Duniaeni Blogger

linkedin facebook twitter pinterest instagram youtube
  • Home
  • About
  • Recognition
  • Disclosure
  • Contact
  • Log
MPasi

  • Saya malas, Mba, buat Mpasi Homemade. Masaknya capek, butuh proses dan waktu . Udah gitu, mending kalau dimakan, bayi saya GTM (gerakan tutup mulut)
  • Ah, makannya cuma sedikit. Mending saya beli instan saja, Mba Eni. Lebih praktis, gak buang-buang kalau gak habis.
  • Anak saya lebih suka instan, Mba Eni. Rasanya lebih pas, ketimbang Mpasi homemade. Buatnya juga ribet, pakai direbus, dikukus, disaring atau diblender. Ribet.

Dan, banyak lagi keluhan serupa baik di inbox fb saya atau di dunia nyata. Belum lagi suara yang seperti  ini:
  • Iya, Mba Eni mah rajin buat Mpasi Pedar doyan, tinggal lep...tinggal lep.
  • Mba Eni, kan ibu rumah tangga, pasti lebih banyak waktu dong buat Mpasi homemade yang ribet itu. Anaknya juga gampang banget makannya...

Tsaaah, benarkah Pendar selalu makan dengan lep..dengan lep?  Benarkah Pendar membuka mulut terus buat menerima asupan, tidak pernah GTM? Benarkah begitu mudahnya saya memberi Mpasi ke Pendar?

Jawabannya, TIDAK SELALU. 

Sebab semua anak memiliki tahap GTM, emoh makan, nolak asupan, dan sejenisnya yang menciptakan kurva stres. Kurva yang naik turun, bikin emaknya ngos-ngosan nahan rasa.

Bayangkan? Susah payah saya masak diantara kesibukan membantu mengurus OS buku, menulis naskah dan tetap berusaha eksis nulis di blog. Belum lagi jika sewaktu-waktu saya perlu ke penerbit , ke gudang buku. Memang di OS buku saya hanya membantu-bantu, tapi tetap ini seperti sebuah pekerjaan yang wajib saya kerjakan dengan baik dan kosisten, karena berhubungan dengan pihak kedua-ketiga, yaitu customer dan penerbit atau suplier. Ini belum kehitung ngurus kakak-kakaknya dan tetek bengek lainnya. Ya, ya, saya memang ibu rumah tangga riweh hehhehehe

Lalu Mpasi homemade yang saya masak dengan cinta itu tahu-tahu ditolak Pendar (baca: kepeh), bayiku GTM. Berbagai aksi saya lakukan, dan final...sebagai manusia biasa saya bisa emosi. Terus gimana dong? Menyerah?

Gak lah (meski nyaris.. hehehe). Saya tetep tuh buat Mpasi homemade dari Pendar usia 6bulan- `13 bulan, mau kebuang kek, mau kemakan kek, saya mah setia. Terus kalau emosi gimana? 
Ini dia tipsnya, moga bermanfaat, Moms:

  • Cukup 30 menit kita berkutat menyuapi bayi.  Apapun itu, meski hanya masuk seupil-seupil...tinggalkan mangkuk Mpasi  jika sudah 30 menit. Tujuannya: Mencegah emosi anda melukai si kecil, mengurangi kadar sutris kita, mencegah bayi trauma makan.
Tapi kan bayi belum kenyang, gimana dong? Trus sisanya kebuang ..ihiks. Ini triks saya,Moms.


  • Setelah satu jam, beri camilan. Biasa saya kasih Pendar biskuit, keju, susu UHT, buah atau apa saja yang  bisa dia konsumsi. Soal sisa makanannya, ya terpaksa kebuang kecuali kita punya ayam.. bisa dikasih ke ayam..hehehe. Soalnya saya kurang suka menyimpan sisa makanan, air liurnya bisa membuat makanan tidak bagus lagi dikonsumsi. Karena itu  jika anak dalam kondisi sedang susah makan, sebaiknya membuat dan memberi makanan takarannya lebih sedikit dari biasanya, hingga tidak banyak kebuang. Melihat makanan kebuang-buang banyak, kan ngrenes ya, Moms...
  • Teori memberi Mpasi sehari 1-2x saat mengenal makanan, dan sehari 3x setelah bayi berusia 1tahun, kalau saya, dalam kondisi Pendar susah makan atau GTM...tidak terpakai. Cukup saya kasih sesuai ritme yang dia mau. Bahkan saat awal Mpasi dia benar-benar GTM...saya hanya kasih dia full ASI selama 2 hari, baru hari ketiga  mulai lagi kasih MPasi. Alhamdullilah, dia mau. Coba kalau pada saat dia GTM saya paksa MPasi? Bisa-bisa bayinya trauma, sayanya sutris dan emosi.
  • Buat menu bervariasi, dalam arti jangan itu-itu saja, apalagi yang sudah disimpan atau dihangatkan berhari-hari. Mentang-mentang Mpasi bayi hanya dikonsumsi sedikit, buat banyak biar ga rempong trus...sampai 3 hari diangetin terus...dudududu, NO!


Saya selalu membuat Mpasi dengan porsi yang secukupnya, makanya masaknya pakai panci kecil. Cuma supaya tidak memakan waktu lama, misalnya mau masak yang berkaldu. Saya sudah menyimpan kaldu di  lemari es.  Maklum masak kaldu ini 1-2 jam, supaya mendapat sari kaldu yang kental dan gurih.
Dengan kaldu ini kita bisa manfaatkan jadi berbagai menu MPasi loh, Moms. Gak cuma buah kuah sop, mau jelasnya silakan baca-baca di resep Mpasi ya.

Resep-Resep MPasi Pendar bisa diklik:
  • Serba Serbi MPasi WHO Menu Tunggal 
  • Resep-Resep 4 Bintang Panduan WHO ala Pendar
  • Resep Kilat MPasi Homemade Untuk sarapan
  • Resep MPasi Untuk Batita Di Atas 1 Tahun ala Pendar

Lagi pula, bayi GTM, atau emoh makan tidak selalu karena memang susah makan, atau MPasi kurang bervariasi. Terkadang, karena tidak fit sehingga nafsu makannya hilang seperti yang juga dialami orang dewasa. Mau tumbuh gigi sehingga gusinya tidak nyaman, dll. Kuncinya bersabar, jangan memaksa dan tetap berusaha. Kalau berat badan bayi tidak sesuai keinginan kita, kan sering para ibu atau pandangan masyarakat...bayi sehat gembul. Jangan cemas, Moms, lihat faktor genetika orangtua, faktor asupan lemaknya. Lihat kurva perkembangan sesuai usianya.

Nah, kalau perkembangan jauh dibawah standart, berat badan kurang dari standart..AWARE. Mungkin ada baiknya memeriksakan ke tenaga kesehatan, seperti dokter anak, ahli gizi. Tapi kalau asupan baik, orangtua tidak ada yang gembul, perkembangan tumbuh kembangnya baik, tidak gembul...no problem. Yang penting anak kita sehat ^_^

Ok, Moms...segini dulu yaw, sharing dari saya. Semoga memberi manfaat!
Oya, ini polah Pendar dalam proses MPasi. Bisa dibayangkan, dan saya yakin banyak para Moms yang senasib ya, berjuang dalam MPasi selain ASI tentunya (perjuangan saya dalam dunia ASI bisa dibaca di SINI).


Pendar




Pendar

Pendar


Pendar

Pendar



Lihat kan, Moms...gak cuma sutris MPasi ditolak, tapi juga lantai rumah jadi kotor, berantakan, kerja berlipat ganda. Tapi, semua itu adalah masa-masa yang tidak lama, yang kelak akan jadi kenangan manis, merindukan. Intinya, jika ada Ibu yang merasa sedih-sutris anak GTM, menolak MPasi buatan Ibu...JANGAN BAPER, anda tidak sendiri. Mungkin, semua ibu di dunia mengalami tahap yang sama. Keep cemunguuuut.

Jangan Menyerah untuk tetap memberi bayi anda asupan terbaik, MPasi homemade, jadi orangtua memang perlu perjuangan, termasuk perjuangan untuk toilet training si keci. Ini kisah sukses saya mengajarkan anak kedua sukses toilet training: Suksesk Mentatur si Kecil dan pentingnya tidur nyenyak.

Pendar


Selamat tahun baru 2016, Moms

January 01, 2016 26 komentar

Hampir Setiap Anak Mengalami Tahap GTM


Setiap ibu pasti akan uring-uringan atau bahkan stres bila si kecil mengalami susah makan atau ngetrend disebut GTM (Gerakan Tutup Mulut). Stres yang tidak main-main loh, sampai jadi emosi dan kadang si kecil bisa jadi sasaran. Hal ini nyata saya lihat sendiri, dulu saya memiliki tetangga yang mencubit pipi si kecil karena mengalami GTM parah. Mencubit  hingga meninggalkan jejak kebiruan.

Mungkin kita akan melihat sebagai tindakan kejam, tetapi ketika kita terlibat langsung sebagai ibu yang mengalami anak GTM, tidak dipungkiri memang jadi emosional dan mudah  stres. Terutama kalau ibu dalam kondisi sibuk, tekanan dalam keadaan hamil lagi, mendengar omongan orang si kecil kurus, dan sebagainya.

Saya sendiri saat mengalami anak GTM, terutama si Pijar, anak kedua saya. Pijar  mengalami masa GTM yang panjang dan parah sampai bobot tubuhnya turun dratis. Anak saya lainnya usia 1-2 tahun masih gembul, tapi Pijar kurus, lebih besar kepala dari pada badan, padahal ketika dia belum 1 tahun tubuhnya gembul dan lucu sekali. Asli, saat itu saya sedih bercampur stres.

Pernah saat menyuapi dengan menggendongnya agar mau makan, sudah habis setengah mangkuk kecil dimuntahkan. Saat itu saya menggendongnya sambil nangis, sedih banget. Apalagi melihat badannya tidak sebagus kakaknya, sehingga efek dari GTM ini mudah sekali kena batuk. Pernah sampai diduga flek, Alhamdullilah ternyata bukan.

Sebagai ibu yang baru memiliki dua anak, jaman tidak semaju sekarang bisa sharing di group-group medsos atau browsing dengan informasi lengkap dari blog-blog ibu  rumah tangga atau ahlinya. Dulu hanya bisa diskusi dengan tetangga yang rata-rata justru memojokkan dengan kata-kata "Pijar kurus banget sih, kepala aja yang gede' dan sebagainya.

Diskusi dengan ibu juga kadang tidak banyak membantu, karena mengajurkan makanan-makanan gurih siap saji yang memang pasti bakal disukai anak, anak kenyang tetapi kandungan nustrisinya buruk. Asal gemuk sesunguhnya ada bagian tubuh yang terancam tidak sehat. Sebab, perasa, pengawet dalam makanan tersebut untuk anak-anak batita-balita masih sangat riskan sekali.

Anak ke empat, Pendar, juga mengalami tahap GTM tetapi Alhamdullilah tidak lama. Karena lahirnya Pendar dunia gital sudah semakin ngehits. Kalau dulu hanya mengandalkan diskusi dunia nyata, majalah, kini medsos, dan sejenisnya banyak membantu, juga pengalaman dari usia dan pernikahan tentunya, hehehe.
January 22, 2018 2 komentar
MPasi WHO
Horeee...aku mulai menyicip MPasi

Apa itu  MPasi menu tunggal?

Dalam panduan MPasi WHO menu tunggal, adalah menu yang terdiri hanya satu bahan makanan saja. Dan, diberikan pada bayi ketika berusia 180 hari, terhitung pemberian menu tunggal adalah 1-14 hari atau selama dua minggu.

Apa saja menu tunggal itu?

Menu tunggal apa saja, beraneka ragam. Namun agar bayi tidak terkejut, saya memutuskan untuk memberikan menu tunggal pertama buat Pendar: puree pisang ambon. Selain kandungannya bagus, mudah dicerna, lembut, rasanya lezat. Kebanyakan bayi menyukainya. Lebih jelasnya Anda bisa membaca artikel ini Mengenal Mpasi Versi WHO.

Benar saja untuk hari pertamanya, meski ekspresinya sedikit terkejut, dengan gerakan lidah yang masih menyerupai menghisap ASI (lidah menjulur keluar sehingga seolah gerakan melepeh MPasi), puree pisang ambon yang saya berikan sebanyak 2 sendok makan orang dewasa habis. Selanjutnya saya memberikan MPasi menu tunggal sehari 1-2x  dengan takaran @2 sendok makan orang dewasa. 

Mengapa saya berikan sehari 1-2x, kadang pagi saja, kadang pagi dan sore?
Karena mood bayi itu berubah-ubah, kadang juga bayi masih perlu adaptasi. Kalau dipaksa dijejali MPasi secara berlebihan, kawatirnya justru trauma. Selain jeda pemberian MPasi, lama menyuapi juga perlu diperhatikan, tidak boleh lebih dari 30 menit. Jika sudah 30 menit, walaupun mangkok makanan bayi masih berisi MPasi banyak, letakkan jauh-jauh dari bayi, stop!

October 25, 2015 15 komentar

Ketika mengandung pasti dalam impian seorang ibu akan memberikan yang terbaik bagi Si Kecil, seperti yang saya alami saat hamil anak-anak saya. Mulai dari asupan yang saya konsumsi agar janin sehat dan tumbuh dengan baik, stimulasi agar baby&me merasakan bonding sejak dini. Sampai memikirkan ketika nanti bayi yang saya kandung lahir. Bagaimana agar pertumbuhannya berkembang pesat?


Karena 1000 Hari Pertama Kelahiran adalah masa-masa kritis yang harus dipenuhi kebutuhan nutrisi dan stimulasi. Jadi sejak akan merencanakan kehamilan hingga kelahiran, dan Si Kecil tumbuh melewati masa golden age, nutrisi dan stimulasi itu diberikan dengan sungguh-sungguh. Sebab 1000 Hari Pertama Kelahiran tidak akan bisa diulang kembali, jadi jika tertinggal dimasa itu akan sangat merugi.

Bicara mengenai 1000 Hari Pertama Kelahiran, stimulasi, dan nutrisi jadi bikin kita sebagai ibu merasa aware banget ya? Serius, kadang saya mengulang kembali masa-masa yang telah dilewati anak-anak saya, apakah saya sudah maksimal dalam memberikan nutrisi dan stimulasi? Dan, selalu merasa kurang terus baik stimulasi, dan nutrisi.

Kalian sebagai ibu sering merasakan seperti yang saya rasakan tidak?

December 16, 2019 9 komentar
MPasi WHO Homemade
Mengenal Mpasi WHO

Yuk, Kenalan Dengan Mpasi Versi WHO

Untuk Lintang, Pijar, saya belum mengenal Mpasi versi  WHO. Keduanya saya berikan Mpasi seperti umumnya yang  booming saat itu, yaitu pure buah-buahan atau karbo. Itu pun sangat terbatas sekali jenisnya. Jadi awal mencoba Mpasi usia 6 bulan, saya beri pure tunggal antara lain: pure tepung beras, tepung kacang hijau, pisang, alpukat, wortel, apel, dan lain-lain Sementara protein hewani, seperti ikan, telur, daging, hati, itu diberikan setelah usia 8-9 bulan ke atas. Dimana saat itu bayi sudah mulai mengenal Mpasi campur, bukan tunggal. Karena info yang saya input, kalau tahap usia dini dikasih protein hewani bisa alergi lah, pencernaan belum kuat lah.

Jangan lupa ya, untuk membaca artikel ini. Penting banget  supaya kita tidak menjadi ortu yang gagap Mengapa Harus Belajar Menjadi Orangtua Baru?

Nah, ketika anak ke-4 lahir ((Pendar), saya baru tahu tentang Mpasi versi WHO ini. Ternyata metode Mpasi yang dulu saya berikan itu kandungannya ngawur (baca: tidak lengkap). Dulu saya membuat Mpasi campur bisa: beras putih, kentang, kacang merah,wortel, hati, ceker...dimasak semua jadi satu. Ngawurnya terjadi double karbo: Beras putih, kentang, lalu double protein hewani: Hati dan ceker ayam. Kadang, tidak lengkap: beras putih,brokoli, wortel, hati ayam. Benerkan, ya jadi ortu harus banyak belajar, apalagi orangtua baru seperti saya saat itu.

Pengenalan keaneka ragamannya pun telat. Saya baru berani memberi bayi telur, daging ikan itu setelah bayi berusia 8 bulan menuju 9 bulan. Karena ngeri alergi, cemas pencernaan belum siap. Padahal bayi sejak awal siap diberikan Mpasi, pengenalan keaneka ragaman menu berguna agar kelak bayi menyukai banyak jenis makanan sehat dan nutrisi yang diasup kandungannya lengkap bagus untuk masa-masa pertumbuhannya yang sangat pesat.

Baca Juga

* Serba-Serbi MPasi WHO Menu Tunggal

* Resep-Resep MPasi 4 Bintang Panduan WHO ala Pendar

Bayangkan, berapa banyak ketinggalan jenis-jenis makanan sehat itu, mengingat dulu saya memberi Lintang dan Pijar Mpasi full buah dari usia  6 sampai 7 bulan. Dan, protein hewani baru diberikan pada saat usia 8-9 bulan ke atas..du du du du

October 23, 2015 12 komentar


Ketika anak-anak saya lahir dan memasuki tahap MPasi (Makanan Pedamping ASI), saya paling sibuk menyiapkan. Dari mulai stock buah-buahan, sayur mayur  yang bagus dan disinyalir banyak mengandung aneka vitamin dan lemak, sampai koleksi peralatan MPasi yang lucu-lucu. Tidak ketinggalan koleksi buku resep-resep MPasi yang memiliki aneka resep pure buah dan sayur.

MPasi Harus Mengandung Gizi Lengkap


Dulu memang MPasi masih diawali dengan pure buah, pure umbi-umbian, pure sayur mayur. Pokoknya menu-menu tunggal. Sementara daging, telur, ikan, baru dikenalkan setalah anak usia 10 bulan, bahkan ada yang setelah berusia 1 tahun. Seingat saya hal itu karena takut anak alergi dengan protein hewani, takut pencernaannya belum kuat. Tapi ternyata  perkembangannya oleh WHO justru begitu memasuki tahap MPasi yakn usia 6 bulan, anak harus dikenalkan semua jenis makanan, termasuk protein hewani.

Jadi begitu memberikan MPasi para ibu dianjurkan untuk langsung membuat MPasi dengan menu 4 Bintang yakni yang mengandung karbohidrat,  protein hewani dan nabati, vitamin, dan lemak . Tujuannya agar si Kecil tidak ketinggalan nutrisi yang penting, salah satu yang paling penting bagi pertumbuhan otaknya adalah protein hewani itu. Jadi kebayang kalau sampai telat diberikan protein hewani.

Kadang saya menyesal juga kalau  ingat anak pertama dan kedua, saat awal MPasi hanya saya kasih pure buah, lalu sayur dan protein nabati. Protein hewani baru saya kenalkan ketika usia 10 bulan. Maka ketika WHO menginfokan tentang MPasi 4 Bintang, langsung deh Binar MPasi'nya saya terapkan 4 Bintang.

Untuk mempersiapkan MPasi 4 Bintang yang bagus, setiap pagi saya belanja sayuran, ikan segar, kalau daging biasa saya stock di lemarin es. Tapi untuk sayuran, ikan, saya memilih langsung beli saat akan mengolah biar hasilnya fresh. MPasi itu kan, harus berkualitas ya, karena MPasi ini menjadi bagian periode 1000 Hari Pertama Kelahiran atau golden age yang harus dilalui dengan asupan yang baik.

Dan, masa MPasi ini luarbiasa perjuangannya. Selain harus berjibaku dengan menu-menunya harus bervariasi agar tidak bosan, harus menghadapi bayi GTM (Gerakan Tutup Mulut), harus stock jika tiba-tiba saya mendapat kerjaan di luar rumah, atau saat kondisi tubuh tidak fit. Biasa saya membuat stock MPasi dengan dibekukan, dan dihangatkan dengan dikukus ketika akan diberikan ke Binar. Tentu saja untuk stock seperti ini, MPasi dimasak jangan terlalu matang, agar ketika dikukus lagi teksturnya pas.

Kebayangkan perjuangannya MPasi homemade? 

Mengapa PROCIL  Bubur Organik MPasi Sehat dan Praktis Bisa Jadi Pilihan?


Sebenarnya sih, paling sedih ketika Binar memasuki tahap GTM, karena selain berat badannya jadi turun. MPasi yang saya olah susah payah kebuang, tersimpan di freezer berhari-hari, rasanya ingin menangis deh. Makanya nggak heran kalau ibu-ibu banyak yang stres ketika si Kecil masuk tahap GTM, ditambah dinyinyirin anak kok kurus. Rasanya ingin tenggelam saja, ini serius loh. GTM buat ibu-ibu itu terasa berat banget.

PROCIL Bubur Organik Solusi Saat si Kecil GTM
Sampai suatu hari suami saya menyarankan kalau Binar coba dibelikan MPasi, waktu itu ada outlet PROCIL di Jalan Raden Sanim, Depok, kebetulan deket rumah yang menjual aneka MPasi dengan beberapa pilihan :


1. Bubur Organik
2. Nasi Tim Organik
3. Sup Organik
4. Pudding Sehat


Agak ngeri-ngeri sih saya, karena MPasi kan harus higienis, benar-benar aman tanpa pengawet, pewarna, dan penyedap. Saya minta deh, suami mempelajar dulu produk PROCIL, termasuk tanya-tanya ke outletnya langsung. Alhamdullilah, sudah terdaftar di Departemen Kesehatan, dan memperoleh Sertifikat Halal dari MUI. Produknya benar-benar aman untuk si Kecil karena tidak mengandung penyedap, pewarna, pengawet.  Bahan-bahan yang digunakan PROCIL beras dan sayurnya organik, tidak mengandung pestisida maupun bahan kimia lainnya. Sementara dagingnya probiotik dengan kualitas premium.



Ya ampuun, MPasi yang saya buat sendiri pun tidak sebagus itu kualitasnya, meski saya juga tidak menggunakan penyedap, pewarna, dan pengawet untuk masakan di rumah. Tapi jujur, saya membeli sayuran biasa yang dijual tukang sayur di sekitar rumah, dan juga membeli beras biasa,  bukan organik. Karena untuk membeli sayur dan beras organik harus ke supermarket, dan harganya juga cukup mahal dibanding sayur dan beras biasa.


Duh, jadi berasa senang banget dong bisa menemukan outlet PROCIL dekat rumah. Langsung suami membelikan Binar Nasi Tim dan Pudding, waktu itu. Saya langsung suka melihat penampakan Nasi Tim PROCIL ini karena teksturnya padat, cocok buat Binar yang sudah berusia 14 bulan. Rasa puddingnya juga pas, tidak terlalu manis, karena memang spesial untuk makanan pendamping ASI. Jadi semua disesuaikan baik kandungan gizi, rasa, dan tekstur.





Alhamdullilah, Binar doyan nasi tim dan pudding PROCIL. Mungkin dia GTM karena bosan dengan MPasi olahan saya, dan butuh citra rasa yang lebih bervariasi. Saat itu langsung deh hati saya lega, apalagi nasi tim PROCIL memiliki variasi yang berbeda setiap harinya, dari Senin hingga Minggu. Kandungan menunya 4 Bintang, dan favorit Binar menu nasi tim hari Minggu yakni beras putih, daging ayam, jagung keju, dan kacang polong.

PROCIL Bubur Organik Plihan Ibu Saat Harus Bekerja di Luar
Sejak mengenal PROCIL, saya jadi keterusan. Tidak hanya sekedar saat Binar bosan MPasi di rumah, tapi ketika saya dapat job atau pekerjaan di luar rumah  saya pilih PROCIL buat stock. Sehingga orang rumah tinggal menyuapin Binar, bikin lega dan nggak capek karena harus masak MPasi malam-malam buat stock MPasi, kan.

Buat ibu-ibu yang menitipkan anaknya di daycare yang tidak menyediakan menu MPasi, PROCIL juga bisa jadi pilihan loh. Selaim menu utama, ada camilan pudding, aman dan tidak basi meski untuk stock makan siang dan sore hari tanpa disimpan di lemari pendingin. Bubur regulernya juga aman dimakan siang, karena tidak mencair seperti bubur kebanyakan, teksturnya kental.




Saat akan bepergian jalan-jalan atau piknik, tidak perlu repot menyiapkan MPasi, bisa langsung praktis bawa produk PROCIL. Biasa kalau mau bepergian saya pindahkan ke wadah yang lebih aman, dan tidak mudah tumpah. Pokoknya saya rekomend deh PROCIL ini buat ibu-ibu yang sibuk bekerja, atau memiliki kondisi yang memaksa tidak bisa mengolah MPasi sendiri. Maupun yang ingin tetap membawa MPasi saat piknik bersama si Kecil.

Produk Terbaru PROCIL: Topping Abon PROCIL


Oya, PROCIL juga mengelurkan produk baru nih, yaitu Abon Topping. Ada dua varian abon topping ini, Abon Sapi dan Abon Ayam. Dijamin sehat karena semua produk PROCIL selalu tanpa 3P (Perasa, Pewarna, Pengawet). Bisa digunakan sebagai topping nasi tim maupun bubur organik, kadang saya buat lauk dengan nasi hangat pun Binar doyan banget. Karena abonnya memang enak, teksturnya lembut, cocok dikonsumsi anak-anak seusia Binar sekalipun.





Senang banget kan, dapat produk MPasi yang sehat gini. Harga produk PROCIL juga ramah di kantong, outlet PROCIL sudah tersebar banyak. Tapi kalau ibu-ibu mau tahu lebih banyak tentang PROCIL bisa langsung ke website PROCIL.


January 07, 2020 14 komentar

Mpasi
Aku Suka MPasi Homemade
Setelah lulus MPasi menu tunggal selama 14 hari, maka kita akan lanjut menuju MENU 4 BINTANG, yaitu menu Mpasi panduan WHO yang  mengandung:

1. Karbohidrat
2. Protein Hewani
3.Protein Nabati
4. Sayur

Dianjurkan untuk ditambah santan atau minyak kelapa, sebagai lemak yang mengikat kandungan nutrisi dalam menu 4 bintang. 

Berikut ini beberapa resep MPasi 4 bintang ala Pendar, masih proses saring atau lembut sampai usia 8 bulan (9bulan ke atas saya kenalkan tekstur kasar). Sebenarnya saya lebih suka tekstur MPasi dengan proses saring, karena teksturnya lebih berbentuk, lebih kental, tapi untuk beberapa jenis makanan yang susah disaring saya menggunakan blender. Diblender sebentar, agar tetap bertekstur.

Dalam membuat MPasi saya juga memperhatikan rasa, setidaknya ada rasa gurih atau manis yang semu karena alami, tidak menggunakan garam dan gula. Juga harum, sehingga bayi bisa merasakan macam-macam rasa, tidak sekedar hambar, plus meningkatkan nafsu makannya.

Semoga menginspirasi Moms :

November 02, 2015 11 komentar



Moms, setelah bertemu di apa itu MPasi panduan WHO, apa itu Menu Tunggal selama 14 hari, apa itu MPasi 4 Bintang. Maka kali ini saya mau sharing resep kilat MPasi untuk sarapan. Sebab, jam sarapan ini yang benar-benar riweh, apalagi di rumah gak cuma ada baby. Tapi juga ada dua kakaknya yang sekolah pagi, yang juga harus disiapkan sarapannya, dll. 

Sementara saya ini emak sok riweh, maunya MPasi homemade, yang fresh, yang bernutrisi, yang bervariasi dari hari ke hari, biar bayi gak bosen dan GTM. Tapiiiii, gimana dong, saya gak punya waktu buat klutekan lama-lama pagi buta di dapur, bisa-bisa bayi saya sarapan pukul sepuluh atau sebelas siang. 

Secara Moms, MPasi buat bayi dibawah 9 bulan, kan butuh dimasak lebih lama, belum proses saring atau blender. Ketika, bayi saya memasuki usia 9 bulan ke atas, dan sekarang satu tahun...MPasi Homemade yang bisa disantap tanpa memerlukan waktu lama saat membuatnya, masih juga dibutuhkan. Makanya harus cari akal buat menemukan resep jitu.

December 03, 2015 4 komentar


Tahap tumbuh kembang anak ini memang jadi bagian yang membuat para orangtua khawatir, termasuk saya. Karena pertumbuhan anak tidak bisa terulang dua kali, dan jika pada tahap tumbuh kembang tersebut kita lewati dengan kesalahan, salah satunya memberikan nutrisi yang tidak tepat atau cukup. Maka akan mempengaruhi masa depan anak.

Sebenarnya masalah pemberian nutrisi yang tidak tepat atau cukup ini bukan berarti kita sebagai orangtua tidak memberikan anak-anak asupan yang baik dan cukup. Tapi sering kondisi GTM atau gerakan tutup mulut, di mana anak menolak makanan yang kita berikan bila berkelanjutan bisa membuat anak kekurangan nutrisi yang mendukung tumbuh kembangnya.

Dari ke empat anak saya, anak nomor dua (Pijar) yang mengalami masa GTM cukup panjang dan berlanjut ke peacky eater. Sehingga dibanding saudara-saudaranya dia paling terlambat dalam tahap tumbuh kembangnya, meski masih dalam batas normal. Namun tidak secepat saudara-saudaranya, seperti tahap berjalannya yang lebih lama dibanding saudara-saudaranya.

Bahkan pada usia 2 tahun Pijar sempat mengalami kurang berat badan, dan saat itu saya langsung membawanya ke dokter anak untuk konsultasi. Intinya hampir putus asa deh, soal pemberian makannya karena sangat peacky eater. Dokter pun menyarankan untuk memberikan Pijar PediaSure yang memang tinggi protein dan dipercaya untuk meningkatkan berat badan anak. Alhamdullilah, Pijar bertumbuh dengan baik.

October 20, 2021 43 komentar

Tidak terasa tiga bulan lagi Binar akan menuju MP-ASI  setelah sukses dengan ASI Ekslusif, doakan lancar ya. Sebab meski sudah tiga kali melewati masa-masa MP-ASI  ketiga kakaknyaBinar, tetap saja buat saya ini adalah tahap yang mendebarkan. Bukan hanya sekedar variasi menu MP-ASI nya dan tahap ketika si kecil akan melewati masa GTM (gerakan tutup mulut), tetapi nutrisi yang terkandung dalam MP-ASI yang akan saya berikan.

Karena waktu memberikan MP-ASI  anak pertama saya kurang paham nutrisi dan membuat menu MP-ASI  hanya meniru dari pengalaman teman, anak kedua pun saya membuat MP-ASI kurang lebih sama dengan anak pertama dan Si Kecil mengalami GTM parah yang membuat berat badannya turun, lalu anak ke tiga tahap MP-ASI  terlewati dengan baik. Nah, menghadapi tahap MP-ASI Binar ini kira-kira akan seperti apa?



Untuk kali ini saya akan mempersiapkan tidak sekedar variasi menunya, tetapi kandungan nutrisinya. Jadi nanti Binar tidak sekedar melewati dengan baik dalam arti menyukai menu MP-ASI nya, tidak hanya asal kenyang, tetapi juga terpenuhi kebutuhan nutrisinya. Sehingga masa golden age yang dimiliki yakni 1000 hari pertama dilalui dengan kecukupan nutrisi. Memang kebutuhan nutrisi Si Kecil yang sudah siap memasuki tahap MP-ASI  atau berusia 6 bulan seperti apa sih?

July 26, 2019 16 komentar


Untuk teman-teman blogger pasti sudah tahu komunitas BPN alias Blogger Perempuan Network dan cukup akrab dengan para adminnya yang kece-kece, diantaranya Shinta Ries, Almazia. Komunitas berisi para wanita ini saya ikuti setelah memutuskan untuk ngeblog dengan serius alias jadi blogger, hehehe.

Sebenarnya sebelum fokus ngeblog dan blog saya belum domain, blog masih berisi hal-hal personal, saya sudah tergabung dalam komunitas blogger juga  untuk sekedar silaturahmi. Membaca kegiatan para blogger, membaca blog mereka yanng sekiranya saya butuhkan infonya. Kadang tidak butuh infonya tapi tertarik dengan keindahan blognya, inget dulu suka kepoin blog Echa dan berpikir ini emak-emak kreatif banget.

Sampai berkesempatan ketemu langsung orangnya di sebuah acara blogger, ternyata memang rame banget orangnya, heboh dan bikin suasana hidup. Sesuai dengan blognya yang memang hidup akibat kreatifitasnya, eh kok jadi ngelantur ceritai Echa. Baiklah, kita kembali ke topik semula yes.

Seperti yang saya tulis di artikel Ngeblog Sebagai Pekerjaan & tempat Berbagi Manfaat, awal saya fokus jadi blogger itu benar-benar gaptek, buta banget sama istilah-istilah dunia blogger, istilah-istilah dalam ngeblog. Kalau ada orang bahas DA/PA saya cuma bengang-bengong, tidak hanya DA/PA, istilah yang sederhana dalam ngeblog pun saya masih blank.

Awalnya saya masa bodoh yang penting nulis, beres. Tapi ternyata setelah berhubungan dengan job semua itu dibutuhkan untuk tahu, untuk paham. Jadi mau tidak mau saya harus belajar, dari mulai baca-baca dan sukses semakin pusing, hahaha. Sampai bertanya, sharing ke teman-teman blogger, ternyata banyak juga yang seperti saya.

Sesekali saya bertanya juga sama suami yang banyak banget jasanya ngebentuk blog saya jadi rumah kedua yang saya sukai ini, tetapi belajar sama suami sering banyak sewotnya. Dia tipe yang lebih senang saya tahu beres, sementara dalam dunia ngeblog yang benar-benar terjun ke pekerjaan, kerjasama dengan klien, untuk  paham ngeblog secara teknis itu penting banget.
November 23, 2018 1 komentar

True friend not only accept who you are
But also help you become who you should be
Kalimat itu pernah saya baca dan meninggalkan jejak di hati, rasanya sangat tepat saya ingat kembali ketika malam ini menorehkan tulisan ini. Semoga menjadi artikel yang bermanfaat, aamiin
...
Jika menyebut komunitas KEB atau Kumpulan Emak Blogger, itu adalah komunitas blogger pertama yang saya kenal dan ikuti. Membuat dan menulis blog tahun 2010 (berasa telat banget kalau mendengar sharing teman-teman blogger yang memulai ngeblog sejak tahun-tahun berlalu, tsaaah), saat itu blog saya masih gratisan dengan nama blog: www.cahyakayangan.blogspot.com

Lantas memutuskan aktif sebagai 'blogger' akhir desember 2015 dengan blog berbayar  www.dunaieni.com , jadi akhir desember besok dua tahun sudah saya menjadi seorang blogger. Usia yang masih butuh belajar dan belajar tentang banyak hal, jika digambarkan seorang anak, saya masih batita yang baru belajar berlari dan bicara. Namun ini adalah masa-masa 'golden age', masa dimana tidak boleh mensia-siakan semua ilmu yang bisa saya serap, dari mana pun itu. Tentu saja ilmu yang bermanfaat.

Seperti batita yang memasuki tahap eksplorasi, selain KEB akhirnya saya banyak mengenal komunitas blogger lainnya, mulai Blogger Perempuan, Indoblognet, Blogger Crony, Blogger Cihuy, Warung Blogger, dan sebagainya. Komunitas-komunitas yang andil memberi wawasan dunia blogger kepada saya. Komunitas yang membuat saya memiliki keluarga di sana dan di sini.
November 18, 2017 44 komentar


Apakah Si Kecil tidak suka konsumsi buah meski sudah diolah atau dikreasikan dalam berbagai resep Mpasi yang menarik?

Si kecil tidak suka buah dan sayur hingga besar

Kebetulan anak ke dua saya, Pijar, dulu ketika melewati tahap Mpasi paling sulit mengasup buah. Hal ini bikin jengkel dan sedih karena sudah capek-capek menghaluskan buah, apalagi ada jenis buah yang harus dikukus dulu seperti apel, pir, lalu dihaluskan. Tetapi Si Kecil  justru menolak dengan GTM (gerakan tutup mulut) atau melepehnya.

Pijar ketika usia 7 bulan
Kadang saya mengolah buah dengan variasi agar Pijar mau mengkonsumsinya, buah dihaluskan dengan toping susu, buah yang memiliki rasa asam dicampur dengan buah yang manis, misalnya buah pisang diberi sari buah jeruk. Namun karena sering ditolak, akhirnya saya jadi malas membuat Mpasi dengan buah. Akibatnya?

Ketika Pijar tumbuh besar dia sangat memilih buah untuk dikonsumsinya, entah mengapa selain tidak suka buah jadi imbas ke sayur. Pijar juga tidak suka konsumsi sayur-mayur, tubuhnya tidak sesegar kakak dan adiknya yang doyan mengkonsumsi buah dan sayur. Kadang saya berpikir, apakah sudah terlambat membuat Pijar menyukai buah dan sayur?

Saya pernah konsultasi dengan ahli ksehatan anak, katanya anak-anak tidak boleh melewati fase Mpasi dengan gagal, dalam arti gagal kita kenalkan jenis-jenis makanan: karbohidrat, protein hewani, protein nabati, vitamin. Jadi segala jenis makanan, termasuk buah dan sayur itu harus dikenalkan sedini mungkin, yakni ketika tahap awal anak mengenal makanan padat atau Mpasi.

Ibu tidak boleh putus asa ketika Si Kecil awal-awal menolak, karena Si Kecil butuh adaptasi ketika harus mencoba aneka jenis makanan, selain ASI atau susu. Berarti ketika Pijar melewati tahap Mpasi saya sudah gagal dalam mengenalkan dia buah dan sayur, sehingga efeknya imbas sampai dia tumbuh besar.


Si kecil sejak dini harus makan buah
Padahal Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun sangat menganjurkan anak balita dan anak usia sekolah untuk mengonsumsi sayur dan buah sebanyak kurang lebih 300-400 gram per orang per hari. Ini sampai anak remaja dan dewasa loh. Lalu bagaimana solusi para ibu yang memiliki anak seperti Pijar?
May 18, 2018 7 komentar



Ketika memiliki seorang anak dari kelahiran hingga Si Kecil tumbuh menjadi mandiri, pasti banyak tahap yang  harus dilewati. Terutama tahap 1000 Hari Pertama Kehidupannya yang merupakan masa keemasan atau golden age. Sebuah masa yang tidak akan terulang dua kali, masa ketika bunda mulai merencanakan kehamilan hingga Si Kecil beusia 3 tahun. Dari mulai nutrisi hingga stimulasi.

Bicara tentang golden age, saat ini saya tengah mendampingi Si Kecil Binar melewati masa golden age. Karena usianya menginjak 19 bulan., sedang pandai meniru segala hal yang didengar dan dilihat, dipenuhi rasa penasaran untuk mencoba aneka jenis makanan yang saya berikan, dan kemampuan motorik kasar dan halusnya sedang berkembang. Begitu juga dengan kemampuan emosionalnya. Jika sebelumnya Binar hanya bisa menangis dan tertawa bila kesal atau senang, maka kini sudah bisa mengungkapkan dengan kata-kata dan ekspresi.

Hari-hari bersamanya penuh rasa gemas dan bahagia, tapi jujur saya selalu merasa kurang mendampinginya melewati masa golden age. Selalu merasa kurang dalam memberinya nutrisi dan stimulasi. Apalagi Binar melewati masa GTM (gerakan tutup mulut) yang berulang. Kadang saya berpikir, apakah sudah cukup nutrisi yang saya berikan padanya agar dia tumbuh berkembang dengan optimal?

May 30, 2020 50 komentar

Buah itu enak loh, tapi ternyata tidak semua anak-anak menyukai buah dan ini banyak terjadi di masyarakat kita. Bahkan ada anak teman saya yang menangis kalau dikasih buah pepaya, lalu keponakan saya yang berusia 2 tahun hanya mau makan buah jeruk. Itu pun hanya dihisap-hisap airnya saja, buah lain ditolak meski sudah disounding rasanya enak dan manis.

Sebenarnya tidak perlu mencari contoh jauh-jauh, anak kedua saya, Pijar termasuk anak yang susah makan buah juga. Sehingga ketika lahir Pendar, saya tidak ingin dia seperti kakaknya yang susah sekali makan buah. Maka saat awal MPasi, saya kenalkan Pendar dengan beragam buah-buahan. Alhamdullilah, sampai usia 5 tahun ini Pendar termasuk anak yang suka beragam buah-buahan. Untuk cerita lengkapnya bisa baca di Cara Mudah Makan Buah Untuk Si Kecil. 



Milna Nature Delight simpel banget dibawa kemana-mana

Dan, kini adiknya Pendar lahir yakni Binar (11 bulan) yang sedang dalam tahap MPasi, saya langsung excited banget ngenalin beragam makanan padat, termasuk buah-buahan. Mulai dari mangga, anggur, jeruk, apel, pepaya, buah naga, pumpkin, pisang, dan sejauh ini Binar doyan banget. Memang sebenarnya seberapa penting buah untuk si Kecil, sehingga kita perlu sekali mengenalkan beragam buah-buahan agar si Kecil suka konsumsi buah hingga besar nanti?

Simak yuk, ulasan saya saat mengikuti even Milna tanggal 28 September 2019 di Kemang - Jakarta Selatan kemarin. Dari tentang MPasi, manfaat makan buah untuk si Kecil, sampai cara mudah makan buah Zaman now dibahas dalam even ini oleh para ahlinya. Semoga  bermanfaat ya, Bun, dan si Kecil terinspirasi mau makan buah.
October 05, 2019 1 komentar

Followers

Featured Post

Me Time Ala Ibu Rumah Tangga Bersama Dr Teal’s

Sebelum saya curhat panjang lebar, boleh dong tanya, apakah kalian sudah mengenal serangkaian produk Dr Teal’s?  Sebenarnya sih kalau meli...

About Me


Just Married


Tentang Aku

Tentang Eni Martini

Tentang DUNIAENI

Read More

Follow Us

Community Blogger

ConnectingMamaCommunity
MOM Bloggers. Community
Blogger Perempuan, Network
Blogger Croni,
Kumpulan Emak Blogger Indonesia
Indonesia Hijab Blogger
Warung Blogger
Hijab Influencers Blogger Indonesia

Created with by ThemeXpose