Bermain bersama anak sepertinya hal yang terdengar mudah dan bisa kita lakukan kapan saja. Apalagi saat ini kondisi pandemi membuat kita sering di rumah ketimbang beraktivitas di luar, tapi ternyata tdak mudah, apalagi dilakukan kapan saja. Karena tanpa kita sadari sering mengabaikan bermain bersama anak.
Entah, karena kita
sibuk mengurus pekerjaan rumah tangga, menyelesaikan pekerjaan kantor secara
wfh (work from home) bagi yang bekerja, atau asyik berselancar di dunia maya.
Coba hitung berapa lama kita memegang gadget dan asyik di sosial media, entah
sekedar stalking, browsing, atau bersenda gurau dengan teman-teman.
Tidak jarang juga saat
anak mengajak bermain kita jawab, “Sebentar ya, Dek, Ibu lagi bekerja.” Atau, “Tunggu
sedikit lagi, Ibu lagi menjawab chat teman Ibu.”, dan lain sebagainya. Bahkan
ketika kita bisa menemani anak-anak bermain, tidak jarang juga sambil tetap
memang gadget. Tangan satu mengetik atau stalking, tangan satunya bergerak (seolah)
bermain dengan anak.
Sehingga (jujur ya)
tidak jarang kita tidak paham dengan apa yang diceritakan atau dimainkan anak.
Ketika anak bertanya sampai diulang-ulang karena respon kita kurang, lamban,
tidak fokus, sehingga anak kemudian enggan mengajak bermain lagi. Jadi
boro-boro terdapat kebersamaan ibu dan anak atau quality time membangun bonding,
yang ada anak ngambek dan ibu berasa lelah, hehehe.
Padahal bermain bersama
anak itu manfaatnya banyak sekali, tapi tentu saja bermain yang benar-benar
fokus sehingga dapat membangun bonding kepada anak.