Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log


Waspadai Komen Negatif dan Positif

Masalah berat badan anak pasti bikin kepala mamak pusing luarbiasa, bahkan bisa stres, benerkan? Terutama jika dengan segala cara berat badan stuck, sementara keluarga besar, tetangga, sampai netizen mulai meluncurkan komen-komen julit. Tidak ketinggalan komen-komen mitos seperti ASInya tidak bagus, ibunya malas dan kurang kreatif. Apalagi jika si ibu berbadan subur, habislah komen-komen julit meluncur.

Lalu muncul kubu kedua yakni keluarga besar, lingkungan, sampai netizen yang hadir bak pahlawan memberi hiburan, dukungan, support dengan kata-kata yang juga sebenarnya bisa jadi mitos seperti perkembangan anak beda-beda yang penting sehat, biar kurus yang penting masih lincah, gak usah dipikirin omongan orang anakku juga kurus banget kok, gak masalah anak kurus nanti juga gemuk, dan lain sebagainya.

Dua kubu ini manakah yang perlu kita tanggapi dengan serius?

Saya yakin karena saya juga mengalaminya, sebagai ibu yang sudah letih, jungkir balik mencari solusi berat badan anak tidak stabil, maka kita akan menyambut dengan hikmat dan terharu biru kubu ke dua, kubu yang memberi dukungan: TIDAK APA-APA ANAK KURUS. Rasanya bahagia betul ada yang mendukung, tidak menyudutkan, tidak membully. Hati ibu lelah, hehehe.

Tapi  tahukah, bahwa kubu kedua ini bisa membahayakan karena membuat kita tidak waspada dan terlena sehingga melewatkan tahap yang seharusnya bisa kita lewati dengan baik, karena berat badan pada anak tidak bisa disepelekan. Hal ini  baru saya ketahui ketika mengikuti seminar kesehatan bersama dokter anak Herbowo, bisa dibaca di sini ya, Bu: 1000 Hari Pertama Kehidupan yang tidak akan terulang

Terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, itu makanya perlu menimbang di Posyandu setiap bulan, karena memang berat badan anak mempengaruhi tumbuh kembangnya, termasuk organ pentingnya seperti otak. Jadi jangan baper (meski pasti baper) ketika ada yang julit soal berat badan anak, tapi jadikan alarm agar kita waspada, APAKAH SUDAH WAKTUNYA KONSULTASI KE DOKTER.
May 10, 2019 2 komentar


Berawal Dari Penasaran #PilihEXPANDERPinterBener

Saat membaca jargon #PilihXPANDERPinterBener, terus-terang saya jadi penasaran dibuatnya. Sejujurnya saya bukan wanita yang mengetahui tentang otomotif secara detil, apalagi paham bener, hehehe. Tapi setidaknya saya bisa merasakan mobil seperti apa yang nyaman dan asyik untuk ditumpangi, dan dijadikan pilihan sebagai mobil keluarga. Maklum sebagai ibu-ibu penting banget punya mobil, ya yang nyaman buat saya dan keluarga.





Maka saat diundang ke booth Mitsubishi Motor di Telkomsel IIMS 2019 tanggal 3 Mei kemarin, langsung saya putuskan untuk datang. Meski malam dan jaraknya dari Depok tidak bisa dibilang dekat. Kapan lagi dong, kesempatan untuk lebih dekat dengan Mitsubishi XPANDER yang beberapa waktu lalu fotonya wara-wiri di beranda media sosial saya.

Apalagi dilihatnya body XPANDER selera saya banget yakni kokoh dan besar, karena selain anak saya ada 4, mereka mudah pusing kalau naik mobil kurang luas, entah kenapa. Mungkin kurang nyaman dan geraknya jadi terbatas, sehingga jenuh dan jatuhnya mereka pada mabuk kendaraan sebelum sampai tujuan deh. Hal ini jadi masalah serius loh, karena setiap berpergian jadi trauma kalau kendaraannya tidak nyaman. Apalagi perjalanan jarak jauh seperti keluar kota, misalnya.

Jadilah bareng temen-temen saya mengunjungi boots Mitsubishi Motor dengan perasaan tidak sabar, beruntung ada transporatasi commuterline yang hanya memakan waktu satu setengah jam, jarak Depok-Kemayoran ditempuh dengan mudah. Saya dibuat ternganga melihat pengunjung yang atusias ke boots Mitsubishi Motor, kenapa? Ikuti yuk, cerita saya di boots Mitsubishi Motor dan jangan lupa pantengin foto-fotonya, hehehe.
May 08, 2019 No komentar


Pengalaman Saya Minum Suplemen Zat Besi Ketika Hamil

Ketika hamil anak pertama saya masih ingat suplemen zat besi yang diberikan oleh Ibu Bidan di Puskesmas waktu itu. Butiran pil kecil berwarna merah yang aromanya cukup bikin perut mual, saya menelannya cepat-cepat dengan bantuan air putih agar aromanya tidak hinggap di lidah, maupun tenggorokan. Namun efeknya tidak bisa saya hindari, yakni setiap minum suplemen zat besi pasti menderita sembelit. Sehingg saya yang saat itu tidak memiliki wasir, jadi gejala wasir karena sembelit terus, dan janin yang semakin membesar menekan area anus. Rasanya jadi tidak nyaman.

Tapi kalau tidak meminum suplemen zat besi sangat riskan untuk ibu hamil, bahkan Ibu Bidan sampai memberi peringatan tegas. Waktu itu seingat saya, Ibu Bidan bilang kalau tidak minum suplemen zat besi akan membuat ibu hamil kekurangan persediaan darah saat melahirkan. Karena proses melahirkan membuat ibu hamil banyak kehilangan darah. Saya jadi kawatir dan tidak berani tidak memakan suplemen zat besi yang diresepkan Ibu Bidan.

Kemudian saat saya hamil Binar  kemarin, dokter kandungan pun mewanti-wanti agar suplemen zat besi yang diresepkannya harus diminum rutin. Suplemen zat besi berbentuk kapsul yang diresepkan tidak memiliki aroma, tapi tetap memiliki efek yang sama, yakni membuat BAB menjadi pekat dan liat, sehingga jika saya kurang asupan buah, sayur, air putih, akan mengalami sembelit. Apalagi menjelang dua minggu sebelum HPL, dokter kandungan meminta saya untuk menambah dosis suplemen zat besi dari sehari 1 kapsul menjadi sehari 2 kapsul.

Karena membuat tambah sembelit, kadang saya meminumnya hanya 1 kapsul sehari. Tapi kemudian dokter kandungan menjelaskan, karena faktor jumlah melahirkan, dan faktor usia, kebetulan saya melahirkan anak ke lima ini sudah memasuki usia kepala empat, cukup beresiko. Jadi benar-benar harus dipersiapkan baik-baik, salah satunya dengan zat besi yang cukup.

Aduh, jadi cemas dong saya dan mau tidak mau harus nurut apa kata dokter, daripada terjadi yang tidak diinginkan. Tidak hanya masalah sembelit, selama mengasup zat besi saya juga dilarang banyak minum air teh, padahal kebiasaan saya minum teh manis di pagi dan sore hari sudah seperti candu. Namun demi kelancaran proses melahirkan, saya rela menderita sembelit dan kehilangan kebiasaan minum teh sementara.

Sebenarnya seberapa penting zat besi bagi ibu hamil sampai diwajibkan harus minum zat besi rutin? Apakah hanya sebatas agar tidak kekurangan darah saat melahirkan?




Mari kita mencari tahu lebih lanjut mengenai zat besi ini, kebetulan kemarin tanggal 2 Mei 2019 saya ikut seminar kesehatan yang diadakan oleh Maltofer di Kementerian Ketenagakerjaan di Gatot Subroto - Jakarta Selatan dengan tema : Pentingnya Zat Besi di 1000 Hari Kehidupan Pertama dengan narasumber utama dokter anak Herbowo A.F.Soetomenggolo,Sp.A (K).




May 06, 2019 22 komentar


Bahagia Menyambut Jelang Bulan Suci Ramadhan

Allahumma sallimni ilaa romadhoona wa sallim lii romadhoona wa tasallamhu minii mutaqqobbalaa (Latha-if al-Ma-arif, 148)

Umat Muslim sedang berbahagia pastinya menyambut bulan Suci Ramadhan, berbagai persiapan menyambut puasa dilakukan, dari mulai membeli bahan-bahan makanan untuk sahur pertama, memasak aneka hidangan untuk buka pertama, dan persiapan peralatan ibadah untuk terawih selama bulan puasa 30 hari lamanya.

Sungguh sesuatu yang indah untuk dibayangkan dan dijalankan ibadah bulan Suci Ramadhan ini. Masjid-masjid yang biasanya hanya berisi beberapa jamaah untuk sholat Magrib dan Isya, maka pada bulan Suci Ramadhan akan penuh oleh jamaah dari yang berusia senja hingga kanak-kanak, bahkan bayi pun kadang tampak dibawa oleh ibunya yang sholat terawih.

Hidangan di meja makan juga tidak seperti biasanya, pasti ada yang istimewa dan menjadi khas hidangan bulan Suci Ramadhan diantaranya kolak, es buah, aneka cemilan manis, gorenganm lauk-pauk istimewa lainnya. Rasanya berpuasa tanpa hidangan takjil yakni hidangan pembuka puasa yang serba  manis, ada yang kurang. Tapi ingat, jangan lupa juga persiapakan kesehatan lebih dari hari biasanya karena kita berpuasa seharian penuh butuh kesehatan yang paripurna.

Setuju dong, jika berpuasa tidak hanya mempersiapkan kebutuhan sahur dan buka, persiapan ibadah, hati yang lebih bersih, tapi juga mempersiapkan kesehatan? Sebab sesungguhnya selain berpuasa bermanfaat untuk kesehatan, juga diam-diam dapat membahayakan kondisi kesehatan. Loh, kok bisa berpuasa membahayakan kondisi kesehatan?

Sebelum menduga-duga, ayuk baca ulasan saya saat mengikuti acara kesehatan bersama Halodoc tanggal 30 April 2019 kemarin:



May 04, 2019 26 komentar


Awal MPasi Langsung Beri MPasi 4 Bintang

Berjumpa lagi dengan saya dalam tulisan tentang MPasi, setelah hampir 5 tahun  berlalu, hehehe. Selesai dari MPasi Pendar, sekarang MPasi adiknya Pendar yaitu Binar (6 bulan). Bergulat lagi dengan segala hal mulai dari mempersiapkan alatnya, bahan-bahannya, hingga meracik dan mengolah menunya yang kadang bikin pusing kepala setiap bangun tidur.

Karena MPasi panduan WHO saat ini tidak lagi menganjurkan MPasi Menu Tunggal, jadi langsung begitu bayi masuk tahap MPasi disajikan MPasi 4 Bintang. Menu Tunggal yang hanya mengenalkan bayi pada satu jenis makanan saja seperti misalnya alpukat, ikan, jagung, diberikan satu jenis setiap harinya selama 14 hari, ini dikawatirkan akan membuat banyak ketinggalan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi dalam pertumbuhannya.



Perkembangan bayi  itu berbeda dengan orang dewasa, setiap harinya sangat pesat dan sangat berharga. Maka menu lengkap dengan kandungan karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan lemak atau disingkat 4 Bintang harus disajikan langsung. Sementara buah-buahan tidak lagi termasuk sebagai makanan, tetapi masuk dalam kategori cemilan yang masuk dalam lingkaran mikronutrient, Bu-Ibu.

Kalau dulu awal MPasi dengan santai sarapan kita kasih pisang ambon dikerok, makan siang wortel kukus diparut, dan sore alpukat dilumatkan. Itu semua terhitung bayi hanya makan cemilan, bukan makanan pokok yang mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya. Apalagi nih, perkembangan otak yang maha penting itu dibentuk dari protein dan lemak yang merupakan makronutrient.
May 04, 2019 1 komentar


Semua anak terlahir dengan cerdas, hanya kecerdasan yang dimiliki berbeda-beda dan memiliki masing-masing bidangnya.

Sudah sering mendengar kalimat itu? Untuk yang sudah membaca atau mengetahui tentang kecerdasan  majemuk, pasti paham akan kecerdasan masing-masing anak ya. Walau demikian tetap saja kita sebagai orangtua kawatir ketika dalam pelajaran sekolah anak mengalami kesulitan, karena hampir semua pelajaran tidak begitu menguasai. Sementara sesunggunya anak kita cerdas.




Jika anak tidak pandai matematika, seperti dalam kecerdasan majemuk anak bisa jadi pintar dalam bahasa Indonesia atau kesenian mungkin, atau sebaliknya. Intinya ada salah satu pelajaran di sekolah yang menonjol dan dikuasai dengan baik

Nah, yang saya alami adalah anak pertama saya hampir semua kesulitan pelajaran di sekolah,  nilai lainnya tidak pernah mengalami perubahan sejak SD hingga SMP, standart saja. Padahal dia termasuk anak cerdas, kreatif, berani, rasanya sayang kalau sampai tidak maksimal di sekolah, sementara sebenarnya dia bisa. Sempat berpikir ada apa ini?

Sempat juga diskusi dengan beberapa teman dan juga gurunya waktu SD, ternyata anak saya memang tidak  bisa belajar dengan fokus, harus dalam kondisi yang santai, sesuai dengan hatinya. Tidak bisa belajar dengan sistem yang disiplin luarbiasa, seperti harus tenang, harus sesuai dengan materi yang sama persis, harus duduk rapi. Lalu dicoba belajar dengan sistem yang lebih santai, lebih akrab dengan gurunya. Hasilnya ada, tapi tidak terlalu banyak.

Akhirnya anak saya yang sesungguhnya (menurut saya) pintar di musik seperti main biola, akhirrnya tidak melanjutkan hanya karena merasa tidak nyaman dengan sistem belajarnya. Dibujuk oleh saya dan ayahnya pun tidak bereaksi. Untuk itu saya tidak mau terulang pada adiknya, harus mencari solusi. Karena pintar tanpa diasah, tanpa dikembangkan dengan fokus hasilnya nyaris tidak ada.

Hanya bagaimana caranya agar bisa mengembangkan potensinya, terus apakah benar anak saya itu berbakat di seni, baru setengah jalan meski bisa sudah berhenti? Pertanyaan dan kenyataan seperti ini yang membuat saya dan suami sedih juga. Sampai sempat menebak-nebak, apa hanya perasaan saya saja dia pintar di musik, hehehe.
April 30, 2019 2 komentar

Electrrolux Mahal dan Berkualias

Tanya dong, apa yang terlintas dalam kepala ibu-ibu kalau mendengar merek Electrolux? Jawabannya harus jujur  ya, karena saya mau tahu, apakah merek tersebut berhasil menguasai pikiran kaum ibu-ibu dengan sama persis, hehehe. Karena ibu-ibu yang saya ajak bergosip tentang produk Electrolux semua komennya sama: Bagus, tapi mahal.

Iyes, ini 100% benar, karena untuk lemari es Electrolux ada yang dibandrol nyaris 50 juta, dan sungguh saya begitu ingin memilikinya. Dalamnya begitu luas, super duper lengkap fasilitasnya sebagai lemari pendingin, design bodynya sangat elegan untuk di taruh di ruang makan. Saya yakin ibu-ibu pasti banyak yang ngimpiin lemari es ini.



Ups! Kok jadi lemari es yang dibahas, kembali ke pertanyaan semula. Selain bagus, tapi mahal.Electroluc merupakan merek yang membawa kenangan saya pada rumah ibu, pada mesin cuci tua yang masih elegan dan kokoh, yang setia membereskan cucian kotor keluarga. Mesin cuci itu dengan jendela kaca di depannya, dimana ketika kanak-kanak saya dan adik-adik sering berebut menatap pemadangan di dalamnya.

Semua cucian kotor digulung, saling bertemu, saling bertaut, dipenuhi buih-buih busa. Pemadangan setiap pagi itu, sungguh menarik mata kami. Ketika cucian bersih dikeluarkan, kami pun berebut untuk menjemurnya, mencium aroma detergen yang menyeruak dari pakaian bersih yang siap dijemur. Hingga kami makin dewasa, dan mesin cuci tua itu terogok tidak lagi berfungsi seperti dulu. Rusakkah?

Kata ibu saya, mesin itu sudah waktunya dipensiunkan, tapi tetap jadi penghuni rumah karena merupakan warisan dari nenek. Terogok di sudut yang tidak berubah karena untuk mengangkatnya sangat berat. Meski tidak lagi digunakan mesin cuci itu sungguh menjadi  kenangan yang luarbiasa dan sebagai bukti merek Electrolux memang tidak sekedar mahal, tapi berkualitas bagus.
April 28, 2019 6 komentar

Ngemil Sehat itu Perlu

Hidup sehat itu memang susah-susah gampang ya, susah karena banyak godaan di luar, gampang karena sebenarnya tinggal mau atau tidak menjalaninya, hehehe. Siapa sih, yang bisa menolak sarapan lontong dan gorengan bala-bala panas disanding sambal kacang? Saya termasuk yang susah nolak dan bisa menghabiskan beberapa lontong serta gorengan bala-bala dicocol sambal kacang.

Apalagi cemilan sehat itu sering rasanya gak nendang di lidah orang Indonesia seperti saya. Hayo, ngaku deh? Justru cemilan yang tidak sehat yang rasanya sampai ke hati, tapi demi hidup sehat stop deh nyemil tidak sehat. Gorengan itu jika berlebihan tidak baik juga, apalagi jika gorenga beli, selain jenis minyak yang tidak sehat, itu minyak sudah berkali-kali dibuat goreng sampai hitam dan  mengandung kolesterol jahat. Kolesterol yang membuat banyak penyakit datang seperti jantung, stroke, dan lain sebagainya.

Tidak mau kan, kena penyakit berbahaya cuma karena nyemil tidak sehat? Apalagi sekarang banyak jenis nyemilan sehat yang enak banget, seperti yang sedang saya konsumsi sekarang ini. Oya, sebagai catatan penting buat saya, saat ini saya mas amenyusui Baby Bi (6bulan), sudah seharusnya memperhatikan cemilan sehat. Bukan sekedar kenyang, sekedar enak di lidah, karena ASI yang saya hasilkan adalah dari apa yang saya makan, betul dong?



Masih menganggap ASI itu bukan dari apa yang ibu menyusui konsumsi? Duh, baca deh cerita saya kemarin, bagaimana Baby Bi sampai diare ada ledir darah karenas saya sembarangan minum kopi, hiks. Baca lengkapnya di artikel ini ya, spesial buat ibu menyusui jangan sampai gak baca Loh!


Ibu menyusui harus menjaga makanan fakta atau mitos

Granolab, ini cemilan sehat yang lagi saya konsumsi akhir-akhir ini. Pasti penasaran kan, kenapa Grabolab merupakan cemilan yang sehat, sehat untuk dikonsumsi siapa saja sih. Kebetulan saja saya menyusui jadi tambah dianjurkan deh. Makanya untuk menularkan gaya nyemil sehat, saya mau berbagi cerita tentang Granolab.
April 27, 2019 6 komentar
Newer Posts
Older Posts

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose