menyebabkan wasir jadi meradang.

Untung saya segera konsultasi dokter akan masalah tersebut, dokter kandungan saya pun menenangan bahwa asupan asam  folat tidak selalu dari susu ibu hamil. Tapi bisa dari asupan makanan sehari-hari yang mengandung folat, Alhamdullilah Pendar lahir normal dan sehat.

Kalsium

Seperti pernah saya ceritakan kalau cerita di masyarakat bayi laki-laki akan mengambil kalsium dalam tubuh ibu hamil lebih banyak dari bayi perempuan. Namun lepas dari mitos tersebut memang jika asupan kalsium ibu hamil kurang, maka janin akan mengambil kalsium dalam tubuh ibu hamil.

Jika ibu hamil tidak memiliki banyak atau cukup asupan kalsium dalam tubuhnya tentu saja akan menimbukan risiko yang berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Risiko tersebut adalah:

  • Tulang ibu  hamil akan keropos, bahkan cerita dari beberapa teman saya setiap hamil gigi mereka pasti akan tanggal atau copot satu. Ini katanya karena asupan kalsium dalam tubuh mereka kurang.
  • Tulang janin tumbuh tidak sempurna
  • Bayi dapat terkena penyakit rakitis

Vitamin B-12

Kekurangang vitamin B-12 bagi ibu hamil akan berisiko:

  • Ternyata tidak hanya kekurangan zat besi yanng bisa menyebabkan ibu hamil keguguran, tetapi kekurangan vitamin B-12 juga bisa menyebabkan keguguran.
  • Kelainan syaraf pada janin
  • Anemia defisiensi vit.B12


Membaca risiko kekurangan empat zat diatas bagi ibu hamil membuat saya kawatir dan jadi semakin rajin mengasup baik itu suplemen, makanan dan minuman yang mengandung zat besi, asam folat, kalsium,dan vitamin B-12. Bagaimana pun juga saya mengalami peristiwa pahit pada anak ke tiga yang meninggal pada usia 5 bulan setelah lahir.

Alm Gibran yang lahir istimewa dan belum pada  bulannya hingga paru-paru, jantung, tidak berfungsi dengan baik. Saat masa kehamilannya memang saya kurang memperhatikan asupan suplemen, nutrisi dan kondisi psikologi yang tidak baik. Selain nutrisi, ibu hamil harus bahagia dan itu mutlak.

Mari bumil kita bahagia, baik hamil secara berencana maupun hamil yang diluar rencana, kita harus bahagis dan ikhlas. Menjadi ibu hamil&melahirkan itu anugerah dari Allah SWT, juga ladang pahala bagi wanita. Supaya kita terhindar dari hal tidak diharapkan, selama hamil banyak berdoa, berbuat baik, dan jangan mengabaikan 4 ZAT PENTING BAGI IBU HAMIL, ya. Jadi setelah baca artikel ini, jangan lupa baca juga:

Makanan, minuman atau asupan yang mengandung 4 zat penting bagi ibu hamil





Note: Beberapa info diambil dari majalah Ayah Bunda
May 17, 2018 9 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose